✧;── Happy Reading ──; ✧
Seperti yang Yubi takutkan tentang Yuera yang mungkin tidak tingal diam setelah tindakannya memancing dan mengancam Yuera perihal Rhea. Dan saat ini Yubi sedang mengikuti ke mana Yuera pergi. Gadis itu dengan langkah pelan, berjarak enam meter dari langkah Yuera.
"Bantai aja si Wavi. Yubi udah mulai berani!" seru Yuera kepada Rega. Rupanya cewek itu menemui Rega yang sedang duduk bersama Logan dan Caraka.
Melihat kedua teman Bara berada di sana dan Yuera dengan tenangnya berseru seperti itu membuat Yubi terkejut. Apakah Logan dan Caraka tahu? Yubi memang tahu Rega sudah masuk geng Devil's Tribe, tapi Yubi tidak menyangka Logan dan Caraka akan mengetahui rahasia Rega atau mereka juga terlibat? Yubi semakin pusing memikirkannya.
"Ck! Lo emang nggak bisa diandelin ya!" pekik Rega geram.
Ada ketakutan yang terpancar dalam diri Yuera. Namun, cewek itu berusaha untuk tetap berani. Hanya itu satu-satunya pertahanan yang ia miliki agar Rega tak terlalu menganggapnya lemah.
"Yubi?" tanya Caraka. Rupanya cowok itu belum tahu tentang Yubi yang mengetahui sebagian rahasia mereka.
"Dia tahu kalau Yuera yang ngirim chat ke Lino make HP Rhea!" jawab Logan.
Yubi yang sudah lebih dekat dengan area mereka dan bersembunyi di balik pot besar bertanaman pohon bongsai yang cukup rindang sehingga mampu menyembunyikan tubuh mungil Yubi. Dengan tangan kecilnya, Yubi mencoba menelusupkan ponsel yang sudah dalam mode merekam video melalui celah tanaman bongsai itu dan semoga tindakannya tidak ketahuan. Yubi merasa akan ada fakta yang lebih mengejutkannya dan itu akan memberikan Yubi bukti.
"Kok bisa?" tanya Caraka. Ia sangat panik.
"Karena cewek bego ini yang keseringan ceroboh dan menyepelakan semuanya!" jawab Rega dengan emosi yang tertahan.
"Kalau soal kita yang dorong Lino dari rooftop dia tau nggak?" tanya Caraka lagi dengan harap-harap cemas.
"Belum, dan semoga enggak!" Lagi-lagi Rega menjawab.
Yubi yang berhasil merekam itu berusaha untuk tidak memekik. Ia menahan napas setelah mendengar fakta itu yang mengejutkannya dan sangat, amat mengejutkan. Ia bahkan sudah membendung air matanya karena benar-benar takut terhadap empat murid SMA yang sudah berani bertindak sekriminal itu bahkan membunuh.
"Urusi si Wavi gih!" seru Rega menginterupsi.
"Diapain?" tanya Logan.
"Apain kek, yang penting bikin Yubi nyesel udah main-main sama kita!" jawab Rega.
"Yang lain aja deh. Jangan kita lagi. Cukup kita udah bikin Lino mati, jangan lagi bikin masalah!" ucap Caraka tak mau lagi bertindak.
Rega menghela napas berat. Kemudian ia mengangguk dan lekas mengambil ponselnya yang berada dalam saku. Ia mulai menghubungi seseorang.
"Halo ... cegat cowok Batara sepulang sekolah. Orangnya nanti gue kasih liat," ucap Rega kepada seseorang yang ia hubungi melalui telfon.
Setelah mengatakan itu, Rega langsung memutus sambungan telfonnya, lantas mengantongi ponselnya itu ke dalam saku lagi.
"Mending kita bahas hal ini lagi nanti. Di sini nggak aman buat bahas ini," ucap Rega kembali menginterupsi.
Lekas Logan, Caraka dan Yuera mengangguk. Mereka pergi dari sana dengan cara berpencar. Dan Yubi yang masih berada di sana akhirnya bisa bernapas dengan lega.
★ ━━─ ・☠☠☠━━━ ☆
"Rejar!!!" Yubi berteriak memanggil Rejar teman Wavi.
KAMU SEDANG MEMBACA
APLISTIA [END]
Mistério / Suspense⚠️Belum direvisi⚠️ Kisah dimulai dengan banyak teka-teki. Sebelumnya, selamat datang di Batara High School, sekolah megah dengan karakter siswa siswi yang beraneka ragam. Ada anak baru yang mempunyai kepercayaan diri tinggi, ada gadis yang berjuang...