Sepulangnya dari acara pernikahan Dika, Melody dan Nina bermain disalah satu taman sewaktu sore berbincang ditemani dengan angin-angin rindu yang berhembus disekitar mereka. Ada banyak orang yang singgasana sebab menjadi alternatif perkumpulan remaja baik dewasa yang sedang membahas sesuatu, tempat itu begitu lumrah hingga membuat nyaman selain pemandangannya yang indah.
Walau ramai, masing-masing perkumpulan memiliki jarak. Melody memesan coffe latte dari stand container minuman, tema outdoor lebih menarik untuk merelaksasi pikiran.
"Mel, gue rencananya mau liburan ke Amrik. Ikut nggak? Kebetulan ada party and wedding sih disana dan gue di undang." Sebut Nina.
"Kapan?" Melody bertanya sembari menggambar beberapa desain digital pada tabletnya.
"Kira-kira setahun lagi sih." Kata Nina ia mengeluarkan kaca kecil dari tas lalu mengecek riasan wajahnya.
Pletak!
Melody memukul kepala Nina menggunakan buku yang ia bawa, Nina meringis kesakitan sembari tertawa terbahak-bahak, "Iya baru plan sih, Citra bilang kalo bisa undang banyak-banyak alumni sekolah kita." Ucap Nina.
"Citra!? Citra yang itu!?" Melody kaget tidak menyangka bahwa Citra menikah secepat itu.
"Iya Citra yang ngebet sama Haru, wajar sih tunangannya kaya, pengusaha di Amrik." Jelas Nina lalu kembali meletakkan kaca di tasnya.
"Perasaan sekarang lagi maraknya nikah ya, cuma kita doang kayanya yang belum." Kekeh Melody menggeleng pelan.
"Kalo gue sih masih lama, Lo sama bang Adit mau kapan nikahnya? Secarakan kalian udah tunangan tuh." Pungkir Nina menanyakan hal ini dengan maksud ingin mengetahui perkembangan hubungan mereka.
Melody terbengong sebentar sebab dia juga tidak tahu apakah hubungan mereka bisa lanjut ke jenjang pernikahan atau tidak, akhir-akhir ini saja Aditya tidak ada kabarnya mungkin karena Melody terlalu sibuk hingga dirinya tidak ingin mengganggu. Atau karena Aditya juga mulai merasa bosan dengan hubungan mereka yang begitu-begitu saja?
"Mel! Kok malah bengong?" Nina mendorong bahu Melody pelan agar perempuan itu sadar.
"Belum tau gue Nin. Kuliah gue aja belum selesai." Sebut Melody.
"HANDARUUU!"
Seorang wanita meneriaki anaknya yang hendak bermain di pinggir jalan, sontak ketika mendengar teriakan itu mata Melody dan Nina sama-sama mendelik karena terkejut apalagi nama itu terdengar tidak asing dan mirip dengan seseorang.
"Eh dia bener-bener nggak ada kabar ya?" Tanya Nina.
"Nggak ada, SMS terakhir gue aja nggak dibaca." Jawab Melody.
"Emang dia nggak ada sosial media buat di hubungi?" Tanya Nina lagi.
"Instangram gue aja nggak di acc—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise | Haruto × Wonyoung (END)
FanficIni kisah romansa remaja yang masih labil dan berusaha untuk lebih dewasa, berawal dari kuah tahu saus tiram Haru jadi lebih dekat dengan Melody. Kemudian hubungan itulah yang membuat beberapa memori jadi terkenang sampai akhir. (Meskipun sudah sele...