Persahabatan

39 9 1
                                    


Assalamualaikum
Happy Reading
.
.
.
.

"Zaky...," Aren berteriak.

"Berhenti gak Lu!" tetap tak terhiraukan.

Dug!

"Aww...," Ringis Zaky.

"Makin hari makin kurang ajar ya Lo," kesel Zaky sambil menenteng sebelah sepatu milik Aren.

"Kalo iyya kenapa? Makanya kalo di panggil tu nengok. "

"Ya mana Gua denger," Zaky sambil menunjukkan benda kecil menempel di telinganya.

"tumben banget Lo pagi-pagi dengerin lagu," kata Aren.

"Terserah Gua lah."

"Dih ngejawab lagi Lo."

"Iyya lah, kan Gua punya mulut." Zaky memilih meninggalkan Aren. Tapi niatnya terhalang.

"Wey bentar dulu Zak!" Ucap Aren sambil menarik keras lengan baju Zaky membuat baju Zaky robek.

"AHAHAH!!" Suara tawa Mahasiswa/siswi yang menyaksikan keduanya.

"Wah parah si Aren," Si tukang panas-panasin.

"Aren-Aren, maju Ren."

"Ayo Zak jangan diam aja."

"Aren. "

"Zaky, Zaky! Ayo Zaky,"

"Gue gak sengaja Zak," ucap Aren sambil mengangkat sebelah tanganya mebuat jarinya membentuk V.

"Zak Gue gak sengaja. Serius," sambungnya saat melihat Zaky semakin mendekat ke arahnya dan melemparkan tatapan tajamnya.

"Aww...," ringis Aren ketika tanganya ditarik Oleh Zaky.

"Kita mau kenama si Zak."

"Diam!"

Zaky membawa Aren ke belakang taman kampusnya kemudian mendudukkan wanita itu di sebuah kursi panjang.

"Tanggung jawab!" tegas Zaky.

"Dih robek gitu aja. Ganti yang baru," jawab Aren.

"Tanggung jawab!" suara tegas itu kembali membuat Aren ketakutan.

"Minta duit be-berapa?"

"Gua gak butuh diut Lo."

"Trus?"

"He Zak. Lo kok, ninggalin Gua," Teriak Aren melihat Zaky meninggalkannya.

"Jangan kemana-mana...!"

Tak lama Zaky kembali dengan pakaian yang berbeda. Kaus hitam sebelumnya telah diganti Suiter hitam membuat ketampanan pria itu menambah.

"Nih jahitin," ucap Zaky membuang begitu saja kaus nya dihadapan Aren.

"Iyya, nanti kan tinggal bawa ke tukang jah--"

"Dan Gua mau nya Lo sendiri yang jahit."

"Apa? Gue gak bisa menjahit Orang Utan!"

"Pokonya gak mau tau, Gue maunya Lo yang jahit," putus Zaky.

"Tapi Za--"

"Gak butuh penolakan."

Zaky meninggalkan Aren begitu saja membuat Aren semakin kesel dengannya.

"Ihh kenapa harus ketemu sama manusia kaya gitu si!"

••••

"Ai!" teriak Orziky.

Assalamualaikum SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang