» happy reading «
Dewa pulang ke rumah pukul 23:03 setelah mengantarkan Freya dengan selamat ke apartemen gadis itu. Wijaya benar-benar keterlaluan, bisa-bisanya pria itu memperlakukan Freya seperti ini hanya karena Freya tidak mau menuruti perintah pria itu untuk mejadi perusak hubungannya dengan Kanza.
"Papa bener-bener keterlaluan. Emangnya apa sih yang buat Papa kayak gini?" geram Dewa akan tindakan ayah mertuanya itu.
Seketika Dewa terdiam saat sunyi menyambut kedatangannya. Tak ada istri maupun anak-anaknya di kamar.
"Sayang?" panggil Dewa.
"Mas, Mas Dewa." Bi Ijah mendatangi majikannya itu dengan langkah tergesa-gesa.
"Eh, Bi? Kanza sama anak-anak ke mana?" tanya Dewa tanpa basa basi.
"Tadi Mbak Kanza ke rumah sakit di anterin sama temennya, Mora sama Mara tadi nangis terus. Pas di cek, ternyata suhu badannya tinggi, makanya Mbak Kanza bawa mereka ke rumah sakit karena kebetulan temennya Mbak Kanza ke sini jadinya mereka langsung pergi tadi," jelas Bi Ijah.
"Ke rumah sakit mana, Bi?" tanya Dewa yang kini bersiap untuk menemui anak dan istrinya itu.
"Rumah sakit Tadika Mesra."
»»--⍟--««
"Ngapain ke sini? Emangnya mantan kamu itu udah aman?" Pertanyaan berbentuk sindiran itu Kanza layangkan pada suaminya yang kini baru menampakkan batang hidungnya.
"Za-"
"Pulang aja sana, lagian di sini udah ada aku sama Akbar juga," sela Kanza sebelum Dewa menyelesaikan ucapannya. Wajar jika Kanza marah, tadi saat ia menelepon Dewa, laki-laki itu tidak mengangkatnya sama sekali.
"Kanza," tegur Dewa. Dia tidak suka istrinya menjadi pembangkang seperti ini. Apalagi jika sampai perempuan itu lebih memilih laki-laki lain untuk menjaga anak-anaknya daripada dirinya sendiri.
"Bener apa kata Akbar, kamu sekarang banyak berubah sejak ada Freya," ucap Kanza terkekeh sinis.
Dewa mendekatkan tubuhnya ke badan sang istri hingga mentok ke dinding. "Bukan aku, Kanza. Tapi kamu yang banyak berubah sejak ketemu lagi sama temen kamu itu," ucap Dewa.
"Terus kamu maunya apa?"
Dewa menatap tak percaya bahwa Kanza akan berucap seperti itu. "Kanza?"
"Aku udah tau semuanya, Dewa. Kamu sama Freya balikan, kan?" Kanza terkekeh singkat setelahnya.
"Buat apa aku balikan sama Freya kalau yang aku mau itu kamu?" ucap Dewa dengan suara rendah.
"Oh, ya? Kamu pikir aku percaya?" Kanza menatap Dewa dengan tatapan terluka. "Akbar udah ceritain semuanya ke aku," lanjutnya lirih.
"Apa, hmm? Apa yang Akbar bilang sama kamu?" tanya Dewa dengan suara serak. "Dia jelek-jelekin suami kamu ini, dan kamu percaya, iya?"
Kanza menunjukkan foto di ponselnya. Ada dua foto di sana. Yang pertama, Dewa memeluk Freya. Yang kedua, Dewa menggendong Freya dengan begitu mesra-menurut pandangan Kanza.
"Masih kurang?" tanya Kanza yang sontak membuat air matanya berjatuhan begitu saja saat melihat lagi foto-foto itu.
"Kanza, aku cuma nolongin Freya, gak lebih," ucap Dewa sungguh-sungguh. Memang benar, apa yang ada di foto itu benar adanya. Tapi semua hanyalah bentuk pertolongan semata. Perihal memeluk Freya, itu Dewa lakukan untuk menenangkan Freya karena gadis itu menangis ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANZADEWA [New Version]
Romantiek[Spin off ANGKASADARA 2] Setelah Kenzo pergi, Dewa menjadi pengantin pengganti untuk Kanza. Tak hanya itu saja, ternyata Dewa juga harus menjadi ayah untuk anak Kanza dan Kenzo. Meskipun begitu, tak pernah sekalipun Dewa mengeluh atas takdir hidupn...