Kedatangan Arga

116 28 10
                                    


Assalamualaikum
.
.
Yuk lanjut lagi ni, maaf baru Up lagi.
.
.

Happy Reading

.
.


Pagi-pagi Orziky sudah siap berangkat kerja, hari ini dia kembali beraktifitas, setelah dua hari dia tidak masuk karna sakit.

"Aku duluan ya Senja," ucap Orziky.

"Gak makan dulu Ky?" tanya Alea yang masih berada di depan meja riasnya. Orziky maju melangkah ke arah Alea.

"Nanti aja. Assalamualaikum."

Cup!

Satu kecupan yajg Orziky tinggalkan di kening Alea sebelum benar-bener pergi.

"Waalaikumussalam," jawab Alea.

"Terpaksa naik motor lagi deh," ucap Alea. Dia juga langsung turun setelah siap.

"Pagi Non."

"Pagi Bi," balas Alea. Alea lebih memilih sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat.

Setelah selesai, Alea langsung berpamitan kepada Bi Yanti kemudian berangkat ke kampus nya, Alea mengendarai motor miliknya dengan santi sambil menikmati matahari pagi. Tak butuh waktu lama Alea telah sampai.

Truutt..! Trutttt..!

"Siapa si,"

"Lea. Jemput gue dong, Bella gak masuk ni, trus mobil gue juga lagi di bengkel," ucap Aren di sebrang sana. Alea menghela nafas mendengar suara Aren.

"Gue udah di kampus,"

"Lah, trus gua sama siapa dong Le? Masa iyya gua terbang?" ucap Aren.

"Intinya gue gak bisa jemput lo!"

Tuttt!!

"Sial! Dimatiin lagi, Terpaksa jalan dulu ni nyari angkutan umum, Awas aja lo Lea,"

Aren berjalan menuju halte sambil menunggu angkutan umum, tapi tak satupun yang lewat.

"Astaga, Aren. Kan ada taxi Online," ucapnya, Baru saja ingin memesan taxi Online, sebuah motor sport hijau berhenti di depannya.

"Butuh tumpangan Bu?" ucap Zaky sambil naik turunkan alisnya di balik helem nya.

"Gak deh. makasi," Tolak Aren.

"Serius?" ucap Zaky membuat Aren mengangguk. Zaky turun dari motornya kemudian mengambil helem cadangannya, dan langsung memasangkan kepada Aren. Aren yang di perlakukan seperti itu langsunh membulatkan matanya serta jantung yang kembali berdetak kencang.

Tap!

"Nak udah. Yuk," ucap Zaky, tapi Aren masih tak bergerak.

"Oh mau di gandeng. ya udah yok," Zaky dengan santainya menggenggam tangan Aren kemudian menuntunnya ke motornya. Aren hanya mengikut saja tanpa mengatakan sepatah katapun. Setelah itu Zaky manancap gas motornya dengan kecepatan yang sedang. Setelah beberapa menit keduanya telah sampi.
Kedatangan keduanya mampu membuat parkiran rame.

"Ekhmm, tumben akur. Ada apa tu?" ucap Seoranh pria yang satu fakultas dengan Keduanya.

"Ini kali yang dinamakan benci jadi cinta," tambah seorang wanita.

Aren hanya tersenyum kikuk sambil berusaha menahan rasa malu nya.

"Tumben lo gak marah kalo di ejek," bisik Zaky membuat Aren tambah malu, pipi sudah terasa begitu panas.

Assalamualaikum SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang