» happy reading «
"Pa Ten dul? Bok? Nda mo min ma Ya?" Remora berceloteh seraya menepuk-nepuk rerumputan sintetis yang terawat di makam Kenzo. (Papa Ken tidur? Bobok? Nggak mau main sama Mora?).
"Nda ica mong," celetuk Samara yang dari tadi menempelkan telinganya di atas rerumputan terawat itu. (Nggak bisa ngomong).
Kanza tersenyum hangat. "Ken, ini anak-anak kita," ucap Kanza begitu lirih.
"Pa ta?" Remora memiringkan kepalanya menatap Kanza. (Papa kita?).
Kanza mengangguk membuat Remora menjauh dari makam Kenzo. "Nda, Pa ta Pawa! Tan Pa Ten!" ucap Remora dengan tatapan tajam. (Nggak, Papa kita Pawa! Bukan Papa Ken!).
"Mora-"
"Yo ta lang, nda mo ni.." rengek Remora. (Ayo kita pulang, nggak mau di sini).
"Mora-"
Tangis Remora pecah saat Kanza terus memberi penolakan. Bayi itu kemudian merentangkan tangannya saat ada seorang laki-laki yang berjalan ke arah mereka.
"Mara kenapa, hmm?" tanya Raja yang kini sudah membawa Remora ke gedongannya.
"Itu Mora, bukan Mara," ujar Kanza memberitahu.
"Nda mo ni! Pa Ten tan Pa na ta, Pa ta Pawa," celoteh Remora mengadu pada Raja. (Nggak mau di sini! Papa Ken bukan Papa nya kita, Papa kita Pawa).
"Mora ngomong apa?" tanya Raja pada Kanza.
Kanza tersenyum kecil kemudian menggelengkan kepalanya pelan.
"Lo ke sini sendiri? Dewa mana?" tanya Raja membuat Kanza terdiam. "Btw udah lama gue gak liat Dewa keluar sama kalian, dia sering keluar sendiri. Lo berdua baik-baik aja, kan?"
Kanza menganggukkan kepalanya sedikit ragu. "Aku sama Dewa baik-baik aja," ucapnya di sertai dengan senyuman hangat.
Raja bernapas lega. "Syukur deh, gue pikir lo berdua lagi ada masalah. Soalnya aneh aja gitu, seorang Dewa Anugrah yang bucin akut sama istrinya malah sering keluar sendiri tanpa sang istri," kata Raja dengan nada di buat seperti host entertain kelas atas.
"Gi na lu bah." Samara memamerkan giginya yang masih kecil pada Raja. (Gigi nya baru nambah).
"Giginya berubah?" ujar Raja mencoba mempelajari kosa kata bayi yang Samara ucapkan.
"Obok," kata Samara kemudian menepuk-nepuk nisan Kenzo. (Goblok).
"Mara," tegur Kanza saat tahu apa yang dikatakan sang anak. Kanza sendiri bingung darimana Samara tahu kata kasar itu.
"Yo lang," ucap Remora menatap Raja. (Ayo pulang).
Kanza bangkit dan meletakkan Samara di stroller kemudian mengambil alih Remora untuk di letakkan di stroller juga.
"Kita duluan, Ja," pamit Kanza pada Raja.
Raja hanya tersenyum menanggapi. Dia menatap punggung kecil Kanza yang kian meningkat jauh dari pandangannya.
"Za?" pnggil Raja membuat Kanza berhenti, namun tidak membalikkan badannya. "Kalau ada apa-apa, jangan sungkan bilang ke gue ataupun Ratu."
- • ✾ • -
Remora menatap meja yang tidak jauh dari tempat mereka makan. Bayi yang belum genap satu tahun itu berteriak, memanggil sang papa.
"Pawa!"
Seisi resto sontak menatap ke arah Remora. Bayi yang memang hiperaktif itu turun dari kursinya tanpa persetujuan sang mama. Jika biasanya dia merangkak, maka kini bayi menggemaskan itu mencoba berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANZADEWA [New Version]
Romance[Spin off ANGKASADARA 2] Setelah Kenzo pergi, Dewa menjadi pengantin pengganti untuk Kanza. Tak hanya itu saja, ternyata Dewa juga harus menjadi ayah untuk anak Kanza dan Kenzo. Meskipun begitu, tak pernah sekalipun Dewa mengeluh atas takdir hidupn...