"Kau percaya pada ku bukan?"tanya takemichi kepada hina yg mendongakkan kepalanya demi menatap wajah takemichi lalu mengangguk.
"Apapun"hina
Takemichi tersenyum,mereka berdiri sembari berpelukan di ujung pembatas atap gedung siap melompat detik itu juga.
"Tutup mata mu,jangan lepaskan pelukan mu dan percaya aku"ucap takemichi di turuti oleh hina yang mulai memejamkan mata dan memeluk erat tubuh sang kekasih yang tersenyum sebelum mengangkat tubuh sang gadis lalu melompat bersama sama.
.
.
.
.
.
.
.
.WHUSH
"Takemichi Kun?"hina
"Percaya pada ku hina"takemichi
Tap
Takemichi melompat dan melempar sebuah tali pengait ke atas gedung sebelum akhirnya ia mulai berayun dari atas lantai tiga puluh sembari memeluk hina yg menyembunyikan wajah nya di dada bidang takemichi yg tersenyum simpul berjanji untuk terus menjaga hina nya, milik nya...bukan kisaki.
TAP
ZREET
TRING
TAP
Takemichi melompat mendorong kaca gedung menggunakan kaki nya lalu kembali berayun turun dengan kecepatan tinggi dan mendarat tepat di atas sebuah mobil hitam milik Koko yg menggelengkan kepalanya pasrah dengan sikap bar bar boss nya.
"H-haaa..." Arwah hina nampak keluar, wajah nya memucat dan limbung ke pelukan sang kekasih yg terkekeh saat melihat wajah berantakan pacar nya itu.
Rambut yg berantakan tertiup angin dan roh yg keluar menjadi asap dari mulut nya, sungguh imut di mata takemichi.
"J-jangan ulangi lagi takemichi Kun"rengek hina di balas kekehan lagi oleh seorang hanagaki takemichi.
Takemichi beralih menatap Koko yg menganggukkan kepalanya saat puluhan mobil dengan lambang black dragon terlihat memenuhi halaman rumah sakit dan di iringi puluhan motor yg mengiringi nya.
"Semua sudah siap boss, inupi sudah ku taruh di ruang rumah sakit agar bisa beristirahat kita akan pergi untuk menghentikan perseteruan yg terjadi"ucap Koko di angguki oleh takemichi yg mulai menggendong hina masuk ke dalam mobil yg mulai melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalanan namun tak ada yg berani menilang mobil dengan corak black dragon di body mobil nya.
Sementara itu di sisi shinichiro dan Emma yg tengah diam menatap ke arah tubuh lemas (m/n) yg terbaring di ranjang VIP itu dengan tatapan sendu.
Mereka hanya diam, keadaan serasa begitu canggung dan mencekam saat melihat sosok (m/n) terkulai selemas itu di ranjang nya.
Tapi tak bisa di pungkiri jika Emma senang kalau kakak nya hidup kembali meski tak masuk akal tapi itu memang shinichiro,hanya shinichiro...dan satu satu nya shinichiro.
Emosi ibu hamil saja sudah mengerikan apalagi seorang pria yg tengah hamil? Oh Emma tak bisa membayangkan emosi (m/n) setelah sadar nanti seperti apa jadi nya karena begini begini ia tau jika (m/n) sangat bahkan sangat mengerikan!
Bahkan seorang raja tenjiku yg merupakan dewa terkuat dari yg terkuat tak bisa bergutik di hadapan nya. Hanya bisa menunduk gemetar dengan keringat dingin yg terus bercucuran, selama ini tak ada yg bisa menaklukkan sosok (m/n) selain shinichiro dan Nozelia yg notabene nya memang pawang sang bayangan.
Ah, ingatkah kalian dengan julukan bayangan sang ketua naga hitam? Kalau di ingat ingat lagi dulu (m/n) bilang tidak mau ikut campur jauh lebih dalam, hanya menjadi bayangan shinichiro saja tapi sial nya malah menjadi tenar.
Haha tak heran, adek nya aj tenar gara gara kesasar apalagi dia yg tenar gara gara jadi bayangan geng top se Jepang pada masa nya?
"....maaf ya Emma, aku kembali terlalu lama"ucap shinichiro membuat Emma tersentak.
Emma sudah ikhlas jika shinichiro tiada, dia juga tak memohon agar ia kembali. Bukan berarti jika ia membenci shinichiro tapi merasa tak rela hanya akan mempersulit roh kakak nya dan dengan kembali nya shinichiro sekarang ini sudah membuat nya sangat terlampau bahagia meski ada yg mengganjal karena kematian senju.
Bahkan takeomi belum tau..
"Tidak Nii san tidak, kau tidak kembali pun gpp"ucap Emma yg tanpa sadar telah menohok dada shinichiro yg terasa seperti habis di tusuk oleh pisau tertajam di dunia.
"H-hidoii"rengek shinichiro yg kemudian langsung beralih ke arah jemari jemari (m/n) yg mulai memperlihatkan sedikit pergerakan di sana.
Ia tersentak lalu segera berdiri untuk mendekat ke arah ranjang sang pemilik kunci hati nya itu.
Mata (m/n) terbuka, nampak begitu kosong tanpa secercah cahaya sekilas sangat mirip dengan mayad tak bernyawa sebelum akhirnya berusaha bangkit meski dalam keadaan lemas dan berakhir terjatuh ke pelukan shinichiro yg langsung mendekap nya.
"Senju.."lirih (m/n) dengan wajah pucat nya masih tak percaya pada kematian senju hari ini.
Emma menunduk merasa bersalah karena senju mati demi melindungi nya sementara ia bahkan tak dapat melakukan apa apa selain mendengar ucapan khawatir draken yg tak tau diri itu.
"Sssth, tenang lah (m/n), kita akan membicarakan ini dengan Neji nanti ok?"lirih shinichiro di angguki lemah oleh (m/n)
Tenaga pria bermarga hanagaki yg pindah marga sebagai penerus Leodra sekaligus pindah marga menjadi Sano itu nampak nya telah menghilang, ia begitu lemas bahkan untuk mengucapkan sepatah kata pun perlu perjuangan lebih.
".....Atha.."lirih (m/n) membuat shinichiro tersentak dan mendapatkan sebuah ide. Mungkin membawa si kecil Atha bisa membuat keadaan (m/n) membaik karena kehamilan seorang pria sangat rawan.
Kiyoosa kembar sudah terlalu beruntung saat itu karena keadaan (m/n) yg depresi tapi masih bisa mempertahankan mereka tapi sepertinya kali ini lebih dari itu.
Shinichiro mengangguk paham lalu mengecup sekilas dahi (m/n) yg memejamkan mata nya dan menempelkan wajah nya di dada bidang shinichiro yg mengelus rambut sang taruna yg menenggelamkan wajahnya pada dada bidang nya tersebut.
"Baiklah nanti kita jemput Atha dan si kembar ok? Jangan menangis, air mata mu terlalu berharga dear"shinichiro
"....mn"(m/n)
TBC
Widih mo tamat aja nih kek nya 😌
Jangan lupa vote nya Minna Ó╭╮Ò
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]Everything for you ꕤ᳕҇༄Tokyo Revengers x male reader
Fanfiction[aku bukan mayad series] ketika sosok monster dalam diri seorang kakak telah terbangun kala melihat adik nya yg babak belur,maka di situlah ajal menanti orang yg mengganggu adik nya. "kakak terlalu terbawa suasana jadi aku harus mati matian menahan...