KRIIIIIIING!
KRIIIIIIIIING!
KRIIIIIIIIIING!"AAAAAA SIAAAL!" Wila berteriak sambil stretching dengan tampangnya yang bete.
"Orang gila berani mati mana yang ganggu gue tidur?!" Bentaknya sambil mengerjap-ngerjapkan matanya dan membiasakan dirinya dengan sinar matahari yang masuk dari jendela kamarnya.Jendela kamarnya yang selalu Wila tutup rapat dengan gorden berwarna gelap, kini sudah terbuka lebar dan membiarkan sinar matahari yang terang benderang membantai kamarnya Wila. Atau lebih tepatnya kandang babi Wila. Soalnya, kamar itu super berantakan dan kotor.
"Lo babi atau Patrick sih? Masa udah bebal kayak Patrick, kamar lo juga jorok banget kayak babi?"
Hah? Kok ada suaranya Si Squidward Ambis di kamar gue? Apa gue masih mimpi dan karena selama menjelang UKK, gue tiap hari selalu bareng sama dia selama hampir 16 jam makanya sekarang gue mimpiin dia?
"Wake up dan stop lihatin muka ganteng gue," belum sempat Wila mengucapkan apa pun, Yeol keburu mencerocos kembali. Dia pun mematikan alarm di ponselnya yang sejak tadi dia nyalakan dengan volume full 100% dan diarahkan tepat ke telinganya Si Patrick Bebal.
Saat sadar Si Squidward Ambis betulan ada di kamarnya dan dia sedang tidak mimpi, Si Patrick Bebal langsung bangkit dari tidurnya dengan matanya yang membulat kaget. "Lo ngapain di sini anjir? Kok lo masih teror gue? UKK kan udah selesai pas kemarin!"
Yeol tidak menjawab Wila. Dia melipat kedua lengannya di depan dadanya sambil memerhatikan cewek itu. Dia pun menggelengkan kepalanya pelan dengan sudut bibir atasnya yang sedikit naik. Jelas sekali Si Squidward Heartless sedang judge Si Parick Bebal dengan aneka hal buruk.
Anjir. Kenapa dia bisa masuk ke kamar gue sih? Udah mana kamar gue berantakan dan kotor banget pula. Sampah bekas cilor-maklor, sempol, seblak, dan ciki serta cokelat gue masih bertebaran di kamar ini. Malu banget anjir. Makin jelek aja deh image gue.
"Enggak usah ngehina gitu dong tampang lo!" Seru Wila dengan tampang sok kesal walaupun aslinya dia lebih merasa malu dibandingkan kesal.
"Jawab gue," Wila bangkit dari ranjangnya sambil melihat ke Yeol dengan sok berani sambil berusaha menutupkan perasaan malunya. "Kenapa lo ada di kamar gue pas hari Sabtu pagi? Masih jam tujuh pagi loh, Yeol? Lo enggak puas ya, udah teror gue selama sebulanan dengan gempuran bank-bank soal, video, literatur dll buat persiapan UKK yang lo jejalkan ke gue setiap hari?"
Yeol pun terdiam beberapa detik. Tampangnya yang tadi penuh cemoohan untuk Si Patrick Bebal, kini berubah menjadi sedang berpikir. Tidak lama, akhirnya dia pun menjawab dengan tampang pedenya. "Lo pikir kita anak SD yang kalau sudah selesai UKK artinya cuma perlu tunggu liburan lama abis itu teriak-teriakan norak sambil nyanyi, "libur telah tiba, libur telah tiba"? Kita kan secara enggak resmi sudah jadi anak kelas tiga SMA. Jelas dong, kita harus belajar buat persiapan ujian tulis masuk ke universitas," cerocosnya dengan yakin.
Si Patrick Bebal hanya bisa menganga mendengar celotehan "heartless" dan "ambis"-nya Si Squidward, yang sialnya adalah mentornya Wila.
Sialnya lagi, akhir-akhir ini Si Patrick bebal makin merasa ada yang eror sama dirinya. Masa iya sih, dia kadang-kadang suka kesenangan begitu kalau sudah tiba waktunya mentoring bareng Si Squidward Ambis? Makin lama, perasaan itu makin sering muncul. Wila betul-betul enggak paham sama dirinya.
Si Squidward Ambis kan oknum ter-resek seantero sekolah karena songong, heartless, tempramental, ambisius, dan beragam sifat jelek lainnya yang melekat pada oknum itu sampai terkadang dedemit pun minder karena kalah buruk sama Si Squidward Heartless. Terus selain itu, Wila kan juga selalu kena beragam omelannya oknum itu kalau lagi mentoring. Bahkan walaupun sudah setahunan jadi mentornya, Si Squidward Heartless itu tetap annoying ke Wila.

KAMU SEDANG MEMBACA
Geeky & Silly [WENYEOL]
Fanfiction[Rom-Com] Siswi bodoh, pemalas, dan pengacau diharuskan oleh guru dan orang tuanya untuk belajar dengan siswa terpintar di kelasnya dan rangking ke-2 di sekolah. Tentu saja siswa tersebut sangat menolak gagasan wali kelasnya tersebut. Ia tidak sudi...