32. Start

1.6K 199 301
                                    

- • happy reading• -

Dewa memukul kepalanya ke dinding berkali-kali. Gila! Jadi tadi malam dia meniduri Kanza?! Sialan! Bagaimna bisa?! Dia, kan, sedang bersama Freya tadi malam?

Bangun dengan Kanza di pelukannya dengan keadaan tanpa sehelai benang pun membuat Dewa memaki kebodohannya sendiri. Hey! Dia tidak mau Kanza berpikir jika dia masih mencintai perempuan itu!

"Sialan!" Laki-laki itu mengumpat sebelum menyelesaikan aksi mandinya.

Saat keluar, dia melihat Remora sedang melompat dari kasur kecilnya kemudian berlari-lari ke arahnya begitu menyadari keberadaannya.

"Kit." Remora menunjuk tangannya yang memar. Entah karena apa. (Sakit).

Dewa berjongkok untuk melihat jelas bekas memar yang begitu kentara itu. "Gara-gara apa?" tanya Dewa yang di balas gelengan kepala oleh sang anak.

Saat melihat Remora akan menghampiri Kanza, Dewa menghentikannya. Bisa gawat jika anaknya melihat tubuh polos Kanza.

"Hape Pawa bunyi, ambilin," titah Dewa yang langsung dituruti oleh Remora.

Caranya berlari membuat Dewa menggigit pipi dalamnya saking gemasnya melihat balita itu. Laki-laki itu beranjak menuju lemari untuk mengambil baju.

"Ni." Remora menyerahkan benda yang tadi Dewa minta. (Ini).

Dewa mengambilnya usai mengucap terima kasih. Laki-laki itu mengernyitkan dahinya begitu melihat pesan dari Arjuna. Kakak iparnya itu entah di mana keberadaannya.

Kakak Ipar

Wa, gue tahu bahkan nyawa sekalipun gak bisa nembus kesalahan yang udah Papa perbuat

Gue tahu lo memperlakukan Kanza gak baik selama beberapa bulan terakhir

Gue cuma mau bilang, bilang ke gue kalau lo udah gak sanggup nanggung adek gue sama anak-anaknya biar gue ambil lagi mereka

Lo di mana?

Tempat ternyaman yang pastinya Kanza sama anak-anaknya bakalan betah kalau udah lo lepas nantinya

Dewa meletakkan ponselnya dan pergi untuk berganti baju. Malas meladeni Arjuna yang tak mengungkapkan secara gamblang di mana keberadaannya. Saat di ruang ganti, pekikan dan tangisan Remora membuatnya buru-buru mengenakan baju kemudian keluar untuk menemui Remora.

"Huwaaa! Maja mam ntel," isak Remora begitu melihat banyaknya bercak merah keunguan di leher dan area dada Kanza. (Maza di makam monster).

Kanza menarik lagi selimut yang tersingkap, sedangkan Dewa memalingkan wajah begitu tak sengaja melihat ... sudahlah, hanya Dewa yang tahu apa yang dia lihat.

Remora memeluk Kanza dan menangis kencang. Dia sangat sedih begitu tahu jika mama kesayangannya di makan monster. Lihat saja, jika dia sudah besar nanti akan dia bunuh monster yang tega memakan mamanya.

KANZADEWA [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang