32

109 18 12
                                        

Tidak terasa, masa-masa kelas 11 akan segera berakhir. Sebulan lagi mereka akan menghadapi Ujian Kenaikan Kelas (UKK).

Memang sih masih sebulan, tetapi banyak dari mereka yang sudah mulai mencicil belajar untuk UKK. Bahkan kalau Wila, dia sudah habis-habisan digempur dengan ratusan soal latihan dari mentornya yang superheartless aka Si Squidward Ambis. Belum lagi Wila juga disuruh untuk belajar dari literatur dan video terkait materi UKK. Intinya, intensitasnya Si Squidward Ambis dalam mendidik Si Patrick Bebal sama sekali tidak menurun walaupun nilai rapornya Wila sudah membaik.

"Yeol, please ayo kita istirahat dan jajan ke kantin dulu. Gue tepar banget daritadi belajar," pinta Wila sambil menatap Yeol dengan tampang memelasnya.

"No excuse. Lagian, lo itu baru belajar sekarang karena tadi pas jam pelajaran lo enggak fokus perhatiin penjelasan guru, malah asyik main hape dan bolak-balik ke toilet. Ini hukumannya. Lo harus pelajari materi tadi," cerocos Si Squidward Ambis dengan nada mutlak dan matanya tetap terfokus pada textbook yang sedang dibacanya.

Wila mendengus kesal. "Tapi nanti pulang dari sekolah kan gue juga belajar lagi bareng lo. Kenapa sekarang juga harus belajar sih?"

"Enggak bisa nanti-nantian. Schedule belajar kita setelah pulang sekolah itu latihan soal-soal dan baca-baca literatur terkait materi hari ini. Jadi, enggak ada waktu buat ulang materi tadi."

Setelah mendengar rencana pembataiannya Si Squidward Ambis, Wila langsung merengek frustasi, lalu menjatuhkan kepalanya dengan lemas di atas meja. Dia melihat Si Squidward Ambis-Heartless itu dengan tatapan memelas. Namun objek yang ditatap Wila sama sekali enggak menggubrisnya dan tetap fokus membaca. Wila yang sudah pasrah, tiba-tiba saja terlintas sesuatu di otak imutnya. "Oh, iya! Bukannya hari ini lo ada latihan buat turnamen basket? Turnamennya minggu depan, kan?"

Yeol pun menutup bukunya. Kini akhirnya dia balas menatap Wila. "Kata siapa gue ikut turnamen? Gue udah enggak ikut kegiatan ekstrakurikuler lagi karena sedikit lagi mau ujian kenaikan kelas dua belas. Jadi, gue harus belajar. Pun elo, Patrick Bebal," cerocosnya sambil menyentil pelan dahi sobat Bikini Bottom-nya.

Wila pun membulatkan matanya kaget. Dia langsung duduk tegak menghadap ke mentor ambisnya itu. "Hah?! Lo sudah enggak ikut ekskul apa-apa? Artinya ... setiap hari pulang sekolah, gue bakalan selalu belajar bareng sama lo dong?" Tanya Wila dengan nada frustasi sekaligus ngeri yang enggak bisa disembunyikan.

"Yep, setiap hari setelah pulang sekolah kita bakalan selalu belajar. Begitu juga Sabtu dan Minggu," sahut Si Squidward Ambis dengan nada mutlak sambil berusaha menahan senyum puas penuh kemenangan karena berhasil membuat Si Patrick Bebal terbantai.

Lihat saja tampangnya Si Patrick Bebal. Tampangnya itu kini makin frustasi karena mendengar informasi itu.

"Lo mau ke mana?" Tanya Wila saat melihat Si Squidward Ambis beranjak dari kursinya.

"Jajan ke kantin dong. Lapar," sahutnya santai dengan niat menggoda.
"Lah, gue juga mau jajan!" Sahut Wila sambil hendak beranjak dari duduknya.

Namun sebelum Si Patrick Bebal berhasil berdiri sempurna, kedua bahunya keburu ditahan oleh sobat Bikini Bottom-nya sehingga dia pun kembali terduduk di tempatnya. "Ish, gue juga mau jajan!" Wila mendongak menatap Yeol sebal.

"Lo kan harus tetap belajar karena tadi enggak perhatiin guru," sahut Yeol tegas sambil membalas menatap Wila.
"Tapi gue lapar," elak Wila memelas.
"Siapa suruh tadi pas jam pelajaran malah main hape? Ngapain coba main hape di jam pelajaran sambil cengar-cengir kayak idiot?"

Untuk kesekian kalinya, Wila mendengus kesal. "Tapi gue lapar, Squidward. Kalau gue pingsan karena kelaparan, lo tanggung jawab, ya?"
"Lo mau jajan apa? Biar gue yang beli ke kantin," sahut Si Squidward Ambis kekeh dengan pendiriannya untuk memastikan Si Patrick Bebal tetap belajar di kelas.

Geeky & Silly [WENYEOL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang