🍁 46. Mengikis Jarak🍁

46 6 10
                                    

⚠️Please don't copy this story⚠️

Bismillahirrahmanirrahim.

Selamat membaca...💐

(Yumna point of view)

*
*
*

Sejauh apapun kamu denganku, jika aku berpegang teguh pada kesabaran dan kesetiaan maka jarak tak lagi bermakna.

~Arzaqina Yumna Shaqila~
Love Marriage Syauqy & Yumna
©Jannah_sha
______________________________________

Suara mesin pesawat yang siap lepas landas membuatku kembali berdzikir. Ini bukan pertama kalinya aku naik pesawat, tapi debar jantungku selalu tak pernah baik di setiap momen ini. Ditambah karena perjalanan kali ini untuk menemui suamiku, jadilah hatiku semakin merasa gugup dan cemas.

Aku memasang headset di telinga, kemudian memilih salah satu surah dari playlist murotal di ponsel. Pilihanku jatuh pada surah Ar-Rahman dengan qari Habib Mishari Rasyid. Aku kemudian menutup mata dan menikmati damainya lantunan bacaan Qu'ran tersebut.

Beberapa menit berlalu, lantunan surah Ar Rahman telah selesai diputar. Aku membuka mata kemudian menatap ke arah luar kaca. Qadarullah Aku mendapati pemandangan dari angkasa sangat memukau. Tanpa berpikir panjang aku mengarahkan kamera ponsel pada spot yang menurutku sangat indah.

Waktu terus berjalan, tak terasa aku telah sampai di Bandara Internasional Haneda, Tokyo-Jepang. Aku mengucap hamdalah ketika keluar dari kabin pesawat. Bersyukur karena Allah telah memberiku nikmat selamat sampai tujuan. Setelah keluar dari kabin aku memacu kaki menuju ruang bagasi kemudian menyelesaikan proses pengambilan bagasi.

Setelah berada di luar bandara, aku duduk di sebuah bangku di pelataran dengan banyak kedai yang menjual makanan. Aku merogoh saku meraih ponsel, kemudian mengirimkan pesan pada Sauqy bahwa aku menunggunya di tempat tersebut.

"Qy, aku barusan sampai. Kamu jadi jemput aku kan?"

"Ya, aku masih di jalan. Tunggu ya.."

Aku tak membalas pesannya. Malah memasukkan ponselku kembali ke dalam ransel. Tanganku berkeringat dan juga mengalami Tremor. Aku benar-benar gugup sekarang. Padahal mau ketemu sama suami sendiri!

"Yumna." Panggil seseorang dari arah seberang setelah sekian menit menunggu.

Aku menoleh sekaligus membulatkan kedua mata ketika mengetahui siapa yang tadi memanggil namaku. Aku tercenung tak bisa berkutik ketika orang itu berjalan mendekat ke arahku.

"Kok malah ngelamun sih? Salim dulu dong?" Ujarnya sambil mengulurkan punggung tangannya ke hadapanku. Aku meraih tangannya kemudian mencium punggung tangannya dengan ta'zim.

"Ka-kamu Sauqy?" Tanyaku pada orang itu. Jujur aku speechless melihat perubahan penampilan Sauqy saat ini.

Sauqy mengulum senyum. "Iyalah, terus siapa lagi kalau bukan suami kamu, Hem?" Jawabnya. Kemudian tanpa izin dariku dia tiba-tiba saja mencium pipiku. Seketika pipiku jadi memerah.

Aku masih pada posisiku yang diam mematung melihat kehadirannya. Dia tertawa melihat ekspresiku saat ini. Tanpa pikir panjang dia memelukku dengan sayang. Beberapa orang di sekitar kami saling lempar senyum. Aku semakin membenamkan kepalaku pada dada bidangnya karena malu jadi pusat perhatian.

LOMASY - Love Marriage Sauqy & Yumna--FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang