⚠please don't copy this story⚠
Bismillahirrahmanirrahim.
Selamat membaca...
🌼
🌼
🌼"YUMNA..!!"
Seseorang berteriak memanggil namaku dari arah belakang, membuat langkahku seketika terhenti. Aku menoleh dan mendapati Wafda tengah berlari menuju ke arahku. Hari ini dia terlihat begitu berseri, padahal dandanannya tak ada yang berbeda sama sekali.
"Lo, kemana aja? Gue cariin juga. Maafin ya, buat yang kemarin." Ucapnya dengan napas yang tersengal.
Aku baru teringat kalau keempat sahabatku yang baik itu melewatkanku dalam mengerjakan tugas bersama kemarin. Meski bukan sepenuhnya kesalahan mereka juga. Mungkin mereka sudah berusaha menghubungiku, tapi ponselku yang lowbat membuat aku tak bisa berkomunikasi dengan mereka.
"Awalnya kita mau ke perpustakaan nyusul, Lo. Tapi gue gak bisa, gue pulang duluan kemarin." Lanjutnya.
Aku mengerutkan kening. "Kenapa?" Tanyaku.
"Mendadak ada yang khitbah Gue, dan Papa sama Mama nyuruh gue buat pulang secepatnya."
Sontak saja ekspresi wajahku berubah melongo. Tak percaya jika Wafda yang terlebih dahulu bertemu dengan jodoh dari kami berlima. Wafda memelukku dengan erat.
"Gue, happy banget, Yum." Wafda melepaskan pelukannya dari tubuhku. "Gue gak mau tahu, Lo, harus jadi bridesmaid Gue!" Lanjutnya dengan semangat.
"Kapan emang?" Tanyaku. Dia malah cengengesan.
"Entah, kita masih lamaran doang. Dia nyuruh gue buat fokus kuliah aja dulu, karena dia juga harus ke Singapura buat ngurusin bisnis papahnya."
"Sama aja bohong! Terus kalian chat-chat-an padahal belum halal!" Celetukku, membuat bibir Wafda memonyong seketika.
"Ya nggak gitu juga kali, Yum. Gue udah lama suka sama dia, dan dia juga suka sama gue. Jadi kita harus ada pengikat supaya nggak diambil orang. Lo kan tahu, betapa gue menginginkan dia menjadi imam Gue. Kayak Lo sama Sauqy gitu, bedanya Lo cintanya sepihak. Hahah.." jelasnya panjang, meledekku lagi!.
"Jahat banget sih, Lo. Doain kek biar bisa nyusul."
"Iya-iya, apa sih yang gak buat Lo, Yumnaku, sayang .."
"Huek!" Cibirku.
Wafda menunjukkan barisan giginya. Kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju kelas. Dudung, Imel dan Dian sudah terlebih dahulu berada di sana. Dosen masih ada yang rapat dan hari ini asistennya yang menggantikannya.
Setelah kelas selesai kami berlima Lanjut ke perpustakaan. Base kami selama satu semester terakhir. Aku memrotes kejahatan mereka yang melewatkanku untuk mengerjakan tugas bersama kemarin. Tapi mereka malah menyalahkan aku karena tidak bisa dihubungi.
"Iya deh, iya. Gue yang salah! Puas!" Celetukku kepada Dian yang menyalahkan aku.
"Yasudah, masalah gitu doang juga, kalian kayak anak kecil aja." Sahut Dudung menimpali perbincanganku dengan Dian.
Belum sempat aku membalas perkataan Dudung, kedatangan seseorang mengagetkan kami. Pria dengan celana hitam yang panjangnya di atas mata kaki, dipadu dengan hoodie lengan pendek berwarna putih yang tudungnya menutupi sebagian rambutnya, pria itu mengulurkan benda yang ia bawa ke hadapanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOMASY - Love Marriage Sauqy & Yumna--Finish
Espiritual⚠[RBO] karya k-2 Follow ya, biar kamu dapat notif dari setiap part baru cerita ini! Arzaqina Yumna Shaqila, biasa dipanggil Yumna. Mahasiswi semester 5 fakultas Ekonomi, menaruh hati kepada Raushan Syauqi Bariq yang populer dengan sapaan Sauqy. Maha...