HAPPY READING
- - -
Serumpun rimbun pohon menjadi peneman sejauh Haru dan kak Mutiara melangkah. Mereka mendatangi pedagang kaki lima yang menjual roti bakar, kak Mutiara hari ini tidak memasak karena itulah dia ingin membeli cemilan. Dan kebetulan roti bakar yang hangat sangat cocok di konsumsi pada cuaca dingin seperti ini.
"Satu bungkus ya mas." Ucap kak Mutiara.
"Iya mbak." Jawab pedagang itu.
"Tambah satu lagi pak." Kata Haru menimpali tiba-tiba teringat Melody di kamar kosannya, kasian juga perempuan itu jika tidak makan semalaman.
"Loh buat siapa dek? Punya kakak aja kita makan berdua." Usul kak Mutiara.
"Buat sarapan pagi kak." Jelas Haru lalu membuka ponselnya.
Besok bertepatan dengan tanggal satu, masuknya sekolah setelah libur selama satu bulan pada saat kenaikan kelas. Haru sebenarnya tidak terlalu menanti hari esok, dimana keseharian terlihat seperti berulang-ulang dan biasa saja. Haru lebih tak sabar untuk menanti kelulusan sehingga ia bisa bekerja dan menghasilkan uang.
Sementara itu Melody tampak excited menunggu hari esok, dimana dia bisa bertemu dengan teman-teman sekolah dan mendapatkan kelas baru. Melody berharap kalau dirinya bisa memasuki kelas terbaik tahun ini.
Suara tapak kaki berjalan terdengar sepanjang kamar kosan yang berjejer di lantai tiga. Melody mengintip di jendela, rupanya Haru sedang menuju kemari sehingga dengan cepat Melody kembali tidur di atas tikar sampai-sampai lupa memakai selimut karena takut Haru tahu bahwa dirinya mengintip mereka.
Haru masuk membuka pintu pelan, dia melihat Melody yang tertidur pulas di lantai yang beralaskan tikar. Haru mengambil selimut Melody yang menumpuk, lalu membukanya lebar dan menyelimuti tubuh Melody agar perempuan itu tidak kedinginan.
Haru menatap bungkusan roti bakar, padahal dia membelikan roti ini untuk Melody tapi apalah daya jika perempuan itu sudah tidur. Haru menyimpannya di kulkas kemudian ia pun tidur di atas kasur, sesekali curi pandang pada Melody yang tampaknya nyenyak sekali tenggelam dalam bunga tidurnya.
Padahal, Melody tengah berakting tidur sebenarnya dia juga sama seperti Haru, tidak bisa tidur karena merasa canggung di dalam kamar yang sama. Saat Melody benar-benar tertidur nyenyak, ia tak sadar bahwa posisinya sudah berpindah.
Kikuk! Kikuk!
Suara dering alarm handphone Melody membangunkan dirinya, Melody duduk sejenak sekedar mengumpulkan nyawa sebelum dirinya benar-benar bangkit dari tidur. Dengan mata sipitnya ia melihat jam yang tertulis di handphone.
06:00 pagi.
Masih ada waktu untuk dirinya bersiap-siap, Melody bangkit lalu mengambil handuk kemudian dirinya menyapu pandangan sekitar dan tidak mendapati Haru. Melody melirik rak sepatu, rupanya Haru sudah pergi terlebih dahulu sebelum Melody bangun. Saat Melody beranjak memasuki kamar mandi, dirinya baru sadar bahwa semalam Melody tidur di atas kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise | Haruto × Wonyoung (END)
FanfictionIni kisah romansa remaja yang masih labil dan berusaha untuk lebih dewasa, berawal dari kuah tahu saus tiram Haru jadi lebih dekat dengan Melody. Kemudian hubungan itulah yang membuat beberapa memori jadi terkenang sampai akhir. (Meskipun sudah sele...