RSJ

126 33 10
                                    

Assalamualaikum
Happy reading
.
.
.
.

Tok tok tok

Alea bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu.

"Ada apa bi?" tanya Alea saat melihat Bi Yanti tengah berdiri di depan pintunya.

"Di bawah ada teman nya Non," jawab Bi Yanti.

"Ya udah Bi, suruh tunggu bentar ya, " ucap Alea yang diangguki oleh bi Yanti. Alea kembali ke Orziky yang tengah berbaring sambil menonton.

"Mau turun gak Ky, dibawah ada teman Aku," ucap Alea, Orziky hanya mengangguk. Orziky dengan setelan Hodie hitam nya yang di padukan dengan celana pendek selutut berjalan keluar dengan yang setia di samping nya.

"Bisa gak?" tanya Alea, Orziky hanya mengangguk. Setelah sampai di bawah. Mereka sudah melihat Zaky dengan santai nya berbaring di sofa di ruang tamu sambil nonton tv, dan cemilan di depan nya.

"Lah, ternyala Elu Orang utan, Bella sama Arena diamana?" tanya Alea melihat teman nya.

"Mana Gua tau, emang Gua kakek nya," balas Zaky.

"Astagfirullah Bang, Lo kenapa dah?" heboh Zaky melihat Orziky yang sedikit pucat sambil menyandarkan kepala nya di pundak Alea.

"Sakit," jawab Orziky, kemudian menyandar kan kepalanya di pundak Alea yang duduk di samping nya. Zaky hanya mendengus kesal melihat nya.

"Siapa yang kasi tau alamat ruamh Gua?"

"bang Alan," jawab Zaky yang di angguki oleh Orziky, sedangkan Alea hanya terdiam. Didalam hatinya juga bertanya-tanya tentang keakraban keduanya.

"Kapan saling kenal nya?" tanya Alea, ya sepertinya dia sudah tidak bisa lagi membendung rasa kepo nya.

"Kita kenal nya udah dari lahir Bund," ucap Zaky sambil sesekali memakan cemilan.

"Oh, eh Zak. Tujuan Lo kesini mau silaturrahmi atau ngabisin cemilan Gue, kalo laper bilang boss," kesel Alea.

"Kalo iyya kenapa? Rencananya Gua keseni cuma mau numpang makan siang, trus pulang deh," ucap Zaky santai.

"Dih, ogah Gua kasi makan Orang utan kaya Lo," balas Aren. Orziky hanya terdiam. Ini sangat membuat nya pusing.

"Gua gak terima ya Le, lo katai gua Orang utan. " ucap Zaky. Aren hanya memutar bola malasnya.

"Asssalamualaikum!!! " Terdengar salam dari arah pintu utama.

"Waalaikumussalam,"

"Aaa... Alea," teriak Aren kemudian berlari ke arah Alea sambil memeluk sahabatnya membuat Orziky tersingkirkan.

"Aduh,"

"Astaga, Kamu gak papa Ky?" tanya Alea melihat suaminya yang hampir saja terjatuh.

"Hehe maaf dokter Orziky terhormat," ucap Aren. Orziky hanya mengangguk. Kemudian pindah tempat duduk di samping Zaky, karna tidak ada lagi tempat nya setelah kedatangan teman Alea. Ya ini sungguh menyebalkan.

"He maklampir, hati-hati dong, Abang gua lagi sakit ni," kesel Zaky.

"Lah Orang utan Lo ngapain di sini?" tanya Aren.

"Ini rumah Abang gua,"

"Oh," cuek Aren. Tak lama mereka di kagetkan dengan suara pintu yang terbuka dan dengan keras.

Brakk!!!

Dion tanpa rasa malu langsung masuk kedalam rumah Alea. Dan menyeret Alea menjauh dari teman dan suaminya.

"Yon lepasin...!" teriak Alea. Orziky dengan cepat bangkit dari duduk nya, meskipun rasa sakit dikepalanya belum sembuh. Tatapi dia tidak terima melihat istrinya di perlakukan kasar oleh Dion.

"Lo mau ngapain si!" bentak Alea setelah sudah berada di teras ruamah dengan Dion.

"Lea Lo harus dengerin Gua, Gua gak pacaran sama Leoni Le, dia aja yang suka sama Gua, Lea tolong tarik kata-kata Lo kemarin yang mutusin Gua Lea... Tolong," Mohon Dion sambil memegang tangan Alea.

"Apapan ni!" tegas Orziky membuat Alea dengan cepat melepas genggaman Dion dari tangann nya. Alea berjalan mendekat ke arah Orziky.

"Kalian gak usah ikut campur!"

"Eh Dion, Lo dah gilah ya. Kalo mau jadi pelakor yang berkelas dong, gak usah murahan seperti ini lo woy!" ucapan pedas itu keluar dari mulut Aren. Dion hanya memutar bola malasnya mendengar ucapan Aren.

"Bro mending Lo pulang deh," ucap Zaky.

"Gua kesini ada urusan sama Alea, bukan sama kalian!"

Orziky melangkah mendekat ke arah Dion. Dion hanya tersenyum miring melihat tatajam yang di lemparkan Orziky untuk nya.

"Alea bakal jadi milik Gua," bisik Dion di samping telinga Orziky. Orziky hanya tersenyum.

"Bermimpi boleh, tapi jangan terlalu ya. Gua takutnya, Lo gak kuat ngadepin Kenyataan, " balas Orziky sambil tersenyum miring.

Dion mengepalkan tangan nya dengan kuat saat mendengar bisikan dari Orziky, baru saja dia ingin menonjok Orziky tetap dengan cepat Orziky menahan tangan nya.

"Mending Lo pulang," ucap Orziky.

"Selamat siang," ucap seorang pemuda dengan seragam berwarna kuning.

"Siang pak, ada yang bisa kami bantu?" tanya Zaky.

"Apa benar ini rumah bapak Orziky dengan ibu Alea?" tanya pemudia itu membuat mereka mengangguk.

"Saya dari pihak rumah sakit jiwa mendapat informasi, bahwa disini ada yang sedang gangguan jiwa? Apa betul," tanya Pemuda itu,  membuat mereka disana saling menatap. Tak lama Bella keluar dari rumah Alea.

"Halo pak, iyya bener. Itu orang nya yang pake tas pak. Silahkan ditangkap, dari tadi dia ngamuk pak mau rebut istri orang," Ucap Bella membuat mereka kaget. Dion yang di tuduh juga tak kalah kaget nya.

"He apapaan ni!" Bentak Dion saat dua seorang pemuda menahan tangan nya.

"Woy Gua gak gila ya, lepas bego!!" ucap Dion tapi tak dihiraukan oleh petugas RSJ.

"Keren perah lo Bell. Salut Gua," ucap Aren.

"Itu gak papa?" tanya Orzky melihat Dion yang tengah dibawa oleh petugas RSJ.

"Udalah.. Dia emang pantes gituin," ucap Zaky.

"Itukan teman Lo,"

"Lagi males temen sama dia Bang," ucap Zaky.

"Kalian berantem, kok bisa?" kepo Aren. Zaky maju mendekat ke arah nya.

"Maklampir gak usah kepo," ucap Zaky kemudian kembali masuk kedalam rumah.

"Woy gua kapo bambang!!" teriak Aren kemudian menyusul Zaky.

Orziky kemudian berjalan mendekat ke arah Alea dan menuntun nya masuk kedalam.

"kamu gak papa kan?" tanya Orziky, Alea hannya menggeleng sambil tersenyum, membuat Orziky juga tersenyum.

.
.

Siapa yang sakit siapa yang di khawatirin.
Orziky mah gitu, terlalu perhatian. Padahal dia yang lagi sakit 😭
.
.
Ya udah bye dulu Salam dari nadila, bukan dari binjai ya manteman hehee
.
.
Assalamualaikum

Assalamualaikum SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang