Oke, sebelum mulai baca, cek mulmed yaa. Itu apartemen Renjun sama Hyunjin (loksyut drama Fight For My Way).
Dari perundingan antara Renjun dan Haechan, menghasilkan beberapa kesepakatan, seperti membersihkan apartemen secara bergantian, tempat tidur Haechan adalah di sofa, Haechan tidak boleh masuk ke kamarnya sembarangan, Haechan tidak boleh memakai barang-barang penting Renjun seenaknya, dan mereka tidak boleh mencampuri urusan masing-masing.
Singkatnya, Haechan hanya menumpang tinggal dan makan. Selebihnya, Renjun tidak memedulikan.
Usai berdandan, pemuda Huang keluar kamar. Penampakkan dirinya membuat Haechan terperangah. Pria itu sampai bangkit dari tidurannya untuk melihat Renjun.
"Kau mau ke mana?"
"Bekerja."
Haechan mengerutkan kening penasaran. "Kerja apa malam-malam begini?"
"Kerja yang menghasilkan banyak uang," jawab Renjun tidak menaruh perhatian. Kemudian terdengar pintu diketuk. "Sudah, ya, aku pergi dulu. Kalau tidur jangan lupa matikan lampu. Kita harus berhemat."
Tanpa mengharap balasan pria tan, Renjun keluar, meninggalkan Haechan dengan rasa keingintahuan. Maka, dia berdiri, membuka pintu untuk melihat siapa yang barusan datang.
Lalu, matanya kontan melebar tatkala Renjun berada dalam rangkulan seorang pria tinggi. Sebelum memasuki mobil, pria itu juga mencium kilat bibir Renjun. Haechan mendeguk ludah. Jangan bilang pekerjaan Renjun adalah ....
"HOI!"
Ujung pintu nyaris membentur dahinya. Haechan mengumpat. Pria berambut gondrong teman Renjun berdiri di undakan tangga sembari menjejalkan tangan ke saku celana. Haechan kenal, namanya Hwang Hyunjin. Tadi siang, mereka sempat berkenalan, syukurnya Renjun tidak memberi tahukan bahwa Haechan merupakan pelaku perundungan atas dirinya.
"Kau mengantar Renjun bekerja?" Hyunjin terkekeh. "Manis sekali," lanjutnya.
Haechan melemparkan pandangan pada mobil hitam yang baru saja melaju. "Bekerja? Apa yang dia lakukan? Apa pria tadi adalah kekasihnya?"
"Bukan," pemuda Hwang menggeleng. "Pria itu Kang Daniel, seniorku sewaktu SMA. Dia menyewa Renjun—"
"Menyewa?" Sepertinya Hyunjin kelepasan bicara. "Maksudmu Renjun bekerja sebagai pria sewaan, begitu?"
Ragu-ragu, Hyunjin mengangguk. Entah apa yang akan Renjun perbuat jika tahu bahwa dia telah membocorkan masalah pribadinya pada Haechan.
"Aku tidak menyangka." Terlepas dari kebaikan Renjun memberikan Haechan tempat tinggal, tidak dapat dipungkiri dia merendahkan harga diri pemuda asal Cina itu.
"Bisa dibilang, dia terpaksa melakukannya," tutur Hyunjin. "Renjun tidak memiliki siapa-siapa lagi sejak kematian orang tuanya lima tahun lalu. Karena susah mendapat pekerjaan dengan ijazah SMP, dia memutuskan untuk menjadi gigolo."
Fakta-fakta yang barusan Haechan dengar seperti membawanya ke masa-masa silam. Di mana dialah yang menyebabkan Renjun putus sekolah hingga kini memilih menjadi pria sewaan.
Kemudian Hyunjin berpesan, "Jangan katakan apapun pada Renjun soal aku menceritakan tentangnya. Bisa-bisa dia mengamuk."
Haechan mengangguk. Mengesampingkan pemuda Huang, dia bertanya lain hal. "Hei, kau sudah makan malam?"
"Belum. Ini aku mau jalan ke minimarket untuk membeli ramyeon. Kau sendiri?"
"Aku juga belum."
"Oke, kalau begitu ayo ikut denganku. Aku akan mentraktirmu." Bahu Haechan di rangkul, membuat pria tan itu cengengesan. Haechan berdoa, semoga Hyunjin dilancarkan rezekinya supaya dapat membayarinya makanan kembali.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Meet Again - Hyuckren
Fanfiction[COMPLETED] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menemukan pria dari masa lalunya dengan wajah lebam tak karuan, Renjun terpaksa membawa pria itu ke apartemennya untuk mendapat pengobatan. Pria itu, Lee Haechan, adalah seseorang yang dulu mem-bully-nya habis...