🍁8. Insiden🍁

90 13 73
                                    

⚠Please don't copy this story⚠

Bismillahirrahmanirrahim.

Selamat membaca...

🌼
🌼
🌼

"Bi, Mi, kenapa sih?" Tanyaku lagi.

"Nggak kenapa-kenapa, Yumna. Sudah, habiskan makanan kamu." Ujar Abi tak mau menjawab pertanyaan dariku. Mereka mencurigakan!

Keesokan paginya,

Abi tidak seperti biasanya, hari ini beliau tengah membersihkan mobil dari debu, mesinnya pun sudah menyala. Hendak ke mana Abi pagi-pagi begini? Aku berpamitan kepada Ummi untuk pergi ke kampus, sedangkan mbak Leha tak nampak sama sekali batang hidungnya.

Abi meletakkan lap mobil pada garasi kemudian bergegas menghampiriku yang tengah memakai sepatu. Di sebelah rumah, tampak Sauqy telah berlalu dengan sepeda motornya. Dia menyapa Abi, tapi tidak denganku. Memang benar-benar beruang kutub berhati vampir!

"Hari ini Abi yang antar Yumna ke kampus. Mbak Leha datang terlambat soalnya disuruh Ummi membelikan sesuatu di pasar." Ujar Abi sambil mengenakan topi hitam kesayangannya.

Abiku meski sudah paruh baya dan beruban rambutnya, tapi kulitnya masih kencang dan tubuhnya juga tidak menggendut. Malah saingan dengan Sauqy yang perutnya ada roti sobeknya.

"Oke, jadi hari ini Abi ingin menjadi Abi yang baik ya." Sahutku, Abi terkekeh. Tangannya mengusap puncak kepalaku dengan asal.

"Abi, hijab Yumna lecek loh." Gerutuku. Abi kembali mengulas senyum.

Abi memutar lagu nasyid kesukaannya. Bukan, lebih tepatnya lagu pak haji Rhoma Irama yang berjudul keramat. Aku mengetahui title lagunya dari layar ponsel yang menempel pada dasbor mobil. Alunan lirik lagu yang katanya bergenre dangdut itu membuatku merinding. Meski bukan baru pertama kalinya, sungguh lagu itu seolah tengah menyindirku.

Hai manusia..
Hormati ibumu..
Yang melahirkan, dan membesarkanmu..

Aku akui selama ini aku memang belum jadi anak yang berbakti untuk Abi dan Ummi. Terlebih sifatku yang kekanakan sepertinya membebani mereka. Atau.. perasaanku saja? Entahlah, yang pasti lagu ini mengusik batinku.

"Abi, balik ke Kalimantan kapan? Tumben masih di sini, biasanya nginep semalam besoknya sudah harus berangkat lagi." Tanyaku sambil tetap fokus membaca materi kuliah.

"Jadi, Yumna nggak seneng nih, kalau Abi di sini lama-lama?." Jawab beliau. Jari telunjuknya menekan tombol volume suara, seketika lagu mengalun dengan suara lirih.

"Nggak gitu, Bi. Cuma nggak biasa aja Abi di sini lama."

Abi memutar roda kemudi. "Ada urusan yang harus Abi selesaikan dengan Abi Haikal, tidak bisa ditunda juga. Mungkin Abi akan lama di sini."

Dahiku mengerut. "Urusan apa? Abi mau kerjasama sama Abi Haikal?"

Abi menggelengkan kepalanya. "Rahasia. Nanti, kalau sudah beres, Abi bakal kasih tahu Yumna." Ujarnya.

"Hhh, Abi udah tua main rahasia-rahasiaan, kayak ABG aja!" Cibirku. Abi malah tersenyum.

"Bilang saja Yumna penasaran, ya kan?"

Aku reflek menggelengkan kepala. "Abi sok tahu!"

Mobil yang aku tumpangi memasuki halaman fakultas. Aku menyuruh Abi menurunkanku di taman. Aku turun dari mobil setelah mencium punggung tangan Abi dan Abi mencium kedua pipiku.

LOMASY - Love Marriage Sauqy & Yumna--FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang