Zaky and Aren

38 9 0
                                    


Assalamualaikum
Kembali lagi ni hihihi
Part ini gak bahas Iky sama Alea dulu ya hehe. Tapi, kita bahasan Orang utan sama Maklampir 😭😭
Yuk buruan ikutin terusss....

.
.
.

Tak tak tak!
Suara kaki Aren berlari menuju gerbang kampusnya, rambutnya sudah tak karuan karna berlali. Sudah dari tadi dia di kejar terus oleh putra.

"Huff huff," suara nafas tak teratur Aren saat berhenti sejenak.

"Aren!!" teriak putra yang masih di gedung kampus itu, Aren melanjutkan kembali larinya keluar dari pekarangan itu, kampus juga sudah mulai sepi karna sudah banyak yang pulang, dan masih ada sebagian yang berada di parkiran. Aren berhasil keluar dari halaman itu kemudian melanjutkan berjalan dengan santai di pinggir jalan tak jauh dari kampusnya. Dia harus mencari tempat persembunyian terlebih dahulu. Tapi dia urungkan niatnya setelah melihat  Zaky yang barusaja membelokkan motornya keluar dari gerbang kampusnya.

"Stop!" ucap Aren sambil merentangkan tangannya tepat di depan motor Zaky.

"Udah bosen hidup lo?"

"Halah banyak omong," ucap Aren, tanpa persetujuan Zaky dia langsung naik dibelakang.

"Wah apapaan ni," ucap Zaky. Tak lama putra datang dan berhenti disamping mereka sambil menatap Aren, Aren yang ditatap pun langsung melemparkan tatapan tajamnya.

"Kalian kenapa,Motor lo mogok lagi Zak?" Tanya putra.

"Iyya, gua minta tolong ya antar ni manusia di belakang gua pulang," Jawaban Zaky sangat mumbuat putra senang, tapi tidak dengan Aren.

"Apaan ni Zaky, harus cari cara ni gue. Ogah diantar pulang sama putra," batin Aren.

"Ya udah. Yuk Ren," ucap Zaky sambil tersenyum manis ke arah Aren membuat Aren semakin kesel.

"A--anu..., gue--sama pacar gue aja deh Put" ucapan Aren membuat kedua laki-laki didepannya tercenga. Pacar? Siapa? Kan disana cuma mereka bertiga.

"Pacar? Siapa pacar lo?" Tanya Putra dengan raut wajah yang terlihat menahan marah.

"Ni," ucap Aren dengan santai sambil menunjuk Zaky yang ada di depannya. Zaky langsung menengok kebelakang dan menatap Aren yang tengah tersenyum kikuk.

"Gua?" tanya Zaky sambil menunjuk dirinya. Aren menghela nafas sambil menganggun kemudian melanjutkan kembali omongannya.

"Udah deh Zaky, ngapain lagi si kita harus sembunyiin hubungan kita. Apa salahnya kalo oranh lain tau," ucap Aren membuat Zaky tercengang. Putra yang sudah cemburu akhirnya memilih meninggalkan mereka membuat Aren tersenyum gembira.

"Akhirnya," legah Aren. Zaky menempelkan punggung tangannya ke kening Aren.

"Gak panas."

"Apaansi lo," ucap Aren sambil menepis tangan Zaky.

"He gak boleh kasar sama pacar," ucap Zaky sambil menaik turunkan Alisnya.

"Dih, gue tadi cuma becanda kali. Biar gak dikejar lagi sama putra."

"Gak semudah itu cantik," ucap Zaky kemudian menancap gas motornya.

"Berhenti!" ucap Aren tapi tak dihiraukan oleh Zaky. Oke, Aren hanya menurut saja, karna kebutulan hari ini dia kekampus hanya mengendarai kendaraan umum. Tak lama akhirnya keduanya sampai di depan gerbang rumah Aren, dengan cepat Aren turun dan tanpa sepatah katapun dia langsung berjalan masuk tapi langkahnya di hentikan oleh ucapan Zaky.

Assalamualaikum SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang