APLISTIA 50

181 42 30
                                    

✧;── Happy Reading ──; ✧

"Emang rencana nemuin Fabian sama Lino, ya? Gue kira sama Rhea terus nanti Jovin dateng mergokin mereka, dan terjadilah drama cinta segitiga," bisik Caraka kepada dua temannya.

Mereka sedang bersembunyi di balik bahan material dengan ekpresi terkejut karena sebelumnya rencana mereka ingin membuat Rhea dan Lino berada di tempat yang sama. Namun, yang datang justru Fabian.

"Gue rasa si Lino emang mau ke sini deh sama Fabian. Keknya kita telat bikin Rhea yang ke rooftop!" Logan menanggapi. Sedangkan Rega sudah panik dalam diam, karena menduga rencana akan gagal.

"Terus, nanti Rhea gimana? Dia bakal ke rooftop juga?" tanya Caraka lagi.

Seketika Rega menoleh, ia juga jadi kepikiran. Jika begitu, apakah rencana mereka akan berakhir dengan buruk?

"Gagal, gagal, gagal. Kita balik, dan cari Rhea, cegah dia jangan sampai ke sini!" ucap Rega menginterupsi, dan selama mereka bercengkrama, mereka benar-benar merendahkan suaranya.

Mereka bertiga pun sudah bersiap hendak pergi dengan cara mengendap-endap agar tidak ketahuan, toh sepertinya Lino dan Fabian sedang dalam mode fokus dan serius, sehingga tidak akan mendeteksi adanya orang ketiga diantara mereka. Mungkin...

Namun, baru saja mereka mengangkat tubuh yang semula jongkok, mereka kembali merendahkan tubuhnya saat mendengar suara pukulan. Rupanya Lino dan Fabian sudah beradu tenaga saat itu, dan akibat mereka tidak fokus karena lebih memikirkan rencana, jadi mereka tidak sempat mendengar obrolan Lino dan Fabian itu seputar apa.

Mereka mengurungkan niatnya dan memilih untuk mengintip perkelahian Lino dan Fabian, karena menurut mereka hal itu sangat menghibur. Terlebih Rega, rencananya selama beberapa Minggu terakhir sepertinya akan membuahkan hasil. Yaitu, membuat geng Achilles pecah secara perlahan-lahan.

Lebih dari sepuluh menit mereka menunggu perkelahian itu berhenti, sampai akhirnya Fabian melangkah melewati tempat persembunyian mereka dan pergi dari sana. Mereka juga bernapas lega karena Fabian tidak menoleh yang akan membuat mereka ketahuan nantinya.

"Ayo balik!" ucap Rega kembali menginterupsi.

"Kalau ketahuan gimana? Lino udah sendirian, bakal lebih peka kalau ada orang lain di sini," ujar Caraka menanggapi dengan pemikirannya.

"Kita harus nyegah Rhea. Gue rasa dia pasti bakal ke sini nanti," jawab Rega.

"Bukannya bagus? Kalau tuh cewek ke sini, kita tinggal bikin Jovin nyusul dan liat mereka berdua. Apa lagi keadaan Lino lagi babak belur gitu, nanti Rhea ngobatin dengan mesra, terus si Jovin liat!" ucap Logan seraya membayangkan adegan yang ia ciptakan sendiri.

"Rencana kita udah gagal total sejak awal. Mending balik dan bikin strategi lagi!" kata Rega kembali menanggapi.

Lalu Caraka dan Logan hanya mengangguk, menurut dengan pasrah, dan mulai bergerak mengendap-endap hendak pergi dari sana.

Logan nyaris mengapai ganggang pintu rooftop sebelum akhirnya Lino berbalik badan dan mendapati mereka bertiga, yang sukses terkejut bukan main. Namun, untungnya mereka menutup diri mengunakan slayer, sehingga mungkin Lino tidak akan mengenali mereka.

"Siapa Lo?" tanya Lino. Namun, tidak ada yang bersuara, karena jika mereka menanggapi dan mengeluarkan suara, bisa saja nanti Lino mengenali mereka.

Entah apa yang Rega pikirkan saat ada hal terbesit di kepalanya. Cowok itu mengetik sebuah pesan di ponselnya, lalu menekan tombol send. Begitu pesan itu terkirim, ponsel Lino pun berbunyi. Rega melihat Lino membuka ponselnya seraya menatap mereka sesekali.

APLISTIA  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang