24

111 32 14
                                        

"Apaan nih?" Tanya Si Squiward Ambis sambil menatap heran ke arah rumah depannya.

"Wah, ternyata tinggal di luar rumah bikin lo jadi bodoh, ya? Itu kan ada tulisannya," jelas Wila sambil menunjuk ke arah papan bertulisan "Rumah Kos Putra".

Si Squiward Ambis pun menoleh ke Si Patrick Bebal A.K.A makhluk terbebal yang pernah ditemuinya, namun kini berani meledeknya bodoh. "Ck! Ya gue tau ini rumah kos! Tapi, apa maksud lo bawa gue ke sini?" Sewot Yeol dengan tampang kesalnya.

Wila pun balas berdecak kesal. "Buat numpang mandi! Lo itu dekil banget menjijikan, ew!" Serunya dengan tampang tengilnya yang membuat Yeol ingin menaboknya. "Atau lo mau ke rumahnya Baek, Chen, dan Kai aja?" Goda Wila sambil ber-smirk.

Yeol pun meringis ngeri. "Ogah banget ke mereka! Enggak mau ke mana-mana gue. Udah deh, mending lo enggak usah ikut campur," ketus Yeol.

"Lo mau kebulukan lo itu permanen di badan lo? Enggak, 'kan?"

Yeol pun terdiam memikirkan ocehan bodohnya Si Patrick Bebal. Walaupun terdengar sangat bodoh dan enggak masuk akal, Yeol takut hal itu secara ajaib terjadi pada tubuhnya yang shining, shimmering, and splendid bagaikan aristokrat ini.

Lagi-lagi Si Squiward Ambis berdecak kesal. "Tapi gue enggak bawa uang buat bayar kosan ini. Kartu gue disita sama bokap gue," sahutnya kesal.

Si Patrick Bebal pun membulatkan matanya kaget. "Hah?! Enggak bawa uang? Terus selama ini lo makan pake apa? Kalo buat kosan sih gue udah bayar buat bulan ini," cerocos Wila.

"Hah? Lo duit darimana? Terus gue bayar ke lo nya kayak gimana?" Tanya Yeol kaget dan mengabaikan pertanyaan Si Patrick Bebal.

"Duit tabungan gue," sahut Wila sok santai, padahal dalam hatinya ia menjerit histeris karena uang tabungan itu seharusnya untuk menonton konser EXO. "Lo kan pinter yak. Nah, lo kerja aja jadi guru private anak SD-SMP," ujar Wila ngide.

"Tapi, siapa yang mau les sama gue?"

"Udah deh, lo masuk aja dulu," ujar Wila sambil membuka pagar rumah kos tersebut.

Tok, tok, tok.
"Selamat malam, Bu Ziza," ujar Wila sambil mengetuk pintu rumah kos tersebut.

Tak lama kemudian pintu rumah kos tersebut pun terbuka dan menampilkan sosok seorang ibu paruh baya. "Eh, Wila. Jadi ini temen kamu yang mau ngekos di sini?" Tanyanya sambil tersenyum ramah ke Wila, lalu ke Yeol.

"Yoi, Bu. Beneran ada kamar kosong kan, ya?" Tanya Wila sambil mengikuti Bu Ziza masuk ke rumah kos tersebut. Begitu pula Si Squiward Ambis.

Si Squiward Ambis membuntuti Si Patrick Bebal dengan tampang herannya yang tampak idiot. Serius, ia benar-benar merasa turun level sampai ke level terendah. Masa seorang Shanyeol yang cerdas, multitalenta, tampan, dan keren mau-mau saja membuntuti makhluk bebal macam Si Patrick?!

Kan memalukan banget!

"Ada kok. Kita ke lantai dua, ya," ujar Bu Ziza sambil menaiki tangga dan tentu saja dibuntuti oleh Si Squiward Ambis dan Si Patrick Bebal.

"Nah, ini dia kamarnya," ujarnya sambil membuka pintu sebuah kamar yang terletak tepat di dekat balkon lantai 2. "Gimana, kamu cocok sama kamarnya enggak? Ada yang mau diganti atau apa gitu?" Tanya Bu Ziza sambil menatap ke Yeol.

Yeol tidak langsung menjawab. Dia hanya terdiam sambil memerhatikan kamar kos tersebut. Jendela kamar kos ini langsung menghadap ke balkon yang banyak tanaman. Jadi, mungkin sirkulasi udaranya lumayan oke.

Setelah selesai memerhatikan kamar kos ini, menurut Yeol kamar tersebut sudah cukup oke. Kamar tersebut sebetulnya sederhana. Luas kamarnya pun tidak besar, namun isinya sudah lengkap, seperti ada single bed, toilet, lemari pakaian, jendela yang menghadap ke balkon, AC, dan yang paling penting ada meja belajar yang lengkap dengan rak buku dan kursinya juga.

Geeky & Silly [WENYEOL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang