⎙ ³⁹ : Different

358 80 0
                                    

Sepulang dari rumah sakit Nadya minta di temani ke toko buku, dirinya ingin membeli sebuah novel yang lama ia idamkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang dari rumah sakit Nadya minta di temani ke toko buku, dirinya ingin membeli sebuah novel yang lama ia idamkan. Haru menunggu diluar sementara Nadya masih mencari bukunya, setelah dapat dirinya pun melompat riang menghampiri Haru.

"Karena hari ini aku bahagia banget. Jadi kamu mau kan makan bareng ru? Aku yang traktir." Ajak Nadya.

"Terserah kamu aja Nad."

"Hore! Kita pergi ke cafe itu ya!"

Mereka berdua mampir ke cafe sekedar mengobrol biasa sembari mencicipi hidangan ringan yang dipesan. Nadya tak henti-hentinya bercerita hingga membuat Haru merasa bosan, sembari mendengarkan Haru menopang dagunya dan memperhatikan jalanan. Sudah tiga hari berlalu dan dirinya tidak mendapatkan kabar dari Melody.

Haru turut gengsi jika menghubungi perempuan itu duluan, dia ingin Melody yang menghampirinya dahulu. Nadya terus berceloteh tentang impian-impiannya menjadi seorang pelukis, Haru melihat bibir perempuan itu dipenuhi cream latte dari minumannya. Tanpa sadar Haru mengelap bibir perempuan itu menggunakan ibu jarinya, berpas-pasan dengan Melody yang kebetulan datang bersama Aditya sepulang dari acara arisan orangtuanya.

Haru pun kaget sama halnya dengan Melody yang menahan rasa cemburunya melihat mereka berdua di satu meja yang sama. Haru ingin minta maaf tapi niatnya menjadi terurung ketika melihat Aditya.

Haru ini sejak awal memang suka cemburu melihat mereka berdua, apalagi ketika Melody meng-ignore Haru tanpa menegurnya menambah sensasi panas dihati. Yang menyebabkan Haru semakin memanas-manasi Melody dengan cara melakukan tindakan perhatian pada Nadya.

Hati Melody sakit, Aditya menggenggam tangannya, "Kamu gapapa dek?" Tanya Aditya.

"Gapapa bang." Melody mengangguk.

Haru semakin rasa tersulut api saat melihat mereka saling menggenggam tangan. Ia bangkit dan mengajak Nadya pulang dari pada terus melihat Melody bermesraan dengan Aditya.

"Nanti pulangnya gimana? Abang pesanin taksi ya?" Tanya Aditya.

"Nggak usah bang. Temen gue yang jemput." Jawab Melody.

Aditya masih memegang lengan perempuan itu sebab jalannya terlihat tidak teratur, tubuhnya juga terasa dingin Aditya takut Melody akan tumbang di pinggir jalan tanpa sepengetahuannya.

"Pulang nanti langsung istirahat ya dek."

"Iya, makasih ya bang."

Singkat cerita hari senin pun tiba, Melody tidak tahu penyakit apa yang ia derita. Kerap pusing dan mual disaat bersamaan, bahkan sekedar berdiri mengikuti upacara pun tak sanggup. Ia jatuh pingsan saat proses itu berlangsung.

Padahal posisi barisan Haru dan Melody itu memiliki jarak yang cukup jauh, tapi Haru bela-bela datang demi menjemput Melody dan membawanya keruang uks. Relasi Haru memang bagus, ia mengenal banyak orang disekolah itu termasuk anggota pmr yang menangani Melody.

Promise | Haruto × Wonyoung (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang