🍁10. Video🍁

104 14 72
                                    

⚠Please don't copy this story⚠

Bismillahirrahmanirrahim.

Selamat membaca...

🌼
🌼
🌼

Pagi ini Sauqy menyuruhku untuk datang ke kelasnya. Dia lupa memberikan bekal yang dibawakan mama Saf untukku. Aku ditemani dengan Wafda, saat ini kami telah berada di depan kelas Sauqy. Namun, sepertinya kelas masih berlangsung. Wafda memang sahabat yang baik, dia bersedia menunggu sampai kelas Sauqy selesai. Dari luar kelas, kami mendengar suara Kak Zoya yang sepertinya tengah presentasi. Suaranya terdengar jelas.


"Operasi Matematika Kalkulus di Bidang Kedokteran."

Suara Kak Zoya itu lembut, bahkan saat membentakku beberapa waktu yang lalu, suaranya memang lembut tapi menyakitkan! Aku penasaran, apakah seorang Zoya sedari dulu memang terlahir judes dan kejam seperti itu? Aku rasa semua pasti ada alasannya.

"Semakin banyaknya orang yang mendambakan kepraktisan mengakibatkan tren penyakit bergerser ke arah tumor dan kanker. Untuk kanker sendiri, penyebab utamanya adalah zat karsinogenik yang biasanya terbentuk oleh makanan yang bersentuhan dengan api secara langsung, banyak dijumpai pada makanan yang dibakar. Ayam bakar dan kawan-kawan memang lezat, namun kita tetap harus menjaga diri dari penyakit kanker.

Berkembangnya teknologi kedokteran menjadikan pengobatan kanker yang tadinya menggunakan kemoterapi yang sakitnya minta ampun, beralih ke pengobatan dengan high energy inonizing radiation yang relatif lebih cepat, lebih efektif dan lebih nyaman meskipun lebih mahal, salah satunya sinar-X, karena tidak mungkin tubuh manusia di bongkar pasang."

"Lantas, dimana matematika berperan? Matematika berperan dalam menghitung volume kanker. dan koordinat-koordinatnya dengan penerapan kalkulus. Bisa integral cakram, cincin, lipat 2, bahakan lipat 3, karena umumnya sel kanker tidak mungkin berbentuk prisma, tabung, kerucut atau limas yang mudah sekali dihitung volumenya."

"Pasca itu dokter spesialis onkologi radiasi akan menghitung persamaan intensitas laser yang digunakan. Salah hitung bisa bahaya, misal kasus pada kanker payudara, kalau salah beberapa milimeter saja, atau intensitasnya kelebihan sedikit ada peluang lasernya terkena jantung, kalau intensitas kurang, sel kanker mungkin bisa jadi kebal."

Seorang Zoya Frederick yang awalnya aku tidak menyukai perangainya. Kini dia membuatku takjub, Maha suci Allah atas semua yang Ia ciptakan. Memang tidak ada manusia yang sempurna, selalu ada kekurangan pada setiap diri. Kak Zoya diberkahi kecerdasan yang menurutku itu luar biasa, namun sayang akhlaknya tak selaras dengan kecerdasan yang ia miliki.


"Selanjutnya, Operasi trigonometri dalam berbagai bid---" ucapan Kak Zoya terpotong.

Aku tidak mendengar suara kak Zoya lagi. Bahkan di kelas itu tak ada yang bersuara. Ada apa? Batinku. Aku yang penasaran, aku mencoba mengintip dari balik kaca jendela. Kedua mataku terbelalak ketika melihat layar besar yang berada di sisi kanan Kak Zoya, memutar video kejadian dia merisakku. Aku melihat mata Kak Zoya mulai berkaca-kaca.

"Wah.. apa ini, Zo?" Ucap salah satu temannya.

"Iya, Zo. Lo mau nunjukin betapa sadisnya Lo, ya?" Sahut salah satu temannya yang lain.

"Atau, Lo mau nunjukin seberapa berkuasanya, Lo?" Timpal yang lainnya lagi.

Sejenak kelas menjadi riuh dibuatnya. Kak Zoya tidak bisa berkutik, detik berikutnya dosen yang berdiri tidak jauh dari Kak Zoya, beliau memukul meja tiga kali. Membuat seisi kelas terdiam seketika.

LOMASY - Love Marriage Sauqy & Yumna--FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang