When Fate Happens Part 11

156 19 0
                                    

Hyunjin dengan kesal membawa kotak berisi entah apa. Heran sekali kenapa gurunya selalu menyuruhnya kemari. Sekarang sudah ingin malam. Untung sekali memang orang tuanya tidak masalah, asalkan berhubungan dengan sekolah. Gurunya juga sudah izin.

Dia sampai didepan pintu gudang. Hyunjin mengerutkan kening karena tidak menemukan siswa yang dimaksud gurunya. Murid kelas 10-ah tepatnya 11. Katanya gurunya yang lain sudah meminta satu murid untuk membawa properti dan meletakkannya di gudang. Tapi dia belum kembali, kemungkinan masih di gudang, tapi tidak ada siapapun disini.

Tapi Hyunjin terkejut ketika terdengar gebrakan dari dalam. "Y-Ya! Siapa yang menendang?!" tanyanya terkejut. Tapi tidak ada jawaban. Hyunjin langsung tahu, ada yang tak beres. Dia menarik pintu dan menyadari pintu terkunci. Seketika Hyunjin tahu, ada yang terkunci didalam. "Halo! Ya! Bisa mendengarku?! Kau baik-baik saja? Terjebak didalam?! Ya!" teriak Hyunjin berkali-kali, tapi tidak ada respon.

Penasaran siapa yang ada didalam, Hyunjin mengintip di jendela dan dia tidak bisa melihat apapun karena gelap. Tapi dia yakin ada orang. "Sebenarnya siapa didalam? Aku tidak bisa masuk jika tidak ada kuncinya!" teriaknya lagi. Namun tidak dijawab. Sudah pasti orang didalam pingsan.

"Kau tunggu sebentar. Aku akan meminta seseorang mengeluarkanmu!" teriaknya lagi, tapi tentu saja tidak dijawab.

Hyunjin berbalik, namun dia terkejut menemukan seorang pria berdiri di hadapannya. Ahn Jungkook. "Ah, Jungkook Sunbae," ucapnya terkejut. Tidak perlu waktu yang lama untuk menyadari Jungkook kesini demi Linzy. Satu sekolah juga tahu.

"Hyun, kau melihat Linzy?" tanyanya dengan sebelah alis terangkat. Tidak terlalu akrab dengan Hyunjin karena tahu kedekatan Linzy dan Hyunjin. Cemburu.

"Aku melihatnya sebelum membereskan properti di kelas. Tepatnya menghias. Dia sedang latihan dengan teman-temannya. Tapi semenjak selesai menghias dan ingin meletakkan properti-properti yang tersisa di gudang, aku tidak melihatnya lagi. Mereka sudah selesai latihan. Aku kira dia bersamamu." Hyunjin menatap penasaran. "Apakah kau tidak bersamanya, Sunbae?"

Jungkook menghela napas, menggeleng. "Tidak. Dia terakhir mengirimkan pesan menyuruhku menunggu di lapangan. Aku sudah menunggu lama, dia belum datang juga. Dicari kemana-mana tidak ketemu."

"Kau sudah mencari dimanapun?"

Jungkook mengangguk. "Ini tempat terakhir. Aku sudah mencari Linzy di semua tempat." Dia melirik sebentar pintu gudang sekolah. "Aku mendengar kau berteriak tadi. Ada apa? Kau kesini juga untuk meletakkan properti kan? tapi propertinya ada disini." Jungkook memang hanya mendengar Hyunjin berteriak. Tapi tidak mendengar jelas apa yang diteriakkan Hyunjin.

"Iya. Katanya disini seharusnya ada murid lain, kuncinya ada padanya. Tapi saat disini, pintu terkunci dan tidak ada siapapun. Awalnya aku kira begitu. Tapi tiba-tiba ada suara orang menendang pintu. Aku memanggil-manggil tidak ada jawaban. Tampaknya dia memang pingsan didalam. Aku akan memanggil bantuan." Hyunjin hampir saj melupakan ini.

Jungkook mungkin akan bertanya lagi kalau saja Hyunjin tidak segera pergi. Penasaran, Jungkook akhirnya mengintip di jendela. Gelap sekali. Seperti tidak ada orang didalam. Pikirannya mendadak tidak bisa diajak bekerja sama.

Linzy sejak tadi tidak ada dimanapun, ditelepon tidak diangkat, dan hanya tempat ini opsi terakhirnya. Ada yang pingsan didalam. Itu Linzy?

"Halo?! Siapa didalam?!" Jungkook ikut berteriak akhirnya. Dia mengedor berkali-kali pintu itu, tapi tidak ada jawaban. "Lin!" Sekarang Jungkook sangat yakin itu Linzy. "LINZY!"

Jungkook menjadi kesetanan. Menggunakan alasan tidak menemukan Linzy dimana-mana, seharusnya tidak menjadi alasan dia sampai segila ini. Sangat khawatir. Jika dipikir menggunakan logika, bisa saja Linzy pergi ke tempat lain atau bagaimana. Gudang yang sepi seperti ini, dan terkunci, bahkan tidak tahu siapa didalamnya, Jungkook seharusnya tidak sepanik ini. Hanya saja, dia sangat yakin, didalam itu Linzy.

When Fate HappensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang