18. Of a Secret

1.7K 168 13
                                    

» happy reading «

Hari ini, kediaman Dewa beserta keluarga kecilnya sedang ramai karena nanti malam akan ada acara aqiqah untuk baby Remora dan Samara.

Di kamar, ada Kanza dan Ratu yang asik bercengkrama. Anak Ratu-Gemilang- tak henti-hentinya memasang wajah datar seolah bosan dengan keadaan saat ini.

"Accalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumussalam," balas Kanza dan Ratu saat pintu kamar di buka oleh anak kecil yang usianya kurang lebih dua tahunan. Anak kecil itu tak lain adalah Alta, keponakan Angkasa.

"Uti, Ata mu yat yi!" ucap Alta dengan bahasa cadel khasnya. (Aunty, Ata mau liat bayi)

"Kanya yek!" ucap Alta menatap bayi empat bulan itu, Gemilang. (Mukanya jelek)

Kanza dan Ratu terkekeh pelan mendengar suara cadel Alta yang sangat lucu itu.

"Ata ke sini sama siapa?" tanya Kanza seraya menepuk sisi sofa bermaksud meminta anak itu untuk duduk di sampingnya.

"Kel Angaca," balas Alta berlari pelan menuju Kanza. (Uncle Angkasa)

"Ata lucu banget, sih." Ratu yang gemas akan anak itu pun mencubit pelan pipi gembul itu.

"Ata yen!" ucap Alta. (Ata keren)

"Ow!" Alta sedikit kaget saat melihat raut wajah Gemilang yang menatapnya seolah tidak suka. "Kanya lem, yak tu!" kata Alta lalu bersembunyi di lengan Kanza. (Mukanya serem, kayak hantu)

Kanza dan Ratu tertawa pelan melihat tingkah Alta yang sangat menggemaskan. Sontak saja Kanza langsung menghujani wajah Alta dengan kecupan sayangnya.

"Yi!" tunjuk Alta dengan girang kearah ranjang bayi di samping kasur besar Kanza dan Dewa. (Bayi)

"Yeh yat?" tanya Alta. (Boleh liat)

"Ata ngomong apa, Sayang? Aunty gak ngerti," ucap Kanza terkekeh geli.

"Mu yat yi!" ulang Alta. (Mau liat bayi)

"Ata! Mau ikut uncle, enggak?" tanya Dewa sedikit meninggikan suaranya karena laki-laki itu berada di luar kamar.

"Kel Wa icik! Dek yina di nun!" omel Alta dengan bahasa bayinya. (Uncle Dewa berisik! Dedek bayinya jadi bangun!)

Bocah dua tahun itu berdiri di samping ranjang Remora dan Samara yang menangis akibat teriakan Dewa tadi.

"Manya pa?" tanya Alta mendongakkan kepalanya kearah Kanza yang berdiri di sampingnya untuk menenangkan bayi kembar itu. (Namanya siapa?)

"Namanya?" tanya Kanza yang di balas anggukan antusias oleh Alta. "Yang ini namanya Remora dan yang ini namanya Samara," tunjuk Kanza satu-persatu.

"Moya ma Maya?" Alta memegang pipi Remora menggunakan jari telunjuknya. (Mora sama Mara?)

"Iya, Mora sama Mara," ujar Kanza.

"Ucu, atik!" ucap Alta lalu mencium pipi Remora lalu mengitari ranjang tersebut untuk mencium pipi Samara juga. (Lucu, cantik)

"Ata mau sama yang mana?" tanya Kanza menggoda bocah itu.

Alta nampak diam, lalu menggelengkan kepalanya pelan. "Munya ma nak kel Angaca ma uti La," ucap Alta dengan polosnya hingga membuat Kanza dan Ratu tertawa. (Maunya sama anak uncle Angkasa sama aunty Dara)

Astaga, setelah di telusuri, ternyata Alta sudah bucin pada calon anak perempuan Angkasa dan Dara sejak dini. Bahkan sebelum calon anak mereka di buat.

***

Setelah acara aqiqah selesai dan berjalan dengan lancar, semua tamu undangan yang hadir di persilahkan untuk menikmati hidangan yang telah di sediakan.

KANZADEWA [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang