Kali ini ada quotesnya wkwk
-
-Tidak mudah untuk membangun sebuah kepercayaan, tetapi dengan mudahnya kau merobohkan kepercayaan yang sudah kubangun dengan susah payah.
-FT
✧;── Happy Reading ──; ✧
Bara berjalan meninggalkan kelas begitu saja, melewati guru yang tengah mengajar di depan kelas tanpa berpamitan atau meminta izin pada sang guru. Bara hanya melewatinya seakan gurunya itu hanya sebuah patung yang terukir sempurna berdiri kokoh di hadapan anak kelas 11 IPA 1. Tak memperdulikan itu, toh Bara juga sering bolos pelajaran tetapi nilai ulangan dia selalu paling unggul oleh karena itu Bara memilih meninggalkan kelas walau guru tersebut tengah menjelaskan materi pelajaran.
Melihat sikap Bara yang tidak sopan sang guru pun menghela nafas pelan lalu sedikit menggelengkan kepala, memang sudah menjadi sikap Bara yang selalu kurang ajar seperti itu tetapi beberapa hari terakhir kemarin orang-orang di sekolah tidak lagi melihat Bara yang seperti itu, sekolah pun terasa tentram seketika. Walau beberapa teman-temannya masih selalu membuat ulah. Sayangnya itu hanya sementara, buktinya sekarang Bara kembali berulah sifat aslinya pun kembali muncul.
Kini sang raja hutan sudah kembali terbangun dari tidurnya, dan mulai mencari mangsa. Bara kembali membuat ulah, dan menjadi langganan guru BK."BARA! IBU TUNGGU DI RUANG BK SETELAH PELAJARAN IBU SELESAI!" teriak guru tadi saat Bara baru saja melangkah keluar kelas, karena teriakan tadi Bara pun menghentikan langkahnya tak sampai satu menit dia menatap ke arah kelas lewat kaca jendela kelasnya membalas tatapan seseorang yang duduk pada kursi pojok paling belakang. Kemudian dia melenggang pergi tak memperdulikan ucapan gurunya tadi.
Setelah kepergian Bara kelas pun kembali berjalan, sang guru kembali menjelaskan pelajaran dan anak-anak kelas pun terlihat begitu serius memperhatikan dan mencerna apa yang diucapkan oleh gurunya. Berbeda halnya dengan Zeline semenjak perubahan sikap Bara pada dirinya membuat otak Zeline selalu memikirkan tentang Bara, mengapa Bara menjauhi Zeline? Ahh mengapa Zeline berpikir seperti itu seakan-akan dirinya pernah menjadi orang terdekat Bara. Zeline rasa Bara benar-benar marah padanya, karena dari semalam pun Zeline mengirim beberapa pesan hanya dilihat tanpa dibalas.
"Bara--"
"Berisik!"
Belum sempat Pak Samsul menyelesaikan teguran kepada Bara karena cowok itu berkeliaran disaat jam pelajaran berlangsung. Tetapi, Bara sudah keburu memotong ucapannya dengan tidak sopan.
Bara terus melangkah tak tentu arah hingga lapangan menjadi tempat terakhirnya berkeliaran. Ia mengambil sebuah bola yang tergeletak di sana, kemudian memainkannya. Ia memantulkan bola itu kemudian ia tendang hingga menghantam tiang ring basket yang membuat bola itu kembali mengarah ke arah Bara. Dengan kembalinya bola itu, Bara pun kembali menendangnya.
Merasa bosan, Bara mencoba menelfon temannya dengan bertujuan ingin mengajak bolos. Ia tidak perduli meski temannya sedang di dalam kelas dan sedang fokus dengan pelajaran.
"Sini lo ke lapangan!" pintanya.
"Sialan lo bikin hp gue bunyi di pelajaran Bu Mirai!" ucapnya dengan suara berbisik.
Namun, Bara tidak perduli. Ia mematikan ponselnya begitu saja. Tetapi, bukan berarti dia meralat ajakan pada temannya tadi. Ajakannya tadi sudah termasuk perintah. Jadi, temannya yang sudah hapal dengan sikapnya pasti tahu jika ia tidak bisa menolak ajakan Bara. Lalu beberapa menit kemudian terdengar teriakkam dari seorang guru yang sukses membuat Bara menoleh.
"Caraka!! Ngapain kamu keluyuran?!"
"Ampun, Pak! Marahin Bara aja, dia yang salah!" kata Caraka menjawab dengan masih berlari di koridor menuju lapangan yang Bara maksud. Ia sesekali menoleh ke belakang seraya menangkupkan kedua telapak tangannya guna meminta maaf pada Pak Samsul yang ternyata juga sedang keluyuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
APLISTIA [END]
Mystery / Thriller⚠️Belum direvisi⚠️ Kisah dimulai dengan banyak teka-teki. Sebelumnya, selamat datang di Batara High School, sekolah megah dengan karakter siswa siswi yang beraneka ragam. Ada anak baru yang mempunyai kepercayaan diri tinggi, ada gadis yang berjuang...