Merelakan

38 7 2
                                    

Assalamualaikum
Happy Reading
.
.
.
.




Pagi-pagi Orziky bersiap-siap berangkat mencari kembali Alea yang gagal ditemukan.

"Ky? Alea masih tidur?" Suara itu menghentikan langkah Orziky di ambang pintu.

"Maafkan Orziky Ma, Alea belum ketemu. Tapi, Orziky akan segera temui Alea dan calon Anaknya Iky," Ucap Orziky menenangkan mertuanya.

"Apa? Jadi Alea sedang hamil?" Orziky mengguk tak semangat.

"Ya Allah. Pokonya hari ini cari Alea sampai ketemu Ky." Orziky kembali mengangguk. Setelah berpamitan Orziky melangsungkan perjalanannya.

Tuttt tutt tutt! Ponsel bergetar.

"Assalamualaikum. We Lo dimana?" Suara disebrang sana.

"Waalaikumussalam. Dijalan," balas Orziky.

"Kerumah sakit kan?"

"Gak. Gua mau nyari Senja,"

"Belum ketemu?"

"Udah," kesel Orziky.

"Hehehe. Masa Gua sendirian disini," ucap Alan disebrang sana tak bersemangat.

"Dokter ridwan nanti nyusul, lagian ada Aisya kan?"

"Aisya dari semalam pamit. Dan, sampai sekarang belum balik-balik,"

"Wajar lah. Lagian masih pagi juga, Udah ya Lan, Gua mau pokus nyari istri Gua dulu. Assalamualaikum," pamit Orziky.

"Waalaikumussalam."

Tuttt tuuttt!

"Apa lebih baik Gue nyari bangunannya terlebih dahulu ya?"

Beberapa detik berlalu setelah menemukan jawaban dari pertanyaannya sendiri, kini Orziky kembali menjalankan mobilnya.

"Permisi Pak, Bu. Apa daerah sini ada bangunan yang kosong?" tanyanya kepada warga yang Ia temua di pinggir jalan.

"Gak ada Mas."

"Iyya Mas disini gak ada bangunan kosong."

"Terimakasih. Kalo begitu Saya permisi dulu Pak,Bu. Assalamualaikum," pamitnya.

"Waalaikumussalam."

"Nyari kemana lagi ya? Udah hampir Dzuhur tapi masih gak ada jejak sama sekali. Ya Allah, lindungi Senja."

Jarum jam menunjukan angka 14:56. Kelas Zaky selesai.

"Zak-Zak. Denger-denger Alea diculik?" tanya Reza.

"Ya gitu deh," jawab Zaky.

"Yon Alea diculik tu." Suara Reza tak dihiraukan oleh Dion.

"We kemana Lo?"

"Toilet," jawab Dion.

"Saatnya," batin Zaky melihat pergerakan Dion.

Zaky berlari kencang menuju parkiran. Kepala nya tak henti-hentinya melihat keadaan sekeliling yang bisa dikatakan sekarang dirinya seperti Maling.

"Nah pas."

Brak! Pintu mobil terbuka.

"Gua sembunya dimana ya?" bingunya didalam mobil Dion.

"Gak mungkin disamping tempatnya Dion. Mmm.... Ayok Zak mikir-mikirr... Aha. Gua tau," ucapnya kemudian memperbaiki posisinya. Zaky mengambil tempat persembunyiannya di bangku paling belakang. Lebih dibagian bawah bangku paling belakang, dengan begitu dia tidak akan ketahuan karna masi ada bangku yang menghalangi didepannya, Pikirnya. Tak lama keluar semua para penuntut ilmu itu dari masing-masing kelasnya. Parkiran mulai ramai dan begitupun Dion masuk kedalam mobilnya tanpa menyadari keberadaan Zaky.

Assalamualaikum SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang