⚠Please don't copy this story⚠
Bismillahirrahmanirrahim.
Selamat membaca...
🌼🌼🌼
NAMAKU Arzaqina Yumna Shaqila. Sebut saja Yumna, Yum, atau Na? Terserah kalian deh mau panggil aku dengan sebutan yang mana, asal saja jangan panggil aku cinblék! Kepanjangan dari Cilik pendék élék dalam bahasa jawa, yang artinya kecil, pendek dan jelek!
Cukup dia saja yang menyebutku seperti itu. Entah, apa yang menutupi mata indahnya hingga aku yang mirip, bahkan bagai pinang dibelah jadi dua seperti Taylor Swift ini dia sebut aku cinblék? Dasar manusia vampir!
Mau tahu dia siapa? dia Raushan Sauqy Bariq. Sauqy, nama panggilannya. Cowok vampir terganteng di seantero koloni beruang. Lebih tepatnya beruang kutub! Jika disandingkan mungkin mereka bisa menjadi saudara kembar. Sama-sama berhati dingin dan tidak berperasaan!
Kami saling mengenal semenjak masih di dalam kandungan. Wait! Maksudku kita hidup bertetangga semenjak masih kecil. Dulu, dia anak yang paling manis dan penyayang pada perempuan. Paling nggak suka kalau melihat aku menangis, paling nggak suka aku nggak tersenyum. Dia juga paling nggak suka kalau aku berteman dengan bocah laki-laki lain selain dirinya!
Tapi sekarang? Dia tidak peduli aku berteman dengan siapa saja. Setelah beranjak dewasa dia berubah, menjadi acuh tak acuh terhadapku. Dan aku membenci dirinya yang sekarang. Pendiam, berhati dingin, dan bicaranya juga irit!
Aku tidak mengerti apa yang membuat anak itu berubah 360 derajat! Walau aku tahu dalam Islam, ketika sudah memasuki masa baligh, anak laki-laki dan perempuan tidak bisa lagi seenaknya bermain bersama. Ya, aku mengerti. Karena Kami tumbuh dalam naungan pesantren yang sama. Kalau dia lulus dengan menyandang gelar hafiz, jangan tanya aku lulus menyandang gelar apa! Lulus sebagai santri dengan akhlak baik, nilai standar dan hafalan yang cuma satu juz saja Ummi dan Abi sudah sangat bersyukur.
Tapi.. menjaga jarak bukan berarti tak bersosialisasi kan? Katanya manusia itu makhluk sosial yang tidak pernah bisa hidup sendiri dan saling membutuhkan bantuan satu sama lain? Lalu ada apa dengan dia? Pria manis itu berubah menjadi makhluk dingin ketika kami sama-sama memasuki bangku kuliah. Paling anti sama yang namanya perempuan!
Pernah suatu hari aku berpapasan dengannya, dan aku menyapanya. Tapi dia malah mengacuhkan aku.
"Assalamu'alaikum, Qy? Mau berangkat Ngampus?" Sapaku waktu itu.
Sauqy suka bersepeda. Jadi, ke kampus pun dia pakai sepeda. Saat ini dia sedang mengayuhnya, sedangkan aku dengan susah payah menyeimbangkan langkah kaki dengan kayuhannya.
"Qy?" Sapaku lagi. Aku mencoba memasang senyum semanis mungkin. Dia masih saja tidak merespon.
"Qy, kamu tuli ya? Jawab kek?" Cibirku, ketika dia hanya melirikku sebentar.
"Wa'alaikumsalam. Sudah tahu jawabannya apa, kenapa masih tanya?" Sahutnya dengan nada dingin.
"Allah, menciptakan bibir dipergunakan untuk berbicara yang manfaat, bukan sesuatu yang sia-sia. Apalagi perempuan! Suara mendayu sedikit itu sudah bisa menjadi aurat! Ditambah lagi kamu! Allah menciptakan malu lebih banyak pada diri perempuan, sebagai tameng batin menghindari hal yang tak pantas!" Khotbahnya, menyindir sapaanku.
"Aku kan cuma nyapa doang, Qy!" Tukasku.
"Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman. Dan tidaklah kalian beriman hingga saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam diantara kalian, hadist riwayat muslim." Balasku berkhotbah. Dan tentu saja.... aku suka kamu Qy.. Katanya menebar salam bisa membuat kita saling mencintai? Ah! Dong-dongnya diriku! Batinku.
"N 23056 Bus sekolah, peduli wong cilik! Baru saja lewat!" Balasnya, membuat aku melongo.
'Yah! mashaa Allah! Bis terakhirku!' pekikku di dalam hati.
"Sauqy!! Nyebelin banget sih kamu! Terus aku gimana ke kampusnya?" Rengekku sambil melirik sepedanya yang memang ada boncengannya.
"Nggak bisa! Sepuluh menit berjalan kaki sampai perempatan depan, halte ke dua. Bis N 23056 akan berhenti lagi di sana, Assalamu'alaikum!" Ucapnya berlalu pergi meninggalkanku yang masih mematung.
'Lagian aku, kenapa punya pikiran minta diboncengin dia sih! Di mana letak harga diriku sebagai muslimah?' Rutukku sambil menghentakkan kaki ke tanah, berharap kultivasi seperti avatar 'ang bisa muncul kepermukaan dan menghempaskan makhluk kutub itu ke luar angkasa! Leleh di gurun sahara! Terus hilang di segitiga bermuda!
Begitulah dinginnya dia, tapi anehnya makhluk kecil bernama hati ini sama sekali tidak pernah bisa berpaling darinya. Bahkan marahnya dia menjadi candu bagiku, kesedihannya menjadi kesedihanku pula, dan senyumannya.. menjadi amunisi penyemangat dikala tugas mata kuliah menumpuk, hehe..
Aku takut aku Dosa, zina hati, dan zina pikiran. Sedikitpun aku tidak bisa melepaskan diri dari belenggu candu tentang dirinya. Kini, aku hanya bisa memasrahkan semuanya pada takdir. Jika aku jodohnya, semoga aku bisa menjadi sebaik-baiknya bidadari untuknya.
Bersambung...
🌼🌼🌼
__________________________Cerita ini akan memakai sudut pandang orang pertama, Arzaqina Yumna Shaqila.
Terimakasih telah berkunjung dan mengikuti cerita ini.
Jannah_Sha 🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
LOMASY - Love Marriage Sauqy & Yumna--Finish
Spiritual⚠[RBO] karya k-2 Follow ya, biar kamu dapat notif dari setiap part baru cerita ini! Arzaqina Yumna Shaqila, biasa dipanggil Yumna. Mahasiswi semester 5 fakultas Ekonomi, menaruh hati kepada Raushan Syauqi Bariq yang populer dengan sapaan Sauqy. Maha...