Setelah rangkaian acara hari ini selesai, para siswa-siswi pun dipersilakan untuk beristirahat di kamarnya masing-masing. Wila sekamar dengan tiga mahasiswi yang berasal dari semester 3, 5, dan 7. Pun dengan keempat sobat julidnya Wila. Mereka tidak ada yang sekamar dan masing-masing sekamar dengan 3 mahasiswi MU.
Wila yang sudah berbaring di atas ranjangnya, sama sekali tidak mengantuk. Otaknya dipenuhi semua kejadian hari ini.
Bukan tentang kegiatan penjelasan sistem CT besok, tapi tentang Si Creepy Stalker RR aka Rose. Wila sama sekali tidak menyangka, wanita seanggun dan sekalem Rose lah yang melakukan semua terhadapnya, termasuk hal-hal yang membahayakan secara fisik.
Wila tidak tahu kalau ternyata dia memiliki rangakaian cerita ironis dan dramatis dengan kakak kelasnya itu. Mereka berdua ternyata sejak lahir sudah terikat hubungan yang ironis.
Tentu saja Wila makin kesal dengan papanya. Kalau saja papanya bukan orang yang amoral, Rose dan Wila tidak perlu mengalami semua hal ini. Terutama, Rose mungkin tetap bisa menjadi atlit dan memiliki kehidupan keluarga normal yang didambakannya.
Lalu kalau seperti itu, mungkin saja Rose tidak akan mencelakai Wila secara ekstrem hanya karena perkara cowok yang disukainya, yaitu Si Tiang Heartless aka Si Squidward Ambis aka mentornya Wila, yaitu si Yeol. Wila akhirnya paham, kenapa dia mengalami semua hal yang dilakukan Rose kepadanya. Tentunya hal tersebut bukan hanya karena Si Creepy Stalker menyukai Yeol, tetapi karena memang oknum itu sudah membenci Wila sejak awal.
Bahkan, Rose sudah membenci Wila sejak mereka belum saling bertemu di sekolah dan saling kenal. Apa mungkin, Wila dan keluarganya memang ikut bersalah karena tidak mengetahui bahwa papanya sudah memiliki anak dari perempuan lain dan akhirnya membuat mereka berdua terlantar karena papanya Wila lebih memilih keluarganya?
HOLY CRAP! Tentu saja itu bukan salah keluarganya Wila. Itu salah papanya yang serakah dan tidak bertanggung jawab.
Karena tidak bisa tidur juga, akhirnya Wila pun memutuskan untuk keluar dari asrama dan mencari udara segar. Barangkali, udara segar dapat membuatnya lebih rileks.
Si Patrick Bebal itu keluar dari kamarnya menuju pintu gedung asrama tanpa mengenakan pakaian tebal. Hanya dress selutut polos berbahan kaus dan berwarna merah jambu, serta di bagian depannya ada mata dan mulut yang melengkung berbentuk senyuman, alias gambar Patrick Star kembarannya Wila. Entah sejak kapan, Wila makin menyukai karakter kartun satu itu, yang selalu dikatakan Yeol mirip dengannya karena sama-sama bebal.
Sampai di luar asrama, ternyata masih banyak mahasiswa-mahasiswi yang berkeliaran. Ada yang sedang mengerjakan tugas masing-masing, ada yang mengerjakan tugas berkelompok, ada yang berdiskusi, ada yang menggosip, dan bahkan ada yang hanya rebahan di bangku panjang.
Wila pun akhirnya menemukan tempat yang cukup sepi dan cocok untuk menenangkan pikirannya. Tempat tersebut tidak terlalu jauh dari gedung asramanya, namun berada di bagian belakang sehingga tidak terlalu ramai seperti bagian depan dan sisi kanan-kiri gedung.
Saat beberapa detik duduk di bangku panjang, Wila mulai merasakan angin malam yang dingin dan cukup menusuk tulangnya. Bukannya berhasil menjernihkan pikirannya, bisa-bisa Si Patrick Bebal itu malah terkena flu. Lagian, bisa-bisanya dia keluar dari asrama hanya mengenakan kaus dress selutut tanpa mengenakan jaket ataupun celana panjang lagi di dalamnya.
Tetapi, Si Patrick Bebal terlalu malas bergerak alias mager untuk mengambil jaketnya. Jadi, dia pun hanya duduk bersila dengan tangan yang bersedekap di depan dadanya, persis mirip stupa bernyawa.
Si Patrick Bebal pun mendengus kesal karena merasa hari ini sangat panjang dan sangat-amat kacau. Wila mengadahkan kepalanya menatap langit malam. Namun rupanya, keputusan Si Patrick Bebal untuk keluar malam-malam begini — walaupun dengan pakaian seadanya — tidak terlalu buruk karena saat ini langit sedang memamerkan keindahannya dengan menunjukkan bintang-bintang yang cukup terang dan bulan sabit berada tepat di tengah mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Geeky & Silly [WENYEOL]
Fiksi Penggemar[Rom-Com] Siswi bodoh, pemalas, dan pengacau diharuskan oleh guru dan orang tuanya untuk belajar dengan siswa terpintar di kelasnya dan rangking ke-2 di sekolah. Tentu saja siswa tersebut sangat menolak gagasan wali kelasnya tersebut. Ia tidak sudi...