⎙ ¹³ : Sweet

903 174 7
                                    

"Melody

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Melody. Gue minta maaf buat malam tadi, bener-bener gak tau kalo alasan lo kabur karena mau di jodohkan. Gue yang semula begitu emosi, iri melihat nyokap lo dateng nyariin. Padahal gue yang ngatur supaya lo gak ketemu sama nyokap lo. Aneh banget ya gue?

Gue nggak tau, sejak bertemu lo mood gue gampang berubah. Jujur gue seneng karena ada lo. Gue, gak mau lo pergi. Remember? Kita udah buat perjanjian skala setahun. Sangat di sayangkan kalo itu harus terputus karena keegoisan kita masing-masing. Gue pribadi sadar kalo gue masih kekanak-kanakan. Tapi setelah ini gue janji, gak bakal ngulangin kesalahan yang sama." Dialog permintaan maaf Haru cukup menyentuh hati Melody.

"Ini bukan kesalahan lo sepenuhnya. Gue juga sadar kok kalo baperan. Makanya dari itu, kita sama-sama berubah. Buat gak saling tersinggung, juga jangan marah-marah dan cepat menyimpulkan sesuatu. Gimana?" Tawar Melody.

"Oke." Haru tersenyum.

Hari itu begitu singkat, mereka makan bersama sembari menonton televisi di kamar kak Mutiara. Ada tayangan promosi tentang film bioskop yang baru-baru ini keluar, Melody dari kemarin sangat menginginkannya namun menyayangkan uangnya. Haru mengetahui keinginan itu melalui ucapan Melody yang membuat terbesit ide di pikirannya menonton bersama.

"Gue juga udah lama gak nonton. Gimana kalo kita nonton hari ini?" Tanya Haru.

"Mau bayarin gue?" Tanya balik Melody.

"Gak ada pengulangan." Jawab Haru.

"Mau. Tapi pake apa kesana?" Melody bertanya demikian itu karena dia tahu bahwa Haru hanya memiliki satu sepeda dan dia tidak enak hati jika menyuruh Haru membonceng dirinya sampai kesana.

Haru bilang soal transportasi itu hal yang gampang. Ia lebih dahulu kembali ke kamar lalu mengganti pakaian, sebelum mengajak Melody turun kebawah ia mengambil kunci motor dari dalam tasnya. Saat menjemput Melody di kamar kak Mutiara, Haru untuk pertama kalinya merasa terpesona dengan kecantikan yang Melody miliki.

Melody tidak sengaja menyugar rambut yang sudah lama terikat dihadapan Haru, laki-laki itu sempat termenung sejenak layaknya terkena magic otomatis yang membuat dirinya kaku.

"Ayo turun." Ajak Melody sesudah mengunci pintu kamar kak Mutiara.

Mereka sampai di lantai dasar kosan, Haru langsung mengeluarkan motor dari garasi kosan yang menyebabkan Melody terpelongo melihat motor hitam doff jenis KLX terpajang di depan mata.

"G-gue gak salah liat kan? Lo beli motor?!" Melody kaget.

Haru mengangguk, kemudian di balas dengan pendapat Melody yang menyayangkan uangnya.

"Katanya mau hemat?" Melody melipat kedua tangannya sembari menggelengkan kepala.

"Kerja buat uang, dan uang buat kebutuhan hidup. Motor buat transportasi, itu juga kebutuhan hidup." Jelas Haru.

Promise | Haruto × Wonyoung (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang