Sebuah Rencana

84 19 3
                                    

Assalamualaikum
Dila kembali Alhamdulillah hehe.
Semoga tidak pernah bosen untuk menunggu:)
.
.
Happy Reading
.
.

Setelah dari rumah Dean dan Salsa, sepasang suami istri itu langsung menuju ke rumah Abi Adam dan umi Maryam. Tak butuh waktu lama keduanya telah sampai, kedua langsung saja masuk dan begitupun dengan Arga yang tak lepas dari Orizky. Melihat Anak dan menantunya, Maryam langsung mempersilahkan menuntun keduanya ke ruang tamu, disana sudah ada Adam yang sedang menonton.

"Eh kalian, ayo duduk." ucap Adam setelah mereka bersalaman.

"Bagaimana ke adaan kalian?" tanya Adam.

"Alhamdulillah kamu baik-baik aja bi, kalo Abi sama Umi gimana?" tanya Orizky.

"Alhamdulillah kami juga baik."

"Astagfirullah, umi kedapur dulu ya. Kalian mau minum apa?"

"Biar Alea aja yang siapin Mi," ucap Alea membuat mereka tersenyum. Alea langsung buru-buru ke dapur untuk mengambil menuman.

"Siapa Ky?" tanya Adam melihat anak kecil yang dari tadi duduk di pangkuan anak nya.

"Arga Bi, dia anak nya Iky bi?" ucapan Orziky membuat kedua nya menjadi terkejut.

"Alea kapan hamil nya Ky?" ucap Maryam. Orziky langsung menjelaskan tentang Arga kepada kedua orang tuanya. Kedua paru bayah di depan nya hanya mengangguk setuju.

"Dijaga baik-baik ya Ky," ucap Adam membuat Orziky mengangguk.

"Papa meleka ciapa?" bisik Arga.

"Ini kake sama neneknya Arga juga, yuk salim dulu," ucap Orziky kepada Arga. Arga hanya menurut saja, dia turun dari pangkuan Orziky dan berali menyalimi Adam dan Marya.

"Pinter," ucap Adam sambil mengusap-usap kepala Arga. Setelah itu Arga kembali kepangkuan Orziky.

"Silahkan diminum, maaf Alea lama hehe," ucap Alea sambil meletakan minuman di atas meja, kemudian langsung mendudukkan bokongnya di dekat Orziky.

"Makasi sayang," ucap Maryam dan di angguki oleh Alea.

"Alea gimana kuliah mu nak, lancar?" tanya Adam kepada menantunya.

"Alhamdulillah Bi lancar."

"Uang bulanan lancar kan Le?" Tanya Marya sambil sesekali melirik Orziky dengan tatapin sinisnya. Alea hanya terkekeh melihat tatapan itu.

"Lancar kok Mi," ucap Alea membuat Orziky bernafas legah, jujur saja dia begitu ngeri melihat tatapan Uminya. Perbincangan terus berlanjut di diruangan itu sampai sedikit lagi masuk waktu magrib membuat kedua pasangan itu harus berpamitan untuk pulang, anak yang berusia 3tahun yang berada di pangkuan Orizky juga sudah tertidur pulas sedaritadi.

"Kalian hati-hati ya," ucap Maryam.

"Iyya Mi. Assalamualaikum," ucap Keduanya kemudian mencium punggung tangan Adam dan Maryam. Setelah itu barulah mereka meninggalkan pekarangan itu.

"Ky laper," ucap Alea kepada Orizky yang sibuk menyetir.

"Makan dirumah aja ya," ucap Orziky sambil mengulus-elus kepala Alea.

"Gak mau, aku pengennya sekarang. Aku laper banget Ky," ucap Alea sambil memasang muka-muka cemberutnya. Orziky melihat terlebih dahulu jam tangannya dan menunjukan setengah jam lagi masuk magrib.

"Ya udah iyya, mau makan apa?"

"Bakso marcon."

"Enggak, yang lain aja deh," ucap Orziky.

Assalamualaikum SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang