Haaiii temen temen semuaaa, hmm aku disini mau ngasih reminder aja sih. Jd awal awal aku buat cerita ini tuh pake pov org pertama, tapi lambat laun di bab bab setelahnya aku buat jd pov org ketiga. Jadi aku harap kalian ttp enjoy baca cerita ini ya walau ada perubahan pov di bab bab kedepannya.
Don't forget to vote and comment ^^
LET'S START TO READING!!!
---------------------------------------------------
Sekitar dua minggu yang lalu Laut resmi menjadi seorang mahasiswa dan hari ini gadis yang memakai atasan blouse berwarna coklat susu dan bawahan jeans kulot itu sedang ada pertemuan. Sebenarnya pertemuan itu lebih seperti acara perkenalan saja, karena Laut dan beberapa orang lainnya adalah calon anggota baru untuk Klub Musik. Jadi, pertemuan tersebut dilakukan untuk saling mengenal bai kantar calon anggota ataupun dengan pengurus Klub Musik.
Laut melihat papan nama yang ada di atas pintu, memastikan apakah benar ini adalah ruangan Klub Musik. Setelah memeriksanya dan ternyata benar, ia mengetuk pintu dan masuk ke ruangan. Saat melongokkan kepalanya ke dalam, hampir semua pasang mata mengarah kepada Laut dan itu membuat gadis itu sedikit gugup. Tersenyum dan segera mencari tempat duduk adalah cara Laut mengalihkan rasa gugupnya.
Ada satu kursi kosong di samping gadis berambut panjang, rambutnya digerai begitu saja. Namun, dilihat sekilas pun dapat terasa kalau rambutnya begitu halus dan mudah dibentuk menjadi apapun. Dilihat dari belakangpun, kayaknya gadis yang Laut lihat ini cantik banget.
"Hai, kursi ini udah ada yang nempatin belum?" ucap Laut sembari melambaikan tangannya.
Gadis berambut panjang itu menoleh, kemudian tersenyum dan menggeleng. Balasan yang cukup cuek menurut Laut. Tanpa pikir panjang, Laut langsung duduk di sampingnya.
"Hai lagi, hehe. Nama gue Biru Laut." Laut menjulurkan tangannya tanda ingin bersalaman. Klise sekali memang, tapi mau bagaimana lagi.
"Eh, iya hai. Nama gue Tiara Putri. Panggil aja Tia, kalo lo dipanggilnya apa nih?" balas Tia. Nah, sekarang gadis yang bernama Tia ini terlihat ramah.
Saat mendengar pertanyaan itu Laut langsung berpikir, sepertinya ini adalah kesempatan untuknya menggunakan nama Biru pada panggilan namanya sendiri.
Belum sempat membalas pertanyaan Tia, acara sudah di mulai.
"Hai semua, gue rasa sudah ada beberapa orang yang kenal gue dan ada beberapa yang belum. Jadi, gue Bagaskara Dimas sebagai Ketua Umum Klub Musik. Panggil aja gue Bang Bagas." ucap Bagas. Setelah itu ia menjelaskan apa saja latihan dan proses yang akan dilewati oleh calon anggota baru.
Bagas mengambil map yang berisi daftar calon anggota baru Klub Musik, setelah itu ia langsung memanggil nama calon anggota baru Klub Musik satu-persatu dan bertanya kenapa memilih UKM Klub Musik bukannya yang lain.
"Oh, sepertinya ada dua nama yang sama di sini. Nama depannya sama-sama Biru." ucap Bagas di tengah sesi pemanggilan nama yang dia lakukan.
Laut yang mendengar itu tentu saja terkejut, BIRU?! Maksudnya di klub ini ada dua orang bernama Biru? Dirinya dan... Tuhan tolong, tak apa ada yang bernama sama lagi seperti Laut asal bukan Biru yang sekarang ada dipikirannya ini.
Beberapa detik yang terasa mencekam bagi Laut karena Bagas belum juga menyebutkan siapa Biru yang memiliki nama depan sama sepertinya.
"Biru Langit," panggil Bagas.
JEDEEER!!!
Kalau cerita ini komik, mungkin kalian akan melihat kilat-kilat petir di sekeliling Laut. Penuturan Bagas sukses membuat Laut terkejut. Pasalnya, apakah Biru Langit itu adalah orang yang membuat kehidupan masa SMA Laut berantakan atau Biru Langit yang tidak Laut kenal. Oke, mungkin saja ada orang lain yang bernama Biru Langit selain orang itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
BIRU (Langit & Laut)
FanfictionBiru Langit Bisa main banyak alat musik, anak futsal, dan anak klub musik. Sifatnya ramah, supel, sopan, asik. Tentu, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Dibalik semua sifat baiknya itu, ada dua hal yang sangat menjengkelkan dari diri Bir...