Linzy menghela napas. Dia tidak mendapatkan pesan apapun dari Jungkook. Bolak-balik melihat, memang Jungkook tidak mengirim pesan. Linzy jadi gusar sendiri. Dia memang salah. Dia yang menyusut duluan. Ini karena dia khawatir pandangan orang-orang kepadanya. Banyak yang iri kepadanya yang berhasil menjadi pacar Jungkook.
“Lin.”
Linzy menoleh, menemukan Yonggi berdiri disana. “Kenapa, Oppa?”
“Jungkook mencarimu,” jawabnya sukses membuat mata Linzy melebar.
“Benarkah?” tanyanya seraya berdiri dari kasurnya.
“Untuk apa aku berbohong?”
Benar juga.
“Ak-Aku akan segera menemuinya. Suruh dia tunggu aku,” ucapnya. Jungkook dadakan sekali datangnya. Riasannya sudah hilang karena dia sudah cuci muka, riasan tipis sebenarnya.
“Cepat temui, tidak usah memakai riasan. Wajahmu tetap saja jelek,” ucap Yonggi yang tahu apa yang hendak dilakukan adiknya. Perkataannya memang tajam sekali.
Linzy mendengus, berbalik dengan raut wajah kesal. “Aku hanya ingin tampil cantik di hadapan Jungkook. Tidak seperti kau yang bahkan tidak meningkatkan penampilan miskinmu ketika bertemu Wendy Eonnie,” balasnya tidak kalah tajam.
Yonggi hanya mengedikkan bahunya santai. “Kalian bertengkar?” tanya Yonggi membuat Linzy menghentikan aktivitasnya sejenak. Apakah raut wajah Jungkook ketahuan? Melemas? Atau sudah tahu dari Jungkook?
“Melihat kau yang tidak bersiap-siap, Jungkook pasti tidak mengabari. Tapi biasanya Jungkook pasti mengabari. Jadi, sudah pasti ada yang tak beres,” ucap Yonggi yang seakan menebak pikirannya.
Kakaknya memang cenayang. Pandai sekali menganalisa.
“Sedikit,” jawabnya malas seraya mulai memakai bedak di wajahnya.
“Sedikit sampai Jungkook marah? Padahal Jungkook itu sabar sekali.”
Linzy berdecak. Berbalik melihat Yonggi yang melipat tangan dan bersandar di pintu. “Dengar ya, kau urus saja dirimu sendiri. Tidak usah mengurus hubunganku dan Jungkook. Pergi sana.”
“Oke.” Yonggi menurunkan tangannya yang terlipat di dada dan berdiri tegak dari dirinya yang bersandar tadi. “Nanti kalau pertengkarannya malah semakin parah, tidak usah mencariku dan menangis-nangis.”
Setelahnya Yonggi beranjak pergi, tidak peduli dengan Linzy yang mendengus dan memilih kembali menyisir rambut dan memakai riasan. Tapi semoga saja dirinya dan Jungkook tidak seperti yang dikatakan Yonggi.
Dia tidak mau lama-lama bertengkar dengan Jungkook.
Gelisah sekali.
***
“Hyu—“
“Tunggu. Dia akan segera turun, sedang memakai riasan,” sela Yonggi yang tahu apa yang hendak ditanyakan Jungkook. Dia bisa melihat Jungkook yang lega.
“Terima kasih, Hyung.”
Yonggi menggumam untuk menjawabnya. Dia kemudian duduk di sofa yang ada disamping Jungkook. “Kalian bertengkar?” Jika tidak mendapat jawaban dari Linzy, dia akan bertanya pada Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Fate Happens
RomanceLee Linzy tak mengira kalau pria bernama Ahn Jungkook-seniornya yang terpaut umur lebih satu tahun darinya-mendadak membantunya saat dia kesulitan dan mereka semakin dekat. Jungkook adalah pria yang cukup terkenal di SHINE Korea School-tempat Jungko...