Untung saja, bus kelasnya Wila belum berangkat. Seperti biasa, Si Patrick Bebal itu telat bangun. Keempat sobat lambenya pun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala pasrah saat melihat Wila baru muncul di bus pada pukul 7 pagi lewat, alias telat setengah jam dari waktu yang telah ditentukan. Padahal sejak pukul 5 pagi, keempat sobat lambenya Wila secara bergantian menelepon Wila agar anak itu tidak telat bangun. Namun, pada akhirnya Si Patrick Bebal itu tetap telat.
Beruntung bagi Wila, Pak Reza tidak seperti guru-guru lain yang kesal kepadanya dan selalu lepas tangan atas dirinya. Beliau meminta sopir bus untuk menunggu setengah jam dan selama itu juga dia menelepon mamanya Wila agar Wila segera bangun serta bergegas ke sekolah, yang menjadi titik kumpul mereka.
"Bagaimana, Nona Wila? Apakah tidurmu nyenyak?" Goda Pak Reza saat Wila muncul di depan pintu bus. Anak itu muncul dengan tas ranselnya yang ritsletingnya tak bisa tertutup sempurna karena isinya full snack, sedangkan kopernya sudah dia masukkan ke dalam bagasi bus.
"Nyenyak, Pak," sahut Wila enggak tahu diri dengan muka bantalnya sambil cengengesan menatap Pak Reza.
Pak Reza pun berdecak, lalu akhirnya terkekeh. "Dasar anak ini!" Serunya sambil menyentil pelan dahinya Wila. "Masuk sana!" Seru Pak Reza sambil membantu Wila menaiki tangga bus.
Saat Wila masuk ke dalam bus, dia langsung melihat Yeol yang duduk sendirian di kursi paling depan, tepatnya di belakang kursi sopir bus. Cowok itu sedang tertidur nyenyak dengan headphone di kepalanya. Wila yang melihat Yeol sedang tertidur nyenyak itu pun terkekeh karena langsung mengingat kejadian semalam.
Rupanya, saat kemarin malam Wila ketiduran, Yeol juga ketiduran di rumahnya. Saat Kak Shinhye pulang, dia pun membangunkan Wila dan Yeol, yang ternyata sama-sama susah dibangunkan. Sampai akhirnya Kak Shinhye berhasil membangunkan Wila — tentu saja dengan kekerasan yang ekstra — Yeol masih tetap enggak bangun sama sekali. Akhirnya, Wila dan Kak Shinhye pun merangkul tubuhnya Yeol bersamaan, kemudian memasukkannya ke dalam kamarnya Wila, sedangkan Wila akhirnya tidur bersama Kak Shinhye. Lalu, kata mamanya Wila, Yeol terbangun pada pukul 5 pagi dan langsung bergegas pulang ke rumahnya dengan sepedanya.
Yeol yang menyadari kalau ada yang sedang menertawainya pun terbangun. Dia langsung menoleh ke asal suara dan langsung berdecak kesal saat tahu pelakunya adalah Si Patrick Bebal. "Ngapain lo?" Tanyanya jutek. Dia kesal dengan Wila karena menurut Yeol, Wila lah penyebab dia ketiduran di rumahnya. Kalau anak itu enggak maksa minta diantarkan oleh Yeol atau setidaknya enggak ketiduran, pasti dia enggak perlu bersepeda kayak orang kesetanan pada saat dini hari tadi.
Wila yang seharusnya merasa bersalah, malah terkekeh. "Galak banget sih, Yeol!" Sahut Wila. "Sendirian aja nih, Gantengnya RR? Gue temenin mau enggak?" Goda Wila. Dia tau banget reaksinya Yeol bakalan kayak apa.
Nah, kan, benar! Mata beloknya Yeol langsung melotot. Gampang banget deh menebak cowok yang satu ini. Mana gampang terpancing emosi pula. Kan Wila jadi semakin gencar pengin godain Si Squidward Ambis itu.
"Enggak usah ngadi-ngadi. Sana lo pergi!" Usir Yeol.
Tepat saat Wila tertawa puas, tiba-tiba saja sopir bus menyeletuk dari kursinya sambil menoleh ke Si Patrick Bebal dan Si Squidward Ambis. "Monmaap nih, adik-adik cantik dan ganteng. Busnya mau jalan."
"Wila! Sini lo cepetan duduk!" Seru Jolla yang tampangnya udah bete abis. Bukan cuma Jolla saja yang bete. Mayoritas murid kelas XI IPS-A bete karena mereka harus telat berangkat akibat Si Patrick Bebal telat bangun. Apalagi oknum itu malah mejeng dulu pula, bukannya langsung duduk!
Akhirnya, setelah puas mengusili Si Squidward-Ambis-Tempramental, Wila pun duduk di sebelahnya Jolla dan Salgita. Sejujurnya, Wila memang rada enggak tega sih melihat Yeol duduk di depan sendirian. Betul-betul kayak anak buangan. Tetapi, enggak lama setelah Wila berpikir seperti itu, Pak Reza menghampiri Yeol dan hendak duduk bersamanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Geeky & Silly [WENYEOL]
Hayran Kurgu[Rom-Com] Siswi bodoh, pemalas, dan pengacau diharuskan oleh guru dan orang tuanya untuk belajar dengan siswa terpintar di kelasnya dan rangking ke-2 di sekolah. Tentu saja siswa tersebut sangat menolak gagasan wali kelasnya tersebut. Ia tidak sudi...