Pintu mobil-hitam-misterius yang menguntit serta mencegat Wila dan Yeol pun terbuka. Saat seorang pria paruh baya keluar dari mobil hitam tersebut, Wila langsung membulatkan matanya.
"Loh, Anda? Anda yang daritadi ikutin kami?" Tanya Wila dengan suara yang dingin sambil mengernyitkan dahinya. Ia pun turun dari vespanya Yeol, begitu pun dengan Yeol.
"Iya, itu papa," sahut pria paruh baya itu, yang ternyata merupakan papanya Wila. Mata pria paruh baya tersebut kini beralih ke Yeol. "Kamu siapa?" Tanyanya dengan nada penuh selidik.
Belum sempat Yeol menjawab pertanyaan pria paruh baya itu, Wila keburu menyelanya. "Untuk apa Anda mengikuti saya?! Secara diam-diam pula!" Ketus Wila sambil menatap berang ke arah pria paruh baya itu.
Ngapain Si Berengsek itu muncul di hadapan gue?! Jangan-jangan, dia mau ganggu gue, mama, dan Kak Shinhye lagi?!
"Papa mengkhawatirkanmu! Kamu baru pulang larut malam, lewat jalanan yang sepi, lalu tiba-tiba saja cowok itu muncul!" seru pria paruh baya itu sambil mengedikkan dagunya ke arah Yeol. "Kamu siapanya Wila?" lagi-lagi pria paruh baya itu menatap ke arah Yeol dengan tatapan tajam yang penuh selidik.
"Saya temannya Wila," sahut Yeol singkat dengan tampang datarnya. Walaupun saat ini tampangnya datar, sebetulnya Yeol sedang kebingungan.
Bapak-bapak ini betulan papanya Si Patrick? Tapi kok Patrick nyebutnya "Anda", ya?
Namun, walaupun Yeol kebingungan dengan situasi di hadapannya, tetap saja dia lega karena ternyata pengemudi mobil hitam misterius itu adalah papanya Wila. Artinya, enggak ada bahaya untuk dirinya, 'kan? Kalo soal Wila diomeli papanya karena pulang larut sih, Yeol enggak peduli. Yang penting dirinya aman.
Wila mendengus kesal. Kemudian ia menatap pria paruh baya tersebut sambil tersenyum miring. "Khawatir? Hahaha! Lucu banget! Anda pikir Anda punya hak setelah ---" Wila menggantung kalimatnya.
Hampir aja gue ngoceh kejauhan di depan Si Squidward!
"Inget, ya. Anda udah enggak punya hak apa-apa lagi buat mendekat ke saya, mama, dan Kak Shinhye! Jadi, enggak usah sok-sokan khawatir sampe nguntit segala! Cara Anda malah nyaris membuat saya dan teman saya celaka tau enggak?!" Bentak Wila sambil menatap pria paruh baya itu, dengan tatapan penuh kebencian.
Pria paruh baya itu balas menatap Wila dengan tajam. "Kamu itu anak papa! Papa berhak khawatirin kamu dan melindungimu! Papa udah bilang, jangan bergaul sama cowok! Apalagi sampai larut malam! Masa kamu mau-mau aja ditawari boncengan oleh cowok yang kamu temui di jalan?! Cewek macam apa kamu?!"
Mata Wila membulat sempurna. Wajahnya pun sangat memerah saking kesalnya. Apa-apaan maksud ucapan kalimat terakhir Si Berengsek?!
"ENGGAK USAH NGAKU-NGAKU SEBAGAI PAPA SAYA! Saya enggak punya papa! Anda enggak berhak melarang saya bergaul dengan siapa pun. Dia teman saya dan itu hal yang normal jika saya pulang bareng dia. Jadi, Anda enggak usah judge saya yang aneh-aneh karena saya tidak seperti Anda yang —" lagi-lagi Wila menggantung kalimatnya.
Hampir saja ia kembali membuka aib keluarganya saking berangnya dia kepada pria paruh baya yang berengsek itu. "Pokoknya, Anda jangan muncul lagi di hadapan saya, mama, dan Kak Shinhye!" Lanjut Wila, yang kemudian langsung menatap ke arah Yeol.
"Ayo, Yeol, kita pulang," kata Wila.
Yeol pun hanya mengangguk singkat dan langsung kembali menaiki vespanya. Setelah Yeol menyalakan mesin vespanya, Wila langsung naik di boncengan vespanya Yeol, tanpa memedulikan panggilan dari oknum yang sangat ia benci. Setelah itu, Yeol langsung menancap gas vespanya, tanpa menghiraukan pria paruh baya yang sedang melotot berang karena telah dibentak oleh Wila dan bahkan ditinggal pergi sebelum membalas perkataan Wila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geeky & Silly [WENYEOL]
Fanfiction[Rom-Com] Siswi bodoh, pemalas, dan pengacau diharuskan oleh guru dan orang tuanya untuk belajar dengan siswa terpintar di kelasnya dan rangking ke-2 di sekolah. Tentu saja siswa tersebut sangat menolak gagasan wali kelasnya tersebut. Ia tidak sudi...