"Jadi akhirnya lo ngakuin kalo naksir sama Haru?" Tanya Nina.
Pukul tujuh pagi, mereka memakai seragam pramuka tengah berbaris rapi di lapangan. Hari ini bertepatan dengan penerimaan raport biasanya para orangtua akan berdatangan pukul delapan, tetapi ada pula yang datang lebih awal untuk melihat anak-anaknya mendapatkan penghargaan rangking umum murid terbaik.
Melody mengangguk, mereka berbincang saat kepala sekolah sedang berpidato. Melody sendiri sudah tidak tahan menyimpan rahasia perasaannya lebih lama itu sebabnya dia mencurahkan segala apa yang ditahan pada Nina agar merasa legah walau sebenarnya perasaan itu belum mendapatkan balasan.
Pak Romeo datang memegang puncak kepala mereka lalu memisahkannya saat berbisik, walau bukan wali kelas Melody lagi pak Romeo tetap perduli terhadapnya.
"Gosip pagi-pagi, dengerin itu kepala sekolah ngomong." Oceh pak Romeo memberi mereka peringatan, juga menyuruh Melody kembali ke barisan kelasnya.
Wajah Melody murung dia tidak mempunyai teman akrab di kelas mipa 3 hanya sekedar menyapa namun tak selengket prangko. Saat berjalan Melody berpas-pasan dengan barisan kelas Haru, di lihat bahwa Citra berulang kali menggandeng lengan Haru tetapi berujung penolakan.
Melody kembali berjalan sampai dirinya tiba di barisan kelas, tiba-tiba kepala sekolah sudah mengumumkan rangking umum kelas dua belas yang di utamakan dengan nama Haru sebagai juara tiga kemudian di susul dengan Julian mantan teman sekelasnya dahulu sebagai juara kedua dan hal yang paling mencengangkan bagi Melody adalah ketika dirinya di panggil ke barisan terdepan untuk menerima penghargaan pertama.
Nina dan mantan teman sekelasnya dahulu berteriak histeris, masing-masing orang yang Melody kenal memberikan selebrasi padanya. Dia menyusul Haru dan Julian yang sudah mendapatkan mendali disana, saat berfoto bersama hanya Haru dan Melody yang kedua orangtuanya tidak hadir namun mereka tetap tegar akan hal itu.
Mata Melody berkaca-kaca, dia tidak menyangka bahwa tetap akan menjadi juara satu di semester pertama ini. Tapi syukurlah paling tidak ini bisa membuktikan kepada ayahnya bahwa Melody memiliki tekat yang kuat untuk sukses, Haru terlihat menghela nafasnya panjang mungkin karena juara yang ia terima tidak sesuai ekspektasi.
"Maaf ya, seharusnya Lo yang dapet juara ini." Ucap Melody melirik Haru yang ada di sampingnya, sementara Julian tengah membantu murid lain untuk menyusun hadiah pada penghargaan murid teraktif.
"Santai aja kali. Lo pantas kok." Haru tersenyum.
"Jelas banget bohongnya, keliatan tuh dari ujung mata Lo." Ucap Melody sambil menunjuk sudut mata Haru.
"Keliatan ya? Haha. Mungkin semester depan gue bisa lebih baik lagi." Sebut Haru tapi dia terkekeh pelan walau nadanya terdengar menyedihkan.
Selesai perkumpulan di lapangan semua murid bubar sesuai prosedur sekolah untuk memasuki kelas dan memulai pembagian raport bersama wali atau salah satu orangtua. Melody tentu di temani Daniella sementara Teguh menunggu di dalam mobil, pembagian rapor berjalan dengan lancar apalagi Daniella turut membanggakan putrinya yang mendapatkan rangking satu di kelas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise | Haruto × Wonyoung (END)
Hayran KurguIni kisah romansa remaja yang masih labil dan berusaha untuk lebih dewasa, berawal dari kuah tahu saus tiram Haru jadi lebih dekat dengan Melody. Kemudian hubungan itulah yang membuat beberapa memori jadi terkenang sampai akhir. (Meskipun sudah sele...