13

49 7 0
                                    

HAAIII maaf banget 2 minggu terakhir nggak sempet update BIRU

diriku ingin beralasan sibuk, tapi aku tau alasan itu terlalu basi. Jadi aku bener-bener minta maaf karena menghilang dan tidak update selama 2 minggu belakangan ini

soo i hope you enjoy with this part

HAPPY READING ^^

--------------------------------------------

Laut menghilang lagi, tapi kali ini bukan menghilang tanpa kabar. Laut sudah mengabari teman-teman jurusannya juga teman-teman klub musiknya. Ia akan absen 1 minggu penuh. Dan sekarang adalah minggu terakhir Laut absen. Karena Laut tidak bisa meninggalkan kuliah dan klubnya lama-lama jadilah Laut pulang hari ini. Sedangkan El, dia punya waktu lumayan banyak sampai masa libur semesternya habis.

Laut habis pergi dari Magelang. Beberapa hari yang lalu Ayahnya datang ke rumah dengan membawa kabar kalau Nenek mereka dari keluarga Ayah telah meninggal dunia. Ini merupakan pukulan telak untuk Laut. Di antara semua orang tua atau tetua di keluarga besar, baik Laut dan El sama-sama dekat dengan Nenek Mayang --- Ibu dari Ayah.

Sosok Nenek Mayang menjadi sosok yang sangat berarti di hidup Laut. Seharusnya tahun ini menjadi tahun kunjungan Laut dan El ke Magelang. Bahkan, keduanya sudah merencanakan akan berkunjung ke sana saat libur semester Laut sudah dimulai. Tapi ternyata kunjungan mereka harus dipercepat, bukan untuk berlibur tapi untuk berkabung.

Laut pulang dari Magelang menggunakan bis, ia meminta teman-teman pengamen jalanannya untuk menjemput dirinya di Pool Pulo Gadung. Ya, siapa lagi kalau bukan Biru dan Tia. Mereka sekarang ada di tempat makan dekat daerah Pool Pulo Gadung karena sedari tadi perut Biru sudah rewel saja.

"Ru, Laut udah dimana?" tanya Tia.

Sebenarnya Tia bisa saja langsung chat Laut, tapi karena Tia mau ada bahan obrolan dengan Biru, jadilah topik itu dia ambil.

"Bentar," Biru langsung membuka aplikasi chatting di hpnya dan bertanya pada Laut, sudah dimana dia.

"bentar lagi sampe katanya." Biru melanjutkan ucapannya setelah mendapat balasan dari Laut.

Begitu makanan mereka jadi, mereka langsung menyantap makanan itu. Terutama Biru, tentu saja yang meminta makan kan memang perutnya Biru.

Lagi asik makan, tiba-tiba bunyi dering telepon Tia berbunyi. Dari Laut yang mengatakan ia sudah sampai di Pool Pulo Gadung. Buru-buru Tia dan Biru menyelesaikan makannya dan segera menjemput Laut di sana.

Beberapa menit menunggu, akhirnya Laut melihat kedua temannya itu. Entah karena masih diselimuti perasaan sedih, Laut merentangkan tangannya sebagai tanda ia butuh pelukan. Tia yang melihat itu langsung berlari dan memeluk Laut. Begitu Biru sampai di dekat kedua teman perempuannya itu, Biru juga langsung memeluk keduanya. Mengelus punggung Laut dan mengatakan kata-kata penghiburan yang semoga bisa sedikit mengusir perasaan sedih Laut.

Karena Biru melihat mulai banyak orang yang melihat ke arah mereka, dengan bisikan Biru bilang. "Eh, udahan yuk. Diliatin orang anjir."

Buru-buru Laut melepaskan pelukan itu dan melihat sekeliling. Yaaa, walau tidak banyak yang melihat, tapi dua-tiga gerombolan curi-curi pandang ke arah mereka. Laut jadi malu sendiri akhirnya.

"Lo sendirian aja? Gue kira sama si El, kemana dia?" tanya Biru sembari memberikan kode pada Laut biar dia saja yang membawa kopernya. Dengan senang hati Laut amini.

"Masih di Magelang sampe lusa. Karena dia masih libur juga jadi dia mau puas-puasin di Magelang."

"Terus lo nggak apa-apa sendirian di rumah? Atau gue nginep aja ya di rumah lo La." kata Tia.

"Kalau lo nggak keberatan. Oke!" Laut senang karena akhirnya, selama dua hari itu ia tidak akan sendirian di rumah.

"Santuuuuy." kata Tia.

Lagi asik ngobrol sembari menuju tempat parkiran, tiba-tiba saja ada beberapa orang yang mencegat mereka dan meminta untuk berfoto. Jelas mereka bingung bukan main, selebgram bukan, artis apalagi tapi kenapa mereka dimintai foto.

"Kalian nggak tau, kalian kan viral di Yo**ube sama T*kT*k."

Kata yang lainnya, "Iya, si pengamen jalanan."

Bukankah sudah 1 minggu berlalu sejak pertunjukan itu, kenapa masih viral? Begitulah kira-kira isi hati ketiganya. Karena nggak percaya dan penasaran, mereka langsung membuka kedua aplikasi yang tadi disebutkan.

Dan benar saja, di aplikasi Yo**ube, video mereka masuk trending 20 besar se-Indonesia. Setelah mengetahui fakta itu, tanpa ba-bi-bu lagi Biru langsung menyetujui untuk berfoto dengan gerombolan orang itu.

"Dasar narsis." kata Laut dan Tia bersamaan karena melihat tingkah temannya yang narsis ini.

***

Laut mempersilakan kedua temannya masuk. Sengaja Laut mengajak mereka main sebentar di rumahnya karena Laut belum berani untuk ditinggal sendirian saat ini. Tentu saja, dengan senang hati Biru dan Tia siap menemani Laut di rumah.

"Gue mulai nginep malem ini aja deh La. Nggak apa-apa kan?" tanya Tia.

"Kalo lo diizinin dan nggak keberatan, gue seneng banget."

Saat Laut sedang merapikan pakaiannya yang ada di koper untuk dipisah mana yang kotor dan mana yang masih bersih, Biru tiba-tiba nyeletuk hal yang membuat Laut dan Tia terkejut. Laut sampai menghentikan kegiatan beberes pakaiannya itu.

"Eh, kita manggung yuk!"

"Ha??!" kata Laut dan Tia bersamaan.

Biru mulai menceritakan kenapa dia mengajak Laut dan Tia untuk manggung. "Sebenernya, semenjak vidio kita yang viral di sosmed itu, ada beberapa yang nge-dm sama email gue. Gue nggak tau sih apa kalian liat itu atau nggak, karena gue tau kalian orangnya jarang buka sosmed."

Laut dan Tia mengangguk, menyetujui kalau mereka memang jarang buka sosmed.

"Nah, beruntunglah kalian punya temen yang sering buka sosmed ini," sebelum Biru melanjutkan omongannya lagi, Laut sudah menyela lebih dulu.

"Udah deh Ru, nggak usah basa-basi puji diri sendiri dulu. Lo tuh dah over muji diri sendiri. Bahaya."

"Apa sih Ut." balas Biru dengan sedikit sewot. Kemudian ia melanjutkan ceritanya.

"Iya, jadi pas gue buka dm dan kotak masuk email, di sana ada beberapa tawaran buat kita untuk manggung. Ada beberapa yang udah gue bales dan minta nunggu keputusan dari kalian. Sejauh ini tempt buat manggungnya di kafe-kafe dan nggak terlalu jauh dari kampus. Gimana? Kalian mau nggak? Lumayan nambah uang jajan dan pengalaman."

Setelah Biru menyelesaikan ceritanya itu Laut dan Tia berpikir, apakah mereka harus menerima tawaran itu atau tidak. Tapi benar kata Biru, selain menambah uang jajan, dengan manggung akan menambah pengalaman mereka dalam bermusik.

Laut dan Tia pandang-pandangan seakan sedang mengirimkan telepati bahwa mereka setuju dengan usulan Biru itu.

"Ayo!!" jawab Laut dan Tia barengan.

BIRU (Langit & Laut)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang