••• happy reading •••
Malam semakin larut, namun Dewa tak kunjung memejamkan matanya untuk tertidur. Matanya terus mengawasi Kanza yang sudah tertidur lelap di atas ranjang. Di tangannya ada sebuah foto USG Kanza bulan lalu.
"Papa pastikan kalian bakalan bahagia selama Papa dan Mama masih hidup," gumam Dewa menatap foto itu.
"Baby twins kesayangan Papa harus bahagia, biar Papa Ken juga seneng."
Dewa tersenyum simpul. Dia cium foto USG itu lalu berjalan ke ranjang dan berbaring memposisikan wajahnya di depan perut sang istri.
"Anak-anak Papa." Dewa mengusap perut itu dengan senyumannya yang terus mengembang.
Dewa senang karena sebentar lagi akan ada dua bayi yang melengkapi kisahnya dan Kanza. Dia jamin, anak-anaknya tidak akan pernah merasakan kekurangan kasih sayang seperti yang dia alami sewaktu kecil.
Percayalah, hidup tanpa orang tua itu sangatlah menyakitkan. Ketika tidak ada orang tua yang bisa menceritakan masa kecilmu kepadamu, itu sangatlah menyedihkan.
Tanpa orang tua, hidup di panti asuhan sampai dewasa, dan menjalani hidup tanpa tahu siapa yang telah melahirkan dirinya ke dunia ini ... Dewa sudah merasakan itu semua. Dan rasanya sangat sakit.
Tidak ada yang lebih sakit daripada di tinggalkan oleh kedua orang tua.
Dewa mengatupkan mulutnya rapat-rapat agar suara tangisnya tak mengganggu tidur Kanza. Tapi percuma, air matanya yang terus mengalir itu membasahi baju Kanza hingga perempuan itu terbangun.
"Wawa kenapa?" tanya Kanza dengan suara serak. Tiba-tiba tangis Dewa makin keras hingga Kanza langsung duduk membuat Dewa juga ikut duduk.
"Kamu kenapa nangis?" tanya Kanza sembari mengusap air mata di kedua pipi suaminya.
Dewa tidak menjawab, lelaki itu kini memeluk Kanza dan menumpahkan tangisnya di dada sang istri.
Setiap saat, Dewa selalu menanyakan hal yang sama; bagaimana rasanya punya orang tua? Akankah seindah ekspetasinya?
***
"Gak usah main sama Dewa, dia enggak punya orang tua!"
Dewa yang saat itu masih berusia tujuh tahun, hanya diam mendengar ejekan teman sekelasnya. Dewa kecil lalu duduk di sebuah bangku.
"Iya, jangan mau temenan sama anak haram," celetuk anak satunya.
Dewa kecil tetap diam sembari tersenyum menatap teman sekelasnya.
"Kamu kenapa bilang Dewa anak haram?" tanya seorang bocah perempuan yang kini berdiri di hadapan mereka.
"Kalau di buang ke panti biasanya anak haram!" balas bocah laki-laki tadi yang mengundang tawa anak-anak yang lain.
Dewa kecil mulai menunduk sembari mengusap pipinya yang sudah di banjiri oleh air matanya sendiri. Dalam hati, dia selalu mengatakan jika dia pasti punya orang tua.
"Aku selalu yakin kalian bakalan datang dan jemput aku nanti, Ma, Pa ...," gumam Dewa.
"Ya udah! Biar aku aja yang temenan sama Dewa, kalian gak usah!" Bocah perempuan tadi lantas menyeret Dewa untuk pergi.
"Huuu main sama anak haram!"
Dewa berusaha menulikan pendengarnya agar hatinya tidak merasa sakit mendengar olokan dari teman sekelasnya.
"Kamu tenang aja, aku mau kok temenan sama kamu. Aku Salma. Mulai sekarang kita temenan, ya?"
Dewa terbangun dari tidurnya saat Kanza membangunkannya. Masih dalam posisi berbaring, Dewa menatap Kanza lekat-lekat.
Mimpi itu sering datang semenjak dia menikah dengan Kanza. Dan sekarang, mimpi itu datang lagi.
"Di depan ada Pak Toni," beritahu Kanza.
"Males ah," balas Dewa lalu menarik Kanza hingga perempuan itu terjatuh tepat di sampingnya.
"Babynya kaget!" Kanza spontan menggeplak lengan suaminya itu.
Dewa mengusap-usap perut Kanza dengan gemas. "Morning my beloved," sapa Dewa pada anak-anaknya.
"Morning to Papa!" balas Kanza menirukan suara anak kecil.
Dewa tersenyum manis lalu mencium kedua pipi Kanza dengan gemas. Lalu dia memeluk erat-erat istri kesayangannya itu.
"Aku masih penasaran siapa cewek baik hati yang dulu mau temenan sama aku pas SD," curhat Dewa. Memang dia tidak pernah menutupi apapun kepada Kanza.
Kanza mengulum senyumnya. "Kamu sering banget mimpiin dia, kamu suka sama dia, ya?" tuding Kanza.
Dewa mengangguk tanpa ragu. "Aku suka sama dia karena dia baik,"
to be continued
» thanks for reading «
jangan lupa masukin perpus, baca, vote dan tinggalin komen eaa💋
yuuk di polow ig-ku biar kita temenan💋
KAMU SEDANG MEMBACA
KANZADEWA [New Version]
Romance[Spin off ANGKASADARA 2] Setelah Kenzo pergi, Dewa menjadi pengantin pengganti untuk Kanza. Tak hanya itu saja, ternyata Dewa juga harus menjadi ayah untuk anak Kanza dan Kenzo. Meskipun begitu, tak pernah sekalipun Dewa mengeluh atas takdir hidupn...