“Kau sudah tahu? Jungkook Sunbae putus dengan Lee Linzy.”
“Apa? Benarkah? Darimana kau tahu? Apa mereka mengumumkannya?”
“Ini rumor. Tapi tampaknya memang benar. Foto mereka berdua di Instagram Jungkook sudah dihapus. Tidak ada foto mereka sama sekali. Mereka benar-benar putus.”
“Oh, putus?”
“Iya! Bagus sekali! Aku masih ada harapan!”
“Jungkook akhirnya sadar. Linzy tidak cocok untuknya, berbeda jauh sekali dengan Jungkook. Untung saja putus.”
Linzy hanya menghela napas mendengar banyaknya orang yang sudah mengetahui rumor ini. Padahal dia periksa, baru saja pagi ini Jungkook menghapus foto-foto mereka di Instagram, Linzy akhirnya ikut menghapus juga—walau berat rasanya. Tapi sesampainya dia di sekolah, sudah banyak yang melihatnya dan membicarakan sekaligus menertawakan. Cepat sekali rumornya menyebar. Bahkan 3 gadis itu seakan sengaja menunggunya didepan sekolah dan menertawakannya. Padahal mereka sedang di-skors karena apa yang dilakukan kepada Linzy. Mereka mengejek sekaligus balas dendam.
Tapi dari ini, kemungkinan besar orang-orang yang iri dan selalu menganggunya bisa berhenti. Semoga saja.
“Astaga, rumormu sudah menyebar,” bisik Jisoo yang tentu sudah tahu semuanya terlebih dahulu.
Linzy menghela napas. “Biarkan saja. Tidak usah peduli. Seiring waktu, seharusnya mereka akan biasa saja.”
“Memang. Rumor ini pasti sangat menyenangkan.”
Linzy hanya menghela napas. Pasrah. Dia kemudian melangkah ke kelas. Sebenarnya persiapannya hampir selesai, dia yakin hari ini hanya mengenai perlombaan. Namun tepat didepan pintu, dia berhenti. Ternyata itu Hyunjin. Cukup melegakan dibanding itu gadis-gadis yang biasanya iri dan selalu menganggunya.
“Hai, Hyun.”
“Kau tampak lebih baik. Kau benar-benar sudah sehat?”
“Iya, sudah. Terima kasih telah banyak membantuku.”
Linzy tahu bahwa Hyunjin yang pertama kali menemukannya, membantu mencari satpam. Bisa dikatakan, Hyunjin membantunya ditemukan dan akhirnya keluar darisana. Selain itu, Hyunjin yang membantu untuk mengusut kasusnya sampai selesai. Dia menanyakan Linzy siapa pelakunya dan lain sebagainya. Untungnya berhasil. Mereka bertiga mengaku, dipanggil orang tuanya dan di-skors. Semuanya berkat Hyunjin.
Hyunjin tersenyum. “Tak masalah. Yang penting kau baik-baik saja. Tapi aku boleh bertanya sesuatu?”
“Hubunganku dengan Jungkook?” tebaknya dan Hyunjin melebarkan mata karena memang dia ingin bertanya itu. Linzy tersenyum. Reaksi Hyunjin sudah menjawab semuanya. “Iya. Kami benar-benar putus.”
Hyunjin merasa lega, tapi juga merasa tak enak karena menanyakan hal ini. Tapi memilih tidak membahas, dia tersenyum. “Kuharap kesedihanmu bisa membaik.”
Linzy menggeleng. “Tidak perlu bersedih. Kami putus baik-baik. Jadi, tidak ada yang terluka.”
“Kau sangat mencintai Jungkook Sunbae. Mana mungkin kau bisa tak terluka ketika putus?” tanya Hyunjin. Dia bisa melihat raut wajah Linzy berubah. Ucapan Hyunjin tepat sasaran. Hyunjin kemudian memegang kedua pundak Linzy membuat Linzy terkejut dan mendongak. “Boleh aku bertanya lagi?”
Linzy mengangguk saja. Sebenarnya penasaran juga Hyunjin ingin bertanya apa karena tadi Linzy sudah menjawab satu pertanyaan yang ditebak-tebak di otaknya. Dia terkejut ketika Hyunjin semakin dekat dengannya. Sengaja memajukan wajahnya. Jisoo saja sudah histeris dan heboh sendiri. Beberapa pasang mata mengarah padanya—tapi tidak sebanyak saat dia beromantisan dengan Jungkook. Mungkin penggemar Jungkook tak peduli dengannya karena sudah tidak ada hubungan dengan Jungkook.

KAMU SEDANG MEMBACA
When Fate Happens
Storie d'amoreLee Linzy tak mengira kalau pria bernama Ahn Jungkook-seniornya yang terpaut umur lebih satu tahun darinya-mendadak membantunya saat dia kesulitan dan mereka semakin dekat. Jungkook adalah pria yang cukup terkenal di SHINE Korea School-tempat Jungko...