When Fate Happens Part 2

362 43 1
                                    

"Terima kasih, Jungkook Sunbae."

Jungkook hanya menggangguk dengan senyuman lebar seraya memandang Linzy yang baru saja menyapanya. Setelah hujan reda, Jungkook mengantarkan Linzy dengan motornya. Linzy awalnya memang ragu, namun karena Jungkook sudah membantunya, jalanan yang sepi juga mulai ramai, Linzy akhirnya memberanikan diri percaya dengan Jungkook dan Jungkook memang mengantarkannya sampai ke rumah. Rumahnya memang tidak terlalu besar. Tapi bagi Linzy tak masalah. Dia hanya tinggal berdua dengan kakaknya.

"Kalau begitu, aku pulang dulu ya."

"Iya, Sunbae."

"Oke. Sampai jumpa."

Linzy menggangguk. "Iya, Sunbae," ujarnya seraya ikut melambaikan tangan saat Jungkook melambaikan tangannya. Setelahnya motor Jungkook melaju pergi darisana, meninggalkan Linzy yang tak bisa berhenti tersenyum sejak tadi.

"Lee Linzy."

Suara datar dan dingin itu membuat Linzy terkejut, spontan menoleh. Dia menemukan kakaknya yang ternyata sudah didepan pintu yang terbuka. Entah sejak kapan, dia tidak menyadarinya.

"Oppa!" Linzy tersenyum lebar seraya menghampiri kakaknya yang selalu memasang raut wajah datar dan dinginnya.

Lee Yonggi.

Itulah nama kakaknya. Kakak laki-lakinya ini memiliki kepribadian dingin, tak suka basa-basi dan tidak banyak bicara. Kakaknya bekerja di sebuah supermarket sebagai kasir. Paman mereka juga mengirimkan uang untuk kebutuhan mereka, jadi, mereka tidak kekurangan. Kata paman dan bibinya, sikap dingin Yonggi sangat mirip dengan ayah mereka, sedangkan sifat cerita Linzy dari Ibunya. Namun walau memiliki kepribadian yang bertolak-belakang, tidak menjadi alasan mereka untuk bertengkar, malah sangat cocok. Yonggi sangat menjaga adiknya, Linzy.

"Kukira kau belum pulang, Oppa. Pasti sedang jam istirahat. Apakah kau membawakan pesananku?" tanya Linzy dengan senyuman lebarnya.

Yonggi hanya menatapnya, tak berbicara apapun. Setelah beberapa saat hanya diam, Yonggi akhirnya membuka suara. "Siapa pria tadi, Linzy?" tanya Yonggi dengan nada dinginnya.

"Ah. Dia Jungkook Sunbae. Dia kakak kelasku."

"Kenapa kau bisa pulang dengannya?"

"Nanti aku akan ceritakan. Lebih baik kita masuk dan makan, aku akan menceritakannya sambil makan. Nanti malam, Oppa harus bekerja lagi kan?"

"Ya sudah."

"Eh. Tadi Oppa mau pergi ya?" tanya Linzy karena kakaknya memakai jaketnya—kebiasaan kakaknya ketika hendak keluar rumah.

"Hm. Tadi aku baru sampai dan tidak menemukanmu di rumah, aku ingin datang tadi."

"Ah, begitu. Ya sudah, ayo masuk."

Yonggi hanya mengangguk. Kemudian Linzy segera masuk, setelahnya baru Yonggi. Yonggi menutup pintu, berteriak meminta Linzy mengganti bajunya, dan Yonggi menyiapkan makanannya yang dia dapatkan dari supermarket. Yonggi biasanya akan memasak sendiri, hanya saja adiknya mendadak ingin makana kimbap dari supermarket tempatnya bekerja dan Yonggi hanya mengikutinya saja.

Ponselnya berbunyi dan Yonggi lekas melihatnya. Nama Wendy tertera disana. Yonggi lekas mengangkat. “Halo?”

“Lee Yonggi!” Teriakan dari seberang sana sukses membuat Yonggi sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga.

“Aku sudah bilang, kurangi kebiasaan burukmu itu.”

Ck! Kau lupa kau memiliki pacar, Tuan Yonggi?”

When Fate HappensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang