21. Ex Girlfriend

1.3K 131 32
                                    

» happy reading «

Gemilang menatap tak suka kepada Regan yang sejak tadi menggendongnya. Bayi yang berusia setengah tahun itu secara terang-terangan menunjukkan bahwa dia tidak suka dengan cowok itu.

"Anak gue risih sama lo, Gan," ucap Raja mengambil alih putra tunggal kesayangannya dari Regan.

"Woy lah! Masa gak mau sama Aa Egan, sih." Regan mengerucutkan bibirnya melihat Gemilang masih menatapnya dengan sorot mata seolah penuh kebencian.

Satu hal yang membuat Gemilang tak suka bila berada di dekat Regan, cowok itu berisik sekali. Mulutnya seolah tak bisa berhenti ngomong barang sedetik. Maka dari itu Gemilang tak nyaman setiap berada di dekat cowok itu. Ya, meskipun papanya juga berisik, setidaknya laki-laki itu mudah peka akan perasaannya.

Bayi kecil itu memang tidak suka kebisingan.

"Mirip Angkasa banget," celetuk Mario saat melihat Gemilang yang kurang suka di gendong oleh orang lain.

Raja geleng-geleng kepala mengetahui hal itu. "Perasaan waktu hamil ngidamnya minta di peluk Dewa, kok bisa sifatnya mirip Angkasa?" tanya Raja pada dirinya sendiri.

"Ayang, aku denger, ya!" sahut Ratu yang sedang menimang Samara.

"Aku, kan, gak bilang kamu budek, By ...," ucap Raja cengengesan. Ia lalu melirik Angkasa yang terlihat sibuk dengan ponselnya.

"Oy, Sa! Anak sulung gue mirip sama lo kata Papa Mario. And, gue do'ain semoga anak sulung lo mirip kayak gue," ucap Raja nyengir lebar saat sahabatnya menatapnya datar.

"Gak kebayang, sih, gimana repotnya kalau anaknya Bang Angkasa sifatnya sama kayak Bang Raja," gumam Deo menggelengkan kepalanya.

Gelak tawa memenuhi taman yang terletak di samping rumah Raja dan Ratu saat itu juga. Canda tawa yang tercipta membuat suasana malam kian terasa meriah meskipun mereka hanya melakukan reuni kecil-kecilan.

***

Ting

Dewa melirik ponselnya yang tiba-tiba berdenting pertanda ada pesan masuk. Takut jika itu pesan penting, Dewa pun meraih benda persegi itu untuk mengeceknya. Kernyitan di dahinya nampak kentara begitu melihat sebuah nomor asing mengirim pesan padanya.

Unknown number

Dewa?
Masih ingat sama aku kan?

"Lah? Lo siapa aja gue gak tahu, njrit," gumam Dewa seraya menggaruk pipinya.

Maaf
Siapa ya?

Aku Freya
Pacar kamu

Jantung Dewa seakan berhenti berdetak kala si pemilik nomor menyebutkan identitasnya. Benarkah itu Freya? Mantan pacarnya yang memutuskan dirinya tanpa alasan yang jelas?

Oh

Dewa meletakkan kembali ponselnya dan mengabaikan pesan dari sang mantan kekasihnya itu. Matanya beralih menatap Kanza yang baru masuk sembari membawa Samara yang sedang asik meminum ASI dari perempuan itu.

Melirik nakas, ternyata hari sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Mereka baru pulang setengah jam yang lalu dari rumah Raja dan Ratu karena Remora dan Samara sudah tidur. Namun saat sampai di rumah, kedua bayi menggemaskan itu malah terbangun hingga membuat sang mama kewalahan sebab keduanya berebut ingin mendapat jatah ASI mereka.

KANZADEWA [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang