Ini kisah romansa remaja yang masih labil dan berusaha untuk lebih dewasa, berawal dari kuah tahu saus tiram Haru jadi lebih dekat dengan Melody. Kemudian hubungan itulah yang membuat beberapa memori jadi terkenang sampai akhir.
(Meskipun sudah sele...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- - -
Aromanya sedap, pikir Haru seru tak sabar mencoba masakannya kali ini.
Merica ia tabur sebagai pemancing rasa pedas, tali celemek sesekali ia benarkan ketika merosot dari bahunya. Keringat yang keluar akibat dirinya yang merasa hawa panas, Haru seka dengan handuk kecil yang biasa ia kenakan saat jogging di hari minggu.
Haru membuka jendelanya agar aroma tahu saus tiram tidak mengepul di kamar kosan yang ia tinggali. Kebetulan saat itu hujan, secara samar-samar Haru mendengar adu cekcok dari kamar sebelah.
"Kalau tidak bisa bayar pergi dari sini! Cari kosan lain!" Marah ibu kos mengusir Melody dari kamar kos yang ia sewa selama beberapa bulan lalu.
"Bu, tiga hari saja kasih saya kesempatan!" Mohon Melody.
"Tidak!" Keputusan ibu kost untuk mengusir Melody yang menunggak pembayaran kos selama dua bulan sudah bulat.
Melody berjalan terhuyung-huyung mencari tempat peneduh, ia sembari memegang kertas segala tagihan singgah di samping kamar kosan Haru lalu duduk linglung seperti anak kecil yang kehilangan ibunya. Andai saja ia tak perlu kabur dari rumah, Melody tidak akan kekurangan uang hanya untuk sekedar membayar tagihan kost dan biaya sekolah.
Ini karena ayah Melody mengusir dirinya yang hendak menolak perjodohan, wajar bukan? Melody masih sekolah, dia enggan untuk memikirkan pernikahan. Cita-cita Melody menjadi wanita karir dia tidak ingin berakhir menjadi ibu rumah tangga yang manut merawat semua anaknya tanpa pamrih, Melody juga ingin membiayai anak-anaknya nanti menggunakan uang pencariannya sendiri.
Cklek!
Pintu terbuka, Haru bosan berada di dalam kamar kosan sehingga ia membawa semangkuk makanan yang ia masak tadi keluar dan menikmatinya sembari meratap hujan yang terus menerus turun dengan deras. Haru bingung, sejak kapan ada perempuan di depan kamarnya? Memang kosan ini memperbolehkan sewaan campuran antara perempuan dan laki-laki, tapi tak pernah haru melihat seorang perempuan linglung duduk di samping pintu kamarnya.
Syurr!
Haru tak sengaja menumpahkan kuah tahu, sudah di usir dari rumah. Melody mendapatkan kesialan berulang, yakni dirinya di mandikan oleh kuah tahu yang Haru masak dari tadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
