18.Tolong sembunyikan aku

3.7K 700 176
                                    

.
.
Malam ini, tanggal 19 Agustus. Nampak takemichi yg tertidur di ruang kerja kakak nya sambil menenggelamkan diri nya di dlm gumpalan selimut di sana.

Jam menunjukkan pukul 23.59 dan (m/n) masih saja berkutat dengan berkas berkas di tangan nya sambil sesekali menghirup aroma dari minyak kayu putih di tangan nya.

Entah lah,akhir akhir ini dia sering mual dan aku tak akan memberitahu alasan nya sekarang:)

Pria itu menghela nafas panjang,entah kenapa dia seperti habis melupakan sesuatu yg paling penting dan dia tak tau itu apa.

Mengangkat secangkir kopi,(m/n) meniup nya pelan dan meminum nya untuk menghilangkan sedikit rasa kantuk.

Sangat jarang ada dokter yg masih jaga jam segini, kebanyakan hanya dokter umum dan para perawat yg mendapat shift malam.

Tapi karena (m/n) memiliki tanggung jawab di sana jadi dia tetap bekerja dan mengajak takemichi untuk menginap di rumah sakit.

Tak lama kemudian suara telepon di meja nya berbunyi, pria itu pun dengan cepat mengangkat nya takut takut jika ada pasien darurat.

"Ya?dengan hanagaki di sini"ucap (m/n)

"Ah tuan hanagaki,maaf mengganggu tapi ada keadaan darurat, terdapat pasien dengan luka pukul di kepala belakang nya dalam keadaan henti jantung namun tidak ada dokter selain anda,tapi mengingat anda sedikit tidak enak badan,apa anda-

PYARR
Secangkir kopi itu terjatuh di lantai,(m/n) membelalakkan matanya dan melihat jam di tangan nya lalu beralih ke arah kalender di dinding ruangan nya.

"Sialan"umpat nya segera melempar telepon itu lalu bergegas menyaut jubah putih yg ia gantung di gantungan yg ada di sana dan menggunakan nya dengan tergesa gesa.

Nampak jubah itu sedikit terbang karena di terpa angin kala (m/n) menggunakan nya dengan cara sedikit kasar karena mengejar waktu.(kek Naruto Ama Minato, tau kan?)

Takemichi yg terkejut karena suara gelas pecah itu pun langsung mencari keberadaan kakak nya yg terlihat tergesa gesa.

"Aniue?ada apa?"tanya takemichi membuat pria yg tengah mengambil kacamata nya dan memakai masker agar wajah nya tak di kenali manjiro itu pun menoleh pada sang adik.

Takemichi membelalakkan matanya kala melihat sang kakak menangis dan ikut khawatir.

"Aniue ada apa?"tanya takemichi yg berusaha mengikuti kakak nya yg sudah berlari tergesa-gesa menuju luar ruangan dan berlari di lorong rumah sakit yg sepi itu.

"Micchi tunggu di sini ya"ucap (m/n) menyuruh seorang penjaga untuk membawa takemichi kembali ke ruangan nya.

Dia tak mau takemichi melihat shinichiro dan mengamuk sambil meraung Raung keras di rumah sakit.

Karena sudah ku katakan bukan? takemichi adalah anak didik (m/n). sedangkan sang kakak sendiri adalah seorang bayangan dengan title tak terkalahkan.

Mana mungkin (m/n) membiarkan takemichi menjadi lemah? setidaknya takemichi harus bisa menyaingi mikey.dan ya, begitulah akhir nya:)

Takemichi nampak bingung namun tetap mengikuti kemana penjaga nya membawa nya Sementara sang kakak terus berlari dengan berkeringat dingin.

Kini dia sampai di depan rumah sakit saat ambulans yg membawa shinichiro datang dan dengan sigap ia mulai mengkomando perawat yg ada.

"CEPAT BODOH CEPAT"pekik (m/n) membuat manjiro yg ikut ke rumah sakit tersentak.

Dia sedikit merinding kala melihat aura dokter yg akan menolong kakak nya itu terlihat sangat marah dan seolah tak ingin kehilangan sesuatu.

"KALIAN BISA CEPAT TIDAK?BAJINGAN CEPAT SEDIKIT"pekik (m/n) yg berlari dengan para perawat yg mendorong kasur pasien shinichiro yg tergeletak tak sadarkan diri dengan darah yg mengalir di kepala nya.

Para perawat di sana tak ada yg berani berbicara karena merasakan kemarahan dokter yg berlari bersama mereka itu.

mereka berlari hingga masuk ke ruang operasi,(m/n) menyuruh manjiro untuk diam di sana dan berjanji akan berusaha sebisa mungkin namun tatapan pria itu terpaku pada seorang bocah yg menatap kosong dari balik tubuh manjiro.

Cring
Manjiro tersentak lalu menoleh menatap takemichi yg menatap kosong dokter di hadapan nya lalu tatapan mata anak itu terarah pada kalung yg terjatuh di lantai dan membelalakkan matanya.

'pasangan nya,apa dia?'batin manjiro yg membelalakkan matanya saat melihat takemichi mulai menangis di sana.

"SHINICHIRO NII"pekik takemichi yg menangis dan berlari ke arah ruangan itu namun di cegah oleh (m/n)

"HANASE ANIUE, SHINICHIRO NII, HUWAAAAAAA"teriak pilu dari seorang takemichi yg meraung Raung dan membuat manjiro ikut menangis sesenggukan.

Emma pun datang dan ikut menangis di sana, bocah perempuan itu di beri kabar oleh manjiro yg kini menangis dan (m/n) sendiri bingung harus melakukan apa pada mereka.

"Kalian tenang lah,aku akan berusaha demi shinichiro meski aku harus bekerja hingga kiamat sekalipun"ucap (m/n) yg hendak masuk menangani shinichiro namun takemichi masih menangis sambil menarik jubah dokter nya.

"H-hiks,o-onegai, tolong NII san!"pekik Emma yg menangis di pelukan manjiro sementara takemichi nampak mulai melepaskan tarikan nya dan membiarkan (m/n) masuk.

Lampu hijau menyala menandakan operasi telah di mulai.

Takemichi nampak menatap kosong lorong rumah sakit bahkan saat ran dan rindo datang lalu memeluk nya dia tak merasakan apapun lagi.

Dia hanya menggenggam kalung milik nya lalu pingsan di pelukan ran yg mendekap nya.

"Siapa yg melakukan ini pada shinichiro Nii aku akan..membunuh nya.."lirih takemichi sebelum pingsan di pelukan ran yg menggigit bibir bawahnya sendiri,dia yakin izana akan mengamuk sebentar lagi saat mendengar shinichiro terluka.

Sementara itu di sisi (m/n)..

"OI BERTAHAN LAH,KALAU BUKAN UNTUK KU TAPI SETIDAKNYA UNTUK ANAK MU SAJA SIALAN"

TBC
:)
Kesemsem anjir gua pas bikin nih chap.
Antara seneng plus ngerasa aneh.
Jangan lupa vote nya Minna (人 •͈ᴗ•͈)

[END]Everything for you ꕤ᳕҇༄Tokyo Revengers x male readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang