⚠please don't copy this story⚠
Bismillahirrahmanirrahim.
Selamat membaca...
🌼🌼🌼🌼
SAUQY dan aku menuruni anak tangga bersama. Tidak Biasanya sebelum ke rumah, Mama Saf tidak menghubungi Sauqy terlebih dahulu. Kedatangan mama Saf membuat keningku mengerut, sedangkan Sauqy tiba-tiba saja menggandeng tangan kananku. Sontak saja aku reflek menatap ke arahnya, tapi dia hanya tersenyum tanpa menjelaskan maksudnya menggandeng tanganku.
"Assalamu'alaikum, Ma?" Sapa Sauqy seraya mencium punggung tangan mama Saf, aku melakukan hal yang sama setelahnya.
"Tumben, Ma. Nggak chat Sauqy dulu." Kataku sambil mendudukkan tubuhku di sebelah Sauqy.
"Hmmm, sama Mama sendiri kok begitu, kenapa harus chat kalian dulu?" Jawab mama Saf sambil mengelus puncak kepalaku. Aku tersenyum kikuk.
"Kenapa, Ma? Kok lihatnya begitu?" Tanya Sauqy kepada mama Saf, ketika beliau ganti menatapnya.
"Nggak ada apa-apa. Hanya saja beruang kutub mama sekarang sudah berubah jadi beruang madu. Sepertinya Yumna berhasil membuat es di hatimu mencair, Qy." Tutur, mama Saf, dia melirik ke arah tangan Sauqy yang masih setia menggenggam tanganku.
Yang digoda siapa yang blushing siapa, kedua sisi pipiku memerah seketika. Membuat mama Saf mencubit gemas pipiku. Sauqy mengulas senyum, atau lebih tepatnya dia ikut blushing juga.
"Udah dong, Ma. Jangan godain kami. Mama ke sini ada apa?" Lanjut Sauqy.
"Haha... langka banget ngelihat wajahmu merah, Qy." Tawa mama Saf menggema. "Mama kesini mau minta bantuan Yumna. Admin Mama minta izin pindah kantor minggu depan. Ibunya yang tinggal di surabaya sedang sakit keras, terus tidak ada yang merawat. Jadi terpaksa dia harus pindah. Yumna bisa bantu Mama? gantiin dia minggu depan sampai Mama dapat pegawai yang baru. Insyaallah," ujar mama Saf sekaligus menjelaskan alasannya datang menemui kami.
"Yumna, nggak bisa janji, Ma. Lusa Yumna udah mulai masuk magang. Terus siangnya masih ada jadwal kuliah. Itu pun Yumna harus menyesuaikan dengan waktu magangnya. Insyaallah, kalau nanti Yumna bisa handle, Yumna bakal kontak, Mama. Gimana?"
"Masyaallah, iya ya. Mama lupa, kamu sudah masuk semester akhir ya, sayang. Itu berarti kalian hampir satu tahun menikah ya? Gimana? Sudah ada perkembangan?" Jawab mama Saf keluar dari konteks pembicaraan. membuat aku dan Sauqy jadi saling pandang.
"Maksud Mama?" Tanyaku.
Mama Saf menyunggingkan bibirnya. "Perkembangan tanda-tanda Mama akan mendapatkan cucu, jangan bilang kalian belum ...... ?" Mama Saf menjeda kalimatnya.
Gimana mau kasih mama cucu, kalau anaknya sendiri masih sibuk sama kuliah! Belum lagi rencana ke luar negerinya! Batinku.
"E.. Yum-Yumna masih sibuk kuliah, Ma. Apalagi dia moody-an. Sauqy nggak mau kuliah dia terganggu. Semester akhir butuh tenaga ekstra, Sauqy nggak tega kalau dia hamil pas lagi tegang-tegangnya masa akhir kuliah." Jawab Sauqy mewakiliku.
Padahal kamu yang belum siap jadi bapak, Qy! Cibirku lagi di dalam hati.
Mama Saf terkekeh. "No problem, Sayang. Yang penting kalian saling memahami satu sama lain." Aku dan Sauqy mengangguk bersamaan.
_____________________
Ini minggu pertama aku berada di perusahaan PT. Makmur Jaya tbk. Salah satu perusahaan bisnis properti dan jasa konstruksi terbesar di kota Malang. Meski aku hanya mahasiswa magang, tapi ketua tim berbaik hati mengizinkan aku mengikuti meeting mengenai perombakan dan pengembangan fungsional salah satu ruangan di mall terbesar kota ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOMASY - Love Marriage Sauqy & Yumna--Finish
Espiritual⚠[RBO] karya k-2 Follow ya, biar kamu dapat notif dari setiap part baru cerita ini! Arzaqina Yumna Shaqila, biasa dipanggil Yumna. Mahasiswi semester 5 fakultas Ekonomi, menaruh hati kepada Raushan Syauqi Bariq yang populer dengan sapaan Sauqy. Maha...