⚠Please don't copy this story⚠
Bismillahirrahmanirrahim.
Selamat membaca...
🌼🌼🌼🌼
PAGI kembali menyapa. Saat ini aku sedang membaca Al- Qur'an bersama Sauqy. Hal baru yang kami lakukan setelah menikah, tadarus bersama setelah menunaikan sholat subuh. Saat ini giliran dia yang membaca, aku diam-diam merekam suaranya. Dia melantunkan surah al-mulk, suaranya yang merdu membuat mataku terpejam. Bahkan aku meresapi bacaannya, untuk mempelajari tajwidnya. Karena Sauqy lebih fasih membaca Al-Qur'an dibandingkan aku.
Sauqy melirik ponsel yang tergeletak di samping kananku. Aku terlambat menutupi layarnya, akhirnya aku ketahuan tengah merekam suaranya tanpa seizinnya. Aku tersenyum kikuk seraya menundukkan kepala, takut dia tidak terima. Tapi yang terjadi, dia malah terkekeh sambil mengacak-acak puncak kepalaku yang masih terbalut dengan mukenah.
"It's okay, Yumna. Aku tidak akan marah hanya karena kamu diam-diam merekam suaraku." Katanya. Aku kembali tersenyum kikuk.
"Kenapa kamu merekam tilawahku, Sayang?" Tanyanya.
"Entahlah, hanya saja aku suka mendengar tilawah kamu, Qy. Kalau kamu lagi gak bersamaku, suaramu yang ada untuk menemaniku." Jelasku.
"Hahaha..."
Bibirku seketika mengerucut, kenapa dia malah terbahak? Pikirku. Kesibukannya menggarap skripsi terkadang membuatku kesepian setiap kali dia pergi ke rumah kak Rifai. Mereka memang aneh, harusnya mengerjakan skripsi itu sendiri-sendiri. Mereka malah berkolaborasi. Yah, meski tema skripsi mereka berbeda, tapi mereka saling membantu satu sama lain. Menurutku mereka itu aneh!
"Kenapa kamu ketawa? Gak lucu tahu!" Cibirku.
"Aku baru tahu kalau istriku itu orangnya romantis. Jadi, istriku ini kesepian ya, kalau tidak ada aku?" Tanyanya lebih ke arah meledek.
Aku mengangguk, dia tersenyum kemudian memelukku. Aku membalas pelukannya. Sauqy yang kukenal dulu berbeda sekali dengan yang sekarang. Setelah menikah, dia tak sungkan mengutarakan perasaannya. Bahkan dia memperlakukanku dengan sangat baik.
••••
Hari ini aku dan Imel bersama-sama menuju aula kampus. Dian dan Dudung telah lebih dulu tiba di sana. Kami akan mengikuti kegiatan pembekalan KKN-P yang diselenggarakan oleh pihak kampus. Bulan berganti begitu cepat, kini aku telah memasuki semester ketujuh.
Dua jam berlalu, akhirnya pembekalan itu rampung. Aku dan sahabat-sahabatku bergegas ke masjid karena adzan di waktu ashar telah berkumandang. Setelah selesai sholat kami lanjut berkumpul di taman masjid yang menyediakan beberapa bangku. Aku duduk dengan Imel, dan Dudung duduk bersama Dian. Hari ini Wafda menikah, jadi dia tidak bersama kami sekarang.
Kami berempat sama-sama memandang ke arah langit dengan lesu. Setelah mengetahui tempat KKNP yang kami tuju hanya menerima dua orang saja. Pihak perusahaan baru saja meneleponku. Awalnya Dian mengira dia bisa melaksanakan KKNP di perusahaan konstruksi tempat kakaknya bekerja bersama kami. Namun perkiraannya kandas ketika pihak manajemen menginfokan hanya menerima mahasiswa magang dua orang.
"Maafin gue ya, gue kira kita bisa bareng. Terus gimana ini jadinya?" Tanya Dian.
"Gak papa, Dian. Bukan salah Lo juga kok. Kalau begitu kamu sama Dudung saja, biar kami dan Wafda cari ke perusahaan lain," kataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOMASY - Love Marriage Sauqy & Yumna--Finish
Spiritual⚠[RBO] karya k-2 Follow ya, biar kamu dapat notif dari setiap part baru cerita ini! Arzaqina Yumna Shaqila, biasa dipanggil Yumna. Mahasiswi semester 5 fakultas Ekonomi, menaruh hati kepada Raushan Syauqi Bariq yang populer dengan sapaan Sauqy. Maha...