Chapter 19

1.6K 91 10
                                    

Happy Reading

Varez sudah kembali dari markas, karna tadi Vellyn mengirimi pesan kepadanya agar cepat pulang, dikarenakan mertuanya yang bertanya.

"assalamualaikum" Varez memasuki rumah Vellyn dengan memberi salam. Terdapat Callyn dan Kiara saja yang berada diruang tamu.

"waalaikumsalam" jawab Callyn dan Kiara secara bersamaan.

"Varez, kamu kemana saja?" tanya Callyn saat Varez menemuinya.

"tadi Varez ketemu sama temen sebentar ma, maaf gak bilang." katanya meminta maaf.

Callyn menggeleng. "gapapa, cuman lain kali pamit dulu ke Vellyn, tadi dia nanyain soalnya." ucapnya.

"(oh jadi bukan, mama? tapi dia sendiri?)" kata Varez berbicara dalam hatinya.

Varez mengangguk. "sekarang Vellyn, dimana?" tanyanya kepada ibu mertuanya.

"Vellyn ada di dapur, dia lagi masak, ini mama sama Kiara mau ke supermarket dulu soalnya." jawab Callyn.

Varez pun mengangguk. "kalo gitu, Varez izin nyamperin Vellyn, Ma."

Callyn mengangguk. "gak perlu izin Rez, silahkan samperin" katanya dengan tertawa.

Padahal, tidak perlu meminta izin, toh Vellyn sekarang sudah menjadi istrinya--pikir Callyn.

Varez pun segera pergi menghampiri Vellyn ke dapur.

"loh Ma? katanya mau ke supermarket, kok gak jadi?" Vellyn berbicara sembari membelakangi Varez. Ia kira, suara langkah kaki itu ialah Callyn.

Varez mendekati Vellyn yang sedang memasak. "mama baru berangkat, ini gua." katanya.

Vellyn langsung menoleh sekilas. "bukannya gak akan pulang?" seru Vellyn dengan menyindir.

"mama gak nyariin gua, katanya lo yang nyariin." ujar Varez dengan mengangkat sebelah alisnya.

Vellyn memberhentikan masaknya, ketika mendengar itu. "fitnah, siapa juga yang nyariin lo? gak penting." kata Vellyn dengan melanjutkan kegiatan masaknya.

Varez berdeham, lalu ia mematikan kompornya. Lantas hal itu membuat Vellyn marah.

"lo apa-apaan sih! gak liat apa gue lagi masak?" kesal Vellyn dengan posisi berhadapan bersama Varez.

"gengsi?"

Ucapan Varez membuat Vellyn menghela napasnya. "ngomong apaan sih lo? gak jelas, udah minggir." katanya.

Varez menahan tubuh Vellyn, supaya ia tidak kembali memasak. "cowo tadi, pacar lo?"

Vellyn mengangkat alisnya saat mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut lelaki yang ada dihadapannya.

"jealous? atau kepo?" ucapnya dengan tersenyum miring.

Varez memalingkan wajahnya ke arah lain. "just ask."

Mendengar itu, Vellyn tertawa. "jealous mah jealous aja bang" katanya sembari berjalan mendekati meja makan.

"kalo emang nyariin gua, gak usah alesan Mama yang nyariin." Varez membalikannya saat Vellyn menyindir ia.

Vellyn berjalan kembali mendekati kompor dengan membawa satu wadah yang berisi air.

Tetapi, saat ia akan menghampiri dan mulai mengomel kembali. Tiba-tiba, ia tersandung, yang mengakibatkan dirinya hampir saja terjatuh. Hal itu membuat Varez langsung berlari untuk menangkap tubuh Vellyn.

Varez berlari memeluk tubuh kecil Vellyn. Sedangkan Wadah berisi air yang Vellyn pegang terjatuh, mengakibatkan lantai licin.

Dikarenakan lantai yang licin, itu mengakibatkan Varez tergelincir dengan mendekap tubuh Vellyn.

Valyn life's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang