EPILOG

63 2 0
                                    

Semoga kalian g kaget, hehe

Ini bukannya dadakan kok, emang udah direncanakan kalo akhirnya seperti ini

semoga nggak mengecewakan kalian yaa^^

HAPPY READING!

----------------------------------------

Hari-hari berjalan seperti biasanya. bumi terus berputar, matahari terus terbit dan tenggelam, kadang hujan, kadang terik. Semua berjalan seperti biasanya, tapi Laut sadar sekarang. Dunia akan tetap sama dan manusia akan terus berubah. Kalaupun bumi berubah, tentu manusia yang melakukannya.

"Nambah nggak, Kak?" tanya Jani kepada putrinya, ia sedang menyuap sepotong lapis roti isi telur. Yup, Jani sudah tinggal bersama kedua anaknya sekarang. Sudah satu bulan Jani tinggal di sini. Tidak hanya Laut, Jani pun sudah lega sekarang. Walaupun rasa bersalah masih bersemayam di hatinya, setidaknya ia paham, bahwa kesalahannya itu tidak boleh sampai terulang kembali.

"Nggak Ma, udah cukup kok. Udah kenyang banget ini." kata Laut sembari memegang perutnya.

Terdengar suara kaki dari lantai atas. Itu El, turun dari lantai dua dimana kamarnya berada. Laut yang melihat itu langsung nyeletuk, "Pulang jam berapa lo semalem?"

"Dih!" balas El sinis dan duduk di depan kakaknya yang bawel itu.

"Orang ditanya juga!" seru Laut sembari melempar bungkus keju cheddarnya ke arah El. Bungkusan itu tepat mengenai muka adiknya.

Dengan pandangan kesal, El memungut bungkus keju cheddar yang kakaknya lempar dan menaruhnya di meja. "Kepo lo Kak! Urusan anak remaja, orang dewasa nggak perlu kepo!"

Tadinya Laut ingin membalas dengan melempar barang lagi, kali ini sisaan kulit roti yang tidak ia makan, tapi sudah dihalangi Mamanya duluan, jadinya batal.

"Justru orang dewasa harus tau apa aja yang dilakuin anak remaja. Karena mereka lagi ada di masa labilnya. Kalo remaja itu melakukan sesuatu yang menyimpang, yang disalahin siapa? Ya orang dewasa!"

"Siapa juga yang ngelakuin hal menyimpang sih Kak?!" El makin kesal saja menjawabnya. Pagi-pagi sudah diajak ribut.

"Ya karena nggak ngelakuin hal menyimpang seharusnya gampang dong buat lo ngejawab pertanyaan gue tadi?" sanggah Laut lagi.

Tiba-tiba Jani ikut nimbrung dalam perdebatan dua anaknya itu. "Kamu kayak nggak pernah mudah aja, Kak,"

"Dih, Mama! Laut masih muda tau!"

"Kak Laut udah tua, wleee!" ledek El.

Laut hanya membalas dengan pandangan sinis. Lalu Jani berbicara lagi, dan ucapannya ini cukup membuat El terkejut.

"Kamu udah izin 'kan sama orang tuanya?"

"Maksud Mama?"

"Jangan ajak perempuan main sampai larut malam ya El, sekalipun kamu sudah izin dengan orang tuanya. Paham?"

"Iya, Ma." El membalas dengan kikuk.

Laut paham sekarang, ternyata El pulang telat semalam karena habis pedekate sama 'crush'nya. Kalian tahu istilah 'crush' kan? Anak muda pasti tahulah! 'Crush' adalah sebutan untuk seseorang yang sedang dekat atau jadi pedekateannya kita. Diam-diam, ternyata El udah punya crush ya. Laut turut senang mendengarnya.

"Yaelah! Tinggal bilang lagi ngapel aja susah banget," kali ini Laut balas meledek adiknya, lalu ia melanjutkan ucapannya. "Kenalin dong!"

"Iya-iya, nanti El ajak main ke rumah. Orang belum jadi apa-apa kok." kata El sembari menunduk dan menatap malu ke arah Mama dan kakaknya.

BIRU (Langit & Laut)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang