12. Baby Boy

1.9K 214 30
                                    

jangan lupa follow akun ini + instagram; [@_maresa17 | @wattpadcaaa_ | @gengflaster_]

••• happy reading •••

Seusai insiden tadi, Dewa segera membawa Kanza pulang ke apartemen. Selama di perjalanan, pasutri itu hanya diam dengan pikiran masing-masing. Tangan kekar Dewa sesekali mengusap perut Kanza, hingga beberapa menit berlalu akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.

"Beneran gak apa-apa, kan?" tanya Dewa memastikan sekali lagi.

Kanza menggenggam erat jari-jemari lelaki itu lalu mengangguk dan tersenyum kecil. "Serius, Wa. Aku sama baby gak apa-apa," balas Kanza meyakinkan suaminya itu.

Dalam hati Dewa mengumpati Tasya karena sudah berani membuat kesayangannya hampir terluka. Lihat saja, akan dia pastikan gadis itu tidak akan hidup dengan tenang.

"Wawa, tadi pas di mobil tiba-tiba aku keinget Ken," ujar Kanza pelan saat mereka akan memasuki lift.

Dewa menatap perempuan itu dalam diam, jujur saja tadi dia juga tiba-tiba teringat mendiang sahabatnya itu.

"Apa orang tua Ken harus tahu kalau baby-"

"Silakan kalau kamu mau bikin mereka kecewa," sahut Dewa cepat. Ngomong-ngomong di dalam lift hanya ada mereka berdua saja.

Kanza diam, lalu memeluk suaminya itu dari samping. "Kalau semisal ..." Kanza menghentikan ucapannya saat dirasa kalimat selanjutnya tak layak untuk dia utarakan pada Dewa yang statusnya adalah suami sahnya itu.

"Semisal apa?" tanya Dewa yang kini sudah memeluk pinggang Kanza.

"Semisal aku ngidam mau kamu jatoh dari monas, kamu mau?" tanya Kanza. Tentu sebenarnya bukan itu yang akan dia katakan tadi.

"Apa pun untuk kesayangannya Dewa."

Bukannya senang, Kanza malah kesal. Tepat saat pintu lift terbuka, dia keluar sembari menghentakkan kakinya.

"Istri gue kenapa lagi, coba?" kekeh Dewa melihat istrinya yang sedang dalam mode ngambek.

"Aku gak suka kamu ngomong kaya tadi. Alay," ucap Kanza dengan wajah di tekuk.

"Aneh banget sayangnya Wawa, di gombalin malah nggak suka," kata Dewa lalu mencium pipi perempuan itu.

***

Malam harinya setelah Kanza tertidur, Dewa pergi keluar untuk melancarkan aksinya. Dengan pakaian serba hitam yang ia kenakan, Dewa langsung melesat menuju tempat tujuannya.

Setelah tiga puluh menit berlalu, akhirnya Dewa sampai di sebuah gedung tua yang di dalamnya sudah ada Tasya yang dia sekap.

"Kalian kaluar," titah Dewa pada dua orang berbadan besar yang sejak tadi menjaga Tasya agar tidak kabur.

Tasya menyeringai kecil. "Pak Dewa mau kita main di sini?"

Dewa tersenyum, jika orang waras maka akan mengerti bahwa senyum yang Dewa pamerkan memiliki arti 'bahaya'. Namun jika orang tidak waras seperti Tasya, maka akan mengira bahwa senyum itu adalah senyum tulus.

KANZADEWA [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang