"Duh, gue gemes banget sama lo berdua!" Komentar Jolla dengan tampang kesalnya. "Yang satunya enggak peka. Cuma statusnya saja ranking dua paralel di sekolah dan ranking satu di kelas. Tapi, giliran urusan kayak begini, lemot banget!"
"Terus kalau elo-nya, Wil, bertele-tele banget! Pakai secret code segala lah, pakai analogi teori dua kutub magnet lah, minta dia bantuin lo beresin kamar supaya bisa berduaan tanpa belajar lah dan hal-hal bego lainnya. Be brave dong, Will! Biasanya lo kan juga selalu frankly kalau mau apa-apa," lanjut Jolla yang api kekesalannya masih belum padam saking geregetnya dengan kisah duo Bikini Bottom itu.
Malam ini, Lambe Girls sedang menginap di rumahnya Wila karena mereka telah selesai UKK dan besok ada class meeting sekaligus market day. Tentunya mereka berlima ingin hadir secara bersamaan karena mereka memiliki stand dagangan mereka sendiri, selain stand kelas mereka.
"Ha! Betul tuh! Ini tuh kayak bukan elo aja tau, Wil? Lo aja pas jaman naksir Orlan masih suka caper-caper sok manis ke doi walaupun dikacangin. Ini kenapa sama Si Tiang Ambis lo jadi cemen maksimal?" Kali ini Salgita yang mendesak Si Patrick Bebal yang kini merasa telinga dan otaknya akan segera meledak.
Seolah-olah belum cukup mendapatkan bombardir dari Jolla dan Salgita, kini Wila mendapatkan bombardir dari Yira. "Nah, betul kata Salgita. Lo sama Orlan kan minim banget interaksi, tapi lo masih berani nekat caper ke dia. Tapi sekarang ke mentor lo, yang mana kalian berdua udah sering bareng dan bahkan facing all ups and downs together, kenapa malah jadi menciut begini?"
"Anjir, bawel banget lo semua! Nyesel gue cerita ke kalian," sahut Wila akhirnya sebelum kembali dibombardir.
Mereka pun tertawa melihat tampang sobat mereka yang jelas-jelas terlihat frustasi sekaligus keasl. "Wait, lo belom jawab kenapa lo sebertele-tele itu ke Si Tiang Ambis," tukas Jolla yang tak patah semangat untuk mengorek lebih dalam tentang alasan di balik sikap leletnya Wila.
Ketiga sobatnya Wila yang lain pun mengangguk setuju dengan pertanyaannya Jola. Kini mereka menatap Wila dengan tatapan kepo menuntut penjelasan. Wila pun tidak dapat langsung menjawab. Dia hanya terdiam sambil memikirkan alasan-alasan kenapa dia sampai detik ini masih belum menunjukkan secara jelas perasaannya ke Si Squidward Heartless.
Malah menurut Wila, sejak dia menyadari perasaan anehnya ke sobat Bikini Bottom-nya itu, dia justru terkadang sering sok ketus atau sok galak. Seperti saat awal dia dan Si Squidward Ambis dikumpulkan berdua di ruangannya Pak Reza.
Apakah Wila melakukan hal tersebut karena dia denial terhadap perasaannya ke sobat Bikini Bottom-nya, atau dia justru berusaha menghilangkan perasaan aneh itu? Tapi, kenapa?
"Lo masih bingung sama perasaan lo sendiri?" Airin pun akhirnya membuka suaranya.
Wila langsung menatap Airin. Iya kah? Dia bingung dengan perasaannya sendiri? Kalau iya dia bingung, artinya dia betul-betul lemot dong?
Makin merasa minder saja Wila, kalau orang sebodoh dia menyukai Si Yeol yang multitalenta itu.
Tunggu. Atau karena itu? Mungkin gue mau hilangin perasaan gue ke Si Squidward karena gue merasa minder? Dia dan gue kan ibarat langit dan bumi.
Wila menghela napasnya dengan berat. "Mungkin iya. Mungkin gue bingung sama perasaan gue sendiri," sahut Wila. "Menurut kalian, gue ini suka atau enggak sih sama si Yeol?"
Saat mendengar pertanyaan bodoh itu, Airin, Salgita, dan Yira membulatkan mata mereka secara serempak sambil menatap Wila tak percaya. Masa iya dia bahkan enggak tahu apakah dia suka atau tidak ke Yeol? Itu kan hal yang sangat dasar.
Sementara itu, setelah mendengarkan pertanyaannya Wila, Jolla pun semakin gereget. Dia pun berteriak tertahan dengan nada frustasi yang tak dapat disembunyikan. "Okay, Wil. Okay, enggak apa-apa kok walaupun itu perasaan lo sendiri tapi lo bingung dan malah nanya ke kita-kita," sahut Jolla sambi berusaha mengendalikan perasaan geregetnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Geeky & Silly [WENYEOL]
Fanfiction[Rom-Com] Siswi bodoh, pemalas, dan pengacau diharuskan oleh guru dan orang tuanya untuk belajar dengan siswa terpintar di kelasnya dan rangking ke-2 di sekolah. Tentu saja siswa tersebut sangat menolak gagasan wali kelasnya tersebut. Ia tidak sudi...