🍁 43. Sidang! 🍁

45 4 13
                                    

⚠️Please don't copy this story⚠️

Bismillahirrahmanirrahim.

Selamat membaca...💐

*
*
*

Dua katup darinya mengalir kelembutan hati, darinya pula mengalir rasa tenang yang menyejukkan.


-Love Marriage Syauqy&Yumna-
©jannah_sha
______________________________________

(Yumna point of view)

...

Di perjalanan menuju kampus, aku sibuk menatap layar ponsel. Al dan Abi Haikal tengah berbincang dengan pak Aziz, entah apa yang sedang mereka bahas. Kedua mataku membulat ketika menemukan sebuah artikel tentang kak Zoya.

Artikel itu menyebutkan pernikahan seorang ajudan dari perusahaan konstruksi ternama di kota Malang dengan Putri pemilik perusahaan tersebut. Yah, kak Zoya menikah dengan ajudan ayahnya. Padahal kemarin malam Sauqy baru memberikan kabar padaku kalau kondisinya tidak baik.

Apapun alasannya mereka menikah, yang jelas aku berharap semoga luka di hati kak Zoya sembuh melalui perantara pernikahan itu. Aku yakin, di balik sikap kasar dan perbuatan buruk kak Zoya terhadap kami, dia memiliki alasan mengapa berbuat seperti itu. Belum selesai membaca artikel itu, Sauqy menelpon ku.

"Kamu sudah baca artikel tentang Zoya?"

"Em. Apa semua itu benar, Qy?"

"Ya. Kemarin ajudan ayahnya mengutarakan hati kepadanya setelah dia sadar dan kondisi hatinya juga stabil. Tadi selepas subuh aku dan Zafran dimintai untuk menjadi saksi pernikahan mereka. Dia nikah secara agama, dan akan nikah secara resmi setelah kondisi Zoya benar-benar pulih dan kembali ke kota Malang."

"Kenapa Kak Zoya mau menikah dengannya?"

"Entahlah. Zoya juga tidak tampak bahagia."

"Yasudah, apapun itu. Aku harap pernikahan itu bisa membantu mengobati luka hatinya kak Zoya, Qy."

Abi Haikal memberitahuku kalau kami telah sampai di depan gerbang kampus.

"Qy, dilanjut nanti ya. Udah sampai nih. Doakan aku bisa melalui sidang ini dengan baik."

"Aamiin.. tentu, Sayang. Semangat ya.."

"Em."

Aku turun dari mobil ketika sambungan teleponku terputus. Aku menatap arloji di tangan kiri ku, jarum jam menunjukkan pukul 08.30 pagi. Jadwal sidang ku pukul sepuluh tepat. Aku menyalami punggung tangan Abi Haikal, begitupula dengan Al. Kemudian kami sama-sama memasuki area kampus setelah mobil Abi Haikal berlalu.

Sesampainya di depan ruang sidang, aku melihat sudah ada Wafda, Imel, Dian dan juga Dudung. Mereka menyambut kedatanganku dengan wajah tersenyum. Seseorang dari balik punggung wafda menyapaku.

"Assalamu'alaikum, Yum?" Sapa orang itu.

Kedua mataku membulat Seraya mengulas senyum.

LOMASY - Love Marriage Sauqy & Yumna--FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang