HAPPY READING GUYS^^
----------------------------------------------------------
Seperti biasa mata kuliah yang diampu Pak Endang memang mantep banget. Minggu ini adalah pertemuan ke empat mata kuliahnya Pak Endang dan sudah empat tugas yang diberikan beliau dengan dateline pertemuan berikutnya. Pak Endang ini walaupun fisiknya sudah tua, semangat mengajarnya tidak pernah tua, karena beliau tidak pernah sekalipun absen mengajar selama empat minggu ini.
Sebenarnya tugas dari Pak Endang tidak terlalu sulit, hanya saja karena banyak tugas juga dari dosen lain dan dateline-nya juga minggu depan membuat Laut jadi sedikit kelimpungan, ditambah dengan adanya projek klub musik yang sudah harus jadi sebulan lagi. Beruntungnya Laut memiliki ide untuk menggabungkan tugas dari Pak Endang dengan projek klub musik ini.
"Lhoo belum ada orang?" tanya Laut pada dirinya sendiri.
Laut pikir sudah ada dua manusia itu yang menunggunya di sekret musik, ternyata malah kosong-melompong. Memang dasar, setahu Laut mereka berdua tidak ada kelas di hari Sabtu begini, tapi malah belum datang.
Laut membuka aplikasi chatting dan mencari grup yang ia buat, ternyata nama grupnya sudah diganti Biru dari 'Projek Klub Musik' menjadi 'Pengamen Jalanan'. Menyebalkan, rasanya ingin Laut kick saja Biru dari grup yang ia buat.
Laut mengirim pesan kepada mereka dan bertanya dimana keberadaan keduanya. Kemudian, tanpa dosa keduanya bilang kalau mereka sengaja datang setelah Laut selesai kelas. Kalau tahu begitu ia tidak perlu datang ke sekret dengan terburu-buru. Laut bisa mampir ke kantin dulu untuk beli es jeruk Bu Maryam.
Gadis dengan pakaian blouse berwarna birunya itu mengambil kunci sekret yang ditaruh di ventilasi di atas pintu dan langsung membuka pintu sekret. Laut memang jarang ke sekret karena sehabis latihan ia pasti langsung pulang karena lelah, tapi sepertinya untuk minggu ini dan seterusnya Laut akan mampir dulu ke sekret sebelum pulang dan ngobrol-ngobrol sebentar dengan senior-senior di klub musiknya.
Keadaan serkret cukup nyaman untuk di tempati, tidak terlalu besar, tapi untungnya tidak terlalu banyak barang, jadi cukup luas untuk digunakan banyak orang. Laut pikir semua alat musik ada di ruang latihan, tapi ternyata ada satu gitar akustik di sini.
Gadis itu ingin memainkannya, tapi karena tidak ada orang sama sekali di sekret ini dan Laut takut terjadi sesuatu yang membahayakan si gitar, jadilah ia meminta izin dulu kepada Bagas untuk menggunakan gitar yang ada di sekret. Beruntungnya Bagas sedang online dan mengizinkannya menggunakan gitar itu. Jadi sembari menunggu dua bocah yang terlambat datang, Laut main gitar saja.
Ia memainkan lagu yang Biru ajarkan padanya hari itu.
***
Hari itu, di tempat tongkorngannya El yang ternyata tempat tongkrongan Biru juga, Laut dan Biru sama-sama terkejut karena kehadiran satu sama lain di tempat itu. Biru bertanya kenapa Laut bisa ada di beskemnya dan Laut juga bertanya hal serupa.
Rupanya Biru adalah teman El dan El adalah teman Biru. El saja yang tadinya menghiraukan kakaknya jadi bertanya kenapa bisa kenal Biru. Dengan lancarnya Biru bercerita tentang perkenalan kami dari zaman SMA sampai masuk kuliah. Laut tidak perlulah menceritakan juga, males. Biar cerita itu dari sudut pandang Biru saja. Walaupun beberapa cerita ada yang ingin Laut koreksi karena laki-laki menyebalkan itu melebih-lebihkan cerita tersebut. Tapi kepalang malas, ya sudahlah.
Barulah setelah itu El mengenalkan Laut kepada temannya yang tadi ikut menghiraukan dirinya yang ternyata bernama Danu dan Biru dengan benar. Biru hanya ber-oh ria dan langsung duduk di bale dekat tembok bolong itu. Saat itu Laut masih berdiri saja karena ia bingung harus duduk di mana. Sofa usang itu tidak terlalu besar ukurannya jadi hanya cukup diisi oleh dua orang saja. Sedangkan duduk di bale bersama Biru, Laut terlalu malas untuk melakukan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
BIRU (Langit & Laut)
FanfictionBiru Langit Bisa main banyak alat musik, anak futsal, dan anak klub musik. Sifatnya ramah, supel, sopan, asik. Tentu, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Dibalik semua sifat baiknya itu, ada dua hal yang sangat menjengkelkan dari diri Bir...