🍁 26. My heart belong to only you 🍁

64 6 40
                                    

⚠Please don't copy this story⚠

Bismillahirrahmanirrahim.

Selamat membaca...

🍁🍁🍁🍁

Keluarga Sauqy berkumpul di kediamanku, Mereka terlihat sedang mendiskusikan sesuatu. Di sisi lain, aku tengah mengompres dahi Sauqy. Tubuhnya mendadak demam ketika sampai di rumah. Al juga ikut repot mengurusnya. Sauqy ingin dibelikan minuman sari buah cranberry. Mama Saf menawarkan diri untuk mengantarkan aku ke supermarket berhubung dua supir keluarga kami sama-sama pulang ke kampung halaman. Al yang mengemudikan mobilnya.

Dua puluh menit perjalanan akhirnya kami sampai di tempat tujuan. Al memarkirkan mobilnya, aku dan mama Saf masuk terlebih dahulu. Setelah mengambil troli, kami bergegas menuju lorong yang hendak kami tuju. Tak banyak pengunjung di sore hari ini. Membuat kami leluasa menyusuri lorong dengan rak-rak yang berjajar rapih. Lagu dari penyanyi kondang Rizky Febian yang berjudul kesempurnaan cinta menambah syahdu suasana sepi di lorong minuman.

"Al, kamu yang ambil minumannya ya. Tinggiku nggak nyampe." Kataku.

Al memutar kedua bola matanya. "Makanya, jadi orang jangan pendek-pendek." Cibirnya.

"Udah takdir kali Al." Sahutku.

Belum sempat Al meraih minuman cranberry berukuran besar yang tersisa satu kotak itu, seseorang lebih dulu meraihnya. Lebih tepatnya tangan mereka sama-sama memegang produk buatan luar negeri itu. Gadis yang berdiri di samping Al merebut minuman itu.

"Nggak bisa! Gue dulu yang pegang ini!" Ujar gadis itu sambil mendekap minuman tersebut.

"Gak bisa! Kita pegangnya barengan, gue duluan yang ambil minuman itu!" Sanggah Al.

"Harusnya cowok itu ngalah sama cewek!"

"Gak bisa!" Al bersikukuh. "Itu derita lo!" Lanjutnya.

Baru beberapa langkah Al melangkah, sesuatu menghantam punggungnya dan mencekal kakinya, kemudian...

bruuuukkkk !!!

"Aduh!" Al terjatuh. Gadis itu merebut minuman cranberry dari Al.

"Cowok kayak lo harus dikasih pelajaran, ngalah dong sama cewek!" Tutur gadis itu.

Al bangkit dari tempatnya jatuh sambil memegangi pinggulnya dengan kedua tangan. Beberapa pengunjung lain menatapnya dengan berbagai ekspresi.

"Ngalah aja kenapa sih, Al. Encok kan, Lo?" Kataku.

Aku menautkan tanganku pada lengan gadis itu, yang tidak lain adalah Nurul. Lagi-lagi takdir mempertemukan kami.

Al mendengus lesu, dia kemudian mengambil minuman cranberry kemasan sedang. "Ya, cewek selalu benar." Ujarnya seraya tertawa sumbang.

"Sudah dapat minumannya, Sayang?" Tanya mama Saf dengan membawa aneka sayuran hijau dalam dekapannya.

"Sudah, Mah." Sahut Al, mewakilkan aku.

Mama Saf tampak bingung menatap Nurul yang berada di sampingku.

"Dia muridnya Mas Sauqy di tempat magangnya dulu, Ma. Namanya Nurul." Mama Saf tampak gugup menatap Nurul. Kenapa? Pikirku.

LOMASY - Love Marriage Sauqy & Yumna--FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang